" kayaknya bahagia banget anak mama " tanya Reta yang melihat anak semata wayangnya ini tersenyum lebar.
" Putri hari ini seneng banget ma, karna ketua osis yang sering Putri ceritain ke mama tadi Putri kasih pelajaran " jawab Putri sepontan.
" Kamu ini dari dulu jahilnya minta ampun, tapi kalo mama di suruh ke sekolah mama gak mau ya " tanya Reta masih fokus pada masakannya.
" Gak bakal mama kan masih baru gak tau nanti " jawabnya dan langsung berlari menuju anak tangga agar cepat sampai kamar.
" Kamu ini, dari dulu gak berubah " teriak Reta di bawah.
Putri merebahkan tubuhnya pada kasur yang empuk dan masih memikirkan kejadian dahulu ketika masih SMP mereka berempat pernah di panggil orang tua karna membully adik kelas yang berani membuatnya di marahi guru karna dia melaporkan mereka berempat kepada kepala sekolah bahwa mereka sering memalak jajanan adik kelas. Mengingat itu membuat Putri seakan-akan di tarik oleh masa lalu nya.
Bahkan mereka berempat pernah menyiram pak gugus guru BK dengan air bekas mengepel dan otomatis itu jadi hukuman mereka membersihkan toilet sampai kinclong walaupun kejadian itu tak sengaja.
Waktu menunjukan pukul 20:13 Putri turun dari kamar nya karna dari tadi mama nya memanggilnya untuk turun makan malam. Di meja makan sudah ada papa nya yang sudah menunggu anak semata wayangnya itu, selagi ibu masih menyiapkan makanan papa mengintrogasi tentang sekolah.
" Gimana belajarnya " tanya papa.
" Masa pa. Putri kerjain ketua osis karna udah buat gara-gara sama Putri " selah mamanya.
" Kan kata papa juga harus lawan orang yang udah ganggu kita " jawab Putri dengan cengiran kuda.
" Papa gak tanggung jawab kalo kamu di panggil orangtua " balas papa nya sudah tahu karakter anaknya ini.
" Mama juga gak tanggung jawab ya soal itu " jawab mamanya dan Putri hanya memanyunkan bibirnya.
Tak ada lagi suara debat sekarang hanya terdengar suara sendok dan garpu sedang berlekahi, ketika selesai makan malam mamanya langsung membereskan piring yang hendak dicuci dan Putri pun membantu mama nya agar tak kecapean. Setelah makan malam berakhir Putri langsung kembali ke kamarnya, Putri menatap atap rumah nya dan tak lama mata nya tertutup dengan pulas.
****** sekolah ******
Mereka berempat pergi ke lapangan untung berlari 10 keliling lapangan tak heran mereka di hukum oleh ketua osis dan wakilnya setiap hari karna mereka sering terlambat datang ke sekolah dan di tambah jalanan macet.
" Kalian gak bosen apa di hukum mulu " tanya Reza yang hampir bosan menghukum mereka yang masih kesiangan.
" Engga tuh " balas Putri dan berlalu meninggalkan Reza.
Mereka sampai di kelas mereka dan langsung duduk karna kecapean tapi ada hal yang mengganjal dalam kehidupan mereka, kenapa mereka tak seperti cewe-cewe pada umumnya yang tertib, penurut, dan takut jika melakukan kesalahan, terserah lah ini hidup kita buat apa harus meniru orang lain. Selly mengajak Putri ke kantin karna merasa haus sedangkan Nita dan Nazwa malah menitip air mineral, tak apa lah karna bel masuk berbunyi masih 5 menit lagi jadi sempat lah membeli air dulu.
Putri dan Selly terus saja tertawa dengan lelucon yang di lontahkan Putri dan mereka menceritakan kembali kejadian waktu SMP yang menurutnya sangat terkesan, mereka terus saja tertawa tanpa sadar mereka sudah sampai di kantin Selly mengambil 4 botol air mineral dan langsung membayarnya. Mereka kembali lagi ke kelasnya untuk mengikuti pembelajaran.
