Setelah sekolah sudah sepi Putri dan ketiga sahabatnya menghampiri mading, dan mereka menemukan namanya tapi itu membuat mereka kesal karna Nita duduk bersama Selly, Nazwa duduk bersama Dito sedangkan Putri duduk bersama Reza.
Mimpi apa dia semalam sampai harus terkurung oleh situasi ini, bahkan jika di bayangkan saja sudah ngeri. Mereka pun mulai memasuki mobil meski mereka tak sebangku di bis setidaknya Nazwa ada di bangku belakang Putri sedangkan Nita dan Selly ada di depan bangkunya.
Setelah sampai rumah, mereka membereskan barang-barang yang akan di bawa, Putri sangat sibuk dengan barang nya sampai mama nya membantunya.
Setelah semua nya siap Putri menjatuhkan tubuhnya dalam kasur, meski hari masih sore tapi rasanya dia sangat lelah. Putri terlelap dalam tidurnya bahkan kini ketiga sahabatnya sedang berada di kamarnya, karna besok pagi mereka akan di antar oleh papanya Putri. Nazwa, Nita, Selly sengaja menginap di rumah Putri agar saat besok mereka ingin berangkat papa nya Putri tak menunggu mereka.
Mereka bertiga masih mengecek barang-barang mereka dari mulai pakaian, sepatu, jaket, bahkan makanan. Mendengar suara riuh di dalam kamarnya Putri terbangun dan langsung mendapati ketiga sahabatnya ini.
" Kalian mau ngapain " tanya Putri melirik mereka bergantian.
" Kita nginep di sini, takut besok kesiangan " jawab Nita dan di beri anggukan oleh Nazwa dan Selly.
" Put, kok lo bawa makanannya dikit " tanya Nazwa.
" Berat, kalo gue laper kan tinggal minta sama lo " jawabnya sambil cengengesan, dan Nazwa hanya menggelengkan kepalanya.
Mereka terus saja mengobrol dengan riuh, Reta tersenyum saat mendengar anak semata wayangnya itu tertawa sangat lepas. Reta dan Abi menunggu di tempat makan, ya Abi sangat bahagia karna mempunyai anak yang kuat untuk melawan penyakitnya. Reta menaiki tangga untuk menemui mereka.
" Kalian cepet turun, makan malam udah siap " ucap Reta dan berlalu turun.
Mereka berempat menuruni anak tangga menuju tempat makan, Reta sudah memasak dengan banyak malam ini karna dia tahu mereka berempat belum makan. Terdengar suara sendok dan garpu sedang berkelahi karna mereka makan tak ada yang berbicara, setelah makan mereka merapikan piring yang sudah mereka makan.
Setelah membantu Reta mereka berempat kembali lagi ke dalam kamar, dan memutuskan untuk tidur meski jam menunjukkan jam 20:17 mereka memaksakan agar besok tak kesiangan.
*** Skip ***
Waktu menunjukan pukul 06:13 mereka sudah berada dalam mobil yang di kendarai Abi papanya Putri, membutuhkan waktu 20 menit mereka sampai di sekolah dan ternyata di sana sudah ramai.
" Kalian hati-hati di sana, kalo ada apa-apa hubungi saya " tanya Abi yang melihat keempat gadis yang sudah rapi.
" Siap bos " jawab mereka bebarengan.
" Yaudah papa duluan karna ada miting di kantor " pamitnya dan keempat gadis itu langsung mencium punggung tangan Abi.
Setelah mereka melihat Abi yang sudah jauh mereka memutuskan untuk mencari bis nya, setelah menemukan bis mereka mereka langsung naik dan mencari tempat duduk mereka. Syukur lah Putri duduk di dekat jendela karna dia bisa tertidur sambil bersandar ke jendela, tak lama Reza datang dan langsung duduk di sebelahnya.
" Cek. Oke anak-anak kalian sudah siap " tanya Bu Sera.
" Siap bu " seru mereka kompak.
Tak lama bis melaju dengan kecepatan standar, tidak ada pembicaraan di antara Reza dan Putri. Bahkan Putri sedang memakai handseat di telinga nya. Jalanan memang indah apalagi riuhnya di dalam bis yang menyayi dengan gitar.
