Brukkk...
Nita menghampas kan tubuh nya di kasur nya, sedangkan Nazwa dan Selly masih terenggang untuk bicara.
Sekarang mereka berada di rumah Nita, sejak tadi mereka tak membuka suara. Mereka sangat kerpukau melihat sahabat nya tak sadar kan diri sampai sekarang, mereka tak sanggup harus kehilangan sahabat nya yang selalu ceria.
" Nit, lo denger apa pas di ruang dokter " tanya Selly.
" Tadi kata dokter. Putri gak boleh sedih karna itu sangat buruk bagi kesehatannya, dan kata nya Putri harus beristirahat yang cukup " jelas Nita.
" Besok kalian aja yang sekolah, gue mau nemenin tante Reta " ujar Nazwa.
Nita dan Selly hanya mengangguk sebagai alasan mereka mengerti, dan mereka terpejam karna merasakan lelah hari ini. Mereka sekarang sedang menginap di rumah Nita karna bonyok nya masih di luar kota.
###**###
Pagi ini. Sebelum Nita dan Selly berangkat ke sekolah, mereka berdua mengantarkan Nazwa terlebih dahulu. Saat sampai di rumah sakit mereka hendak turun tapi Nazwa mencegahnya karna takut mereka telat, dengan patuh nya mereka langsung melaju menuju sekolah.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di sekolah, mereka memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju kelas nya dengan langkah yang pelan. Selly dan Nita masih memikirkan Putri, entah apa yang membuat nya tegar dan ceria.
~~~
Bel istirahat berbunyi, berasa lemas untuk berjalan menuju kantin tapi karna mereka tadi pagi belum sarapan jadi dengan paksa mereka berjalan menuju kantin. Setelah menemukan meja yang kosong Selly berjalan menuju gorobak bakso untuk memesan makanannya dan Nita.
' apa yang sedang di rasakan Putri sekarang, apa sudah minum obat atau dia sedang berjuang menahan rasa sakit nya ' batin Nita.
Brak...
Suara tangan memukul meja dan sontak membuat Nita kaget dan membuyarkan semua lamunannya, apalagi yang mengagetkannya adalah Reza pasti dia akan menanya kan Putri.
" Nit melamun aja " ucap Dito dan langsung duduk di ikuti Reza.
" Apaansih siapa juga yang mel..." balas nita terpotong oleh ucapan Selly.
" Nih pesenan lo " potong Selly.
Mereka berdua memakan dengan lahap bakso yang di pesan sampai tak menghiraukan keberadaan 2 makhluk didepan nya ini. Kini bakso yang di makannya sudah setengan dan Reza sudah bertanya.
" Nit, Sel gimana keadaan Putri apa dia sakit at..." ucap Reza terpotong.
" Kepo banget sih lo, emang lo siapa nya " potong Selly.
" Gue akui gue suka sama dia " ucap Reza.
" Kasih tau gue dia di man..." ucap Reza terpotong karna Nita pergi karna ada yang menelponnnya.
Ternyata yang menelpon Nazwa sesegera dia pergi karna takut hal ini di ketahui oleh orang termasuk Reza.
" Hallo "
" Nit. Sekarang lo bisa gak kesini, Putri kritis "
Nazwa memutuskan sambungan telpon nya dan sesegera Nita berlari kearah Selly dengan wajah cemas, keringetan, dan khawatir bercampur aduk.
Nita menarik Selly dan sesegera menuju palkiran, soal tas biarkan saja karna ini lebih penting.
Cukup kesal karna jalanan macet tapi tak lama mereka sampai di rumah sakit, mereka berdua diam mematung melihat sahabat nya berada di ruangan di penuhi alat-alat yang sama sekali mereka tak suka.
~~~•~~~
Keesokkannya Nita yang bergantian menjaga Putri, Selly dan Nazwa berangkat ke sekolah dengan keadaan tak beda dengan yang kemarin-kemarin. Wajah yang muram, mata yang bengkak, dan hidung yang memerah, terlihat jelas mereka sudah menangis semalaman.
Bel istirahat berbunyi 5 menit yang lalu tapi Nazwa dan Selly mengurung kan diri di taman belakang sekolah. Sedari tadi di antara mereka tidak ada yang membuka suara, mereka sibuk dengan lamunannya masing-masing.
Dret.....drett.
Suara panggilan di handphon Nazwa, sesegera nazwa mengangkat dan meletakkan nya di tengah - tengah mereka berdua.
" Baru diangkat kemana aja si Selly gue telpon dari tadi "
" HP gue di kelas " balas Selly.
" Ada apa " tanya Nazwa.
" Tadi kata dokter.... hiks ...hiks .. Putri sudah tak akan sanggup lagi di umurnya yang tinggal 2 bulan lagi ... hiks...hiks, tante Renata aja ... hiks ... hiks .. sampai pingsan " ucap Nita sambil menangis.
Situasi hening hanya air mata yang lagi -lagi mengalir dengan deras nya, tubuh mulai melemas bagai kan tubuh yang di tusuk-tusuk oleh beribu jarum.
" Tapi sekarang kondisi Putri membaik " kalimat terakhir dari Nita sebelum mematikan sambungan telfonnya.
" Jadi selama ini Putri sakit " suara lantang yang mengejutkan mereka berdua. yap Reza dan Dito datang dan mendengar pembicