# 18 #

9 2 0
                                    


Ready ........ Semoga suka 😃😃

Brughh........

Nazwa dan Nita langsung melempar Reza ke depan sampai membuat nya terjatuh, bagaikan singa bangun dari tidurnya itu yang Reza sedang rasakan berada di dekat Nazwa dan Nita.

Tanpa fikir panjang Nazwa menghampiri Reza dengan tangan yang terkepal dengan wajah emosi nya, tapi itu semua di cegah oleh Nita karna ini masih wilayah sekolah.

" Kemarin-kemarin lo bilang suka sama Putri, sekarang apa lo mau bikin dia nangis " tanya Nazwa.

" Masalah lo apa " tanya balik Reza.

" Gak usah ngelak kalo lo gak suka sama Putri jangan baperin dia lalu pergi gitu aja " timpal Nita.

" Banci lo " ucap Nazwa dan Nita serempak dan langsung pergi.

Mereka pergi meninggalkan Reza yang masih berfikir, Reza merasa bersalah atas semua yang dia lakukan.

" Gue cuma mau bikin lo cemburu Put " batin Reza.

**_**

Kring... bel pulang disambut meriah oleh semua murid. Setelah ini Nita mengajak untuk pergi ke taman yang sudah lama mereka tak berkunjung ke sana.

Sehabis pulang sekolah mereka langsung berkumpul di depan rumah Selly, mereka tak sempat makan dan katanya akan makan di jalan. Mereka menaiki mobil yang mewah itu dan langsung pergi meninggalkan pekarangan rumah Selly.

Suara Selly membuat seisi dalam mobil menutup telinga bahkan Nazwa yang menyetir saja hampir tak fokus, tapi itu semua membuat mereka tertawa bahagia. Tak lama mobil berhenti dan memarkirkannya di bawah pohon, mereka langsung berjalan masuk kedaerah taman yang sangat menggiurkan mata. Pasalnya taman ini memiliki danau dan bermacam-macam bunga di sini.

Cukup lama di sana dan sampai akhirnya Nazwa dan Selly pergi untuk membeli cemilan tinggallah Nita dan Putri disini, mereka sudah sedari tadi duduk di rerumputan hijau itu. Sampai akhirnya suara gertakan kaki tetdengar di sana.

" Ehmm " deheman seorang laki-laki berdiri di samping Putri.

Putri dan Nita mendongakan kepala melihat siapa yang datang, dan begitu kaget nya melihat Reza di sana. Reza mengisyaratkan Nita untuk pergi, karna mau berbicara serius dengan Putri.

" Gue kesana dulu ya " pamit Nita dan langsung meninggalkan mereka berdua.

Nita mulai menjauh lalu Reza duduk di samping Putri, mereka menatap danau yang ada di depan dengan matahari yang makin ingin di telan bumi.

" Put " suara Reza.

" Hmm" balas Putri.

" Soal akhir-akhir ini gue deketin Sinta itu cuma akal-akallan gue supaya lo cemburu, tapi keliatannya lo gak cemburu sama sekali " ucap Reza.

Deg...

Bagai kesambar petir sore hari, perkataan Reza sangat menusuk apalagi di akhir kalimatnya. Terlalu bodoh kalau Reza menganggap nya tak cemburu bahkan rasa sayang Putri lebih besar darinya.

" Put, kok diem " ucap Reza membuyarkan lamunan Putri.

" Lo gak suka sama gue gapapa tapi izinin gue buat lindungin dan selalu ada buat lo " lanjut Reza membuat air bening mengalir di pipi mulus Putri.

" Lo gak usah lindungin gue karna pada akhirnya lo gak akan mendapatkan bahagia dari gue " ucap Putri.

" Maksud lo. Put jelasin apa kata lo itu setiap lo bicara pasti itu teka teki yang mesti gue cari jawabannya " jawab Reza.

" Za, gue sayang sama lo ...hiks... tapi gue lebih bahagia lo ngebenci gue .... hiks " balas Putri sambil menangis.

" Benci. Mana mungkin gue bisa benci sama lo, jelasin apa kata lo gue gak ngerti Put. Kenapa lo nangis pasti itu isyarat kal.. " ucap Reza terpotong.