Menempuh waktu 3 jam, dan akhirnya mereka sampai di tujuan. Mereka turun dari bis untuk mengambil koper atau tas mereka dan setelah itu mereka menaiki gunung yang tinggi itu, sontak mata Putri melihat Reza yang fokus dengan kamera nya. Tak lama mereka sampai di tempat untuk membikin tenda, dan mereka mencari tempat yang tepat untuk membikin tenda. Karna sudah bisa membuat tenda Putri, Nazwa, Nita, dan Selly sudah selesai memasang tenda. Mereka melirik beberapa anak yang kesusahan dan kewalahan membuat tenda terus mereka berniat untuk membantu mereka.
Hari sudah menjelang sore dan Reza membagi kelompok untuk memasak, mencuci peralatan masak, dan mencari kayu bakar. Butuh waktu berjam-jam untuk membujuk Reza karna mereka ingin sekelompok untuk mencari kayu bakar dan Reza yang mulai risih hanya bisa pasrah dengan kelakuan mereka.
Mereka mencari kayu bakar ke dalam hutan yang lebat, sudah cukup banyak mereka mengumpulkan kayu. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke tenda, di tengah perjalanan mereka di hadang oleh ular yang sangat besar hingga mereka berlarian tak teratur.
Reza yang mulai khawatir dengan mereka berempat yang sedari tadi belum kembali sedangkan yang lain sudah kembali dari tadi. Tak lama mereka melihat Nazwa dan Nita yang berlari ketakutan ke arah mereka.
" Kalian kenapa, mana kayu bakarnya " tanya Dito heran.
" Kita berempat tadi di kejar-kejar ular, karna takut kita lari dengan asal untuk menjauh dari ular itu " jawab Nita masih ngos-ngosan.
Tak lama Selly datang dengan wajah yang panik, mungkin alasannya sama kaya mereka. Reza tak melihat Putri sama sekali dan cemas mulai melandanya.
" Putri di mana " tanya Reza spontan.
" Gue kira sama kalian " jawab Selly yang menunjuk ke arah Nazwa dan Nita.
" Yaudah gue cari dulu " pinta Reza dan mengambil senter yang ada di tenda karna hari sudah mulai gelap.
" Kita ikut " tanya Nazwa, Nita, dan Selly bebarengan.
" Kalian disini aja, gue yakin dia gak jauh dari sini " jawab Reza dan langsung memasuki area hutan.
Reza berkeliling melihat sekitar tapi masih belum ada tanda keberadaan Putri, Reza memasuki hutan lebih dalam dan masih berkeliling di sana. Reza cemas, takut, dan khawatir ada sesuatu yang terjadi pada Putri. Terlebih Putri seorang gadis pasti dia ketakutan sekarang, tanpa ada cahaya yang meneranginya.
Reza masih berjalan sambil teriak memanggil nama Putri tapi semua sia-sia, Reza terus berjalan agak cepat mencari Putri karna malam semakin larut. Tak sengaja Reza mendengar suara isakan tangis dan Reza langsung mendekati sumber suara itu. Dan sekarang Reza sedang berdiri di belakang suara isakan itu, terdapat seorang gadis yang memeluk lututnya yang gemetar karna takut.
" Gue cariin dari tadi " suara Reza terdengar oleh Putri.
Putri hanya diam di tempat mungkin ini hanya halusinasinya saja.
" Put, gak mau balik ke tenda " tanya Reza lagi karna tak mendapat respon dari Putri.
Putri melihat ke belakang dan benar dia menemuka sosok cowo yang sering menghukumnya, Putri berdiri menatap Reza dengan air mata yang menetes dan tak lama Putri langsung memeluk nya erat. Reza pun kembali memeluk Putri yang gemetar ketakutan dan mengusap rambur Putri dengan halus. Reza melepas pelukannya dan menghapus air mata Putri.
" Lo gak usah takut, kan udah ada gue " tanya Reza yang di angguki oleh Putri.
Reza menarik tangan Putri untuk pergi menuju tenda tapi Putri hanya diam seolah dia tak mau. Putri menangis dengan tiba-tiba membuat Reza bingung.
" Lo kenapa nangis " tanya Reza.
Gimana seru gak? pasti lah ya
baca terus sampai akhir pasti seru
jangan lupa tinggalkan jejak kalian dan vote ceritanya. Oke.
sayonara :)

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My World
أدب المراهقينKarna cinta memberikan warna untuk yang merasakannya tapi semua warna akan lenyap jika cinta yang di yakini nya pergi.