**** Kringg... bel istirahat berbunyi ****
Semua murid berhamburan pergi menuju kantin karna cacing yang ada di perut mereka sudah berdemo, kali ini tidak dengan Putri dia memisahkan diri karna ingin ke perpus. Ketiga sahabatnya merasa aneh karna mereka belum pernah melihat Putri menginjakkan kakinya di perpus, tapi karna ketiganya memutuskan ke kantin jadi mereka tak sempat menanyai Putri yang tiba-tiba ingin ke perpus.
Setibanya di perpus Putri mencari buku yang di incar dan tak lama alhasil Putri menemukan buku itu, Putri duduk di bangku yang di siap perpus. Keadaan sangat hening karna mungkin ini jam istirahat jadi siswa-siswi lebih memilih mengisi perutnya di kantin.
Putri membaca buku itu dengan seksama sampai dia tak menyadari kalau dari tadi ada yang duduk di sebelahnya, seseorang merasa ada yang mengganjal dengan orang yang di sampingnya ini. Gadis yang selalu di hukum, yang suka mengijak kakinya ternyata dia bisa menampakkan kaki nya di perpus. Ya Reza yang sedari tadi duduk di sebelah putri bahkan Reza berdehem beberapa kali agar Putri mengetahui bahwa ada orang di sampingnya.
" Pantesan awan jadi mendung, ehh tau nya biang onar ada di perpus " Reza membuka pembicaraan agar suasana tak canggung.
" Sejak kapan lo disini " tanya Putri memutar bola mata nya.
" Baca apaan sih. Serius amat, setau gue itu buku tentang mencegah penyakit kanker " tanya Reza dan Putri langsung menyimpan buku itu di tempatnya kembali.
Putri duduk lagi di tempat tadi yang masih ada Reza di dekatnya, Putri melipatkan kedua tangannya dan menenggelamkan wajahnya di pangkuan tangannya.
" Coba aja gue normal " suara Putri yang kecil tapi masih terdengar di telinga Reza.
" Selama ini lo gak normal, berarti lo gila dong " tanya Reza yang mendengar kata Putri.
Putri tak menghiraukan kata-kata Reza bahkan dia terlelap dalam tidurnya, bel sudah berbunyi dan Reza enggan membangunkan Putri. Dan akhirnya Reza meninggalkan Putri di dalam perpus sendiri, saat Reza berada di depan pintu keluar dia mendengar isakan tangis dari dalam perpus, setaunya yang berada di perpus tadi hanya Reza dan Putri.
Reza yang penasaran memutar lagi langkah nya masuk ke dalam perpus dan benar dia melihat Putri menangis, mungkin Putri tak tahu kalau ada Reza yang memperhatikannya walau terhalang beberapa rak buku tapi Reza masih bisa melihatnya, bahkan dia merasa ada yang mengganjal dari sikap Putri terlihat dari mata nya gadis itu bagaikan tulus tapi dari penampilannya si berandalan.
Saat Reza ingin menghampiri Putri dia terhenti karna mendengan teriakan Putri.
" Kenapa tuhan gak adil, kenapa gue gak bisa hidup normal kaya mereka " teriak Putri membuat Reza membeku dan banyak pertannyaan yang ada dalam benaknya.
Niatnya yang ingin menemui Putri terkurung, mungkin saat ini Putri sedang berdialog karna beberapa hari lagi ada praktek berdialog. Karna tak ingin mengganggunya Reza kembali ke kelasnya.
Putri tak mengikuti proses pembelajaran, Putri lebih baik diam di halaman sekolah. Mungkin dia tak ingin ada yang mengganggunya, terlihat dia sedang memakai haenseat nya dan menyandarkan tubuhnya di kursi halaman belakang yang di sediakan.
Kring.... bel pulang berbunyi.
Ketiga sahabatnya mencari Putri sedari tadi tapi tak ada hasil dan mereka mencoba mencarinya ke kantin, perpus, bahkan toilet saja tak menemukan. Tak lama mereka menemukan sosok yang di cari, ketika ingin menghampirinya.
Brukk...
Gimana semoga suka?
tinggalkan jejak kalian dan vote semua ceritanya oke :)

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My World
أدب المراهقينKarna cinta memberikan warna untuk yang merasakannya tapi semua warna akan lenyap jika cinta yang di yakini nya pergi.