" Iya gue akan pergi dari hidup lo " potong Putri.

ketiga sahabatnya pun datang melihat kejadian di depannya itu bagai melihat drama korea yang membuat sedih dan ingin menangis.

" Gue bersumpah Put, gue bakal selalu di samping lo meski gue harus mati sekalian " ucap Reza membuat Nazwa geram pasalnya Putri akan sedih jika mendengar kata MATI dan berunjung kondisinya akan drop.

Putri berlari menuju mobil dan di susul oleh ketiga temannya itu, perasaan nya sangat hancur melihat orang yang di sayang seakan tak berdaya.

Datanglah Nazwa,Nita, dan Selly mereka tahu gimana kondisi Putri oleh sebab itu mereka tak ingin bertanya. Mereka masuk kedalam mobil dan melajukannya.

===========

" Put, bangun jangan bikin mama panik dong " ucap Renata sebari menggoncangkan tubuh anak nya.

" Bi....Bibi cepet kesini " teriak Renata pada yang bibi.

Bibi memang berada di dapur karena mendengar teriakkan langsung lah ia bergegas menuju kamar Putri, sesampainya di sana anak majikannya sudah tergeletak di lantai tak berdaya.

" Bi cepat hubungi suami saya " ujar Renata.

~~~~

Disini lah mereka sekarang, ruangan berbau obat dan keadaan yang hening. Suasana begitu hening jika di bandingkan dengan keadaan rumah. Oke gak ada hubungannya.

Dokter keluar dari ruangan itu dan langsung membuat keadaan panik, mereka berjalan menghampiri dokter.

" Gimana keadaan anak saya dok " tanya Abi.

" Pasien saat ini dalam keadaan kritis, perbanyak berdo'a ya pak, bu " ujar dokter lalu pergi meninggalkan mereka.

Ya disana sudah ada banyak orang termasuk keluarga sahabatnya, orangtua dari Nazwa, Nita, dan Selly mereka sudah berada di sana. Mereka menatap kepergian dokter dengan perasaan hancur, terlebih lagi Renata terlihat sangat lemah tak berdaya.

>>>>>>

Ditempat lain seseorang sedang duduk di sebuah taman, dia menatap kosong ke depan.

" Woy kenapa lo, Za " tanya Dito.

" Gak papa " balas Reza, ya seseorang tadi adalah Reza.

" Cerita aja kali " ujar Dito karena merasa heran dengan sahabat nya yang satu ini.

Bukan hanya orangtua Reza yang merasa sikap anaknya yang berbeda tetapi Dito juga merasakan hal yang sama, tak lama mereka.

Hening. Saat ini mereka berdua sedang sedang sibuk dengan lamunan mereka masing-masing, sampai ada yang membuyarkan lamunan mereka.

" Re.....re....reza " suara Selly yang ngosngosan yang berlari menghampiri Reza.

Reza hanya menatap kedatangan Selly dengan alis yang dinaikan satu seolah menjawab 'apa'.

" Lo bisa ikut gue " tanya Selly.

" Kemana " tunggu itu bukan suara Reza tetapi Dito.

" Temui Putri, sebentar aja " ajak Selly.

" Ngapain juga nemuin dia, sorry gue sibuk " ujar Reza langsung beranjak pergi.

" Za, tunggu " teriak Selly dan bergegas mengejar Reza tapi tangan nya lebih cepat di cekal Dito.

" Ada apa emang " tanya Dito.

" Kepo " ujar Selly dan langsung pergi.

' Ingin gue bilang ke lo, Za. Kalau Putri itu sedang kritis tapi Putri pasti akan marah kalo gue kasih tahu penyakit lo, mungkin ini jalan dari hubungan kalian ' batin Selly.

Selly berjalan lawan arah dengan Reza ia memutuskan untuk pulang saja, atau pergi kerumah sakit menemui Nazwa dan Nita.

Mereka memang bersahabat sangat baik bahkan mereka enggan pergi dari rumah sakit karena merasa khawatir dengan Putri.

____________________________

Vote okeeeee

Rskaa.........

You Are My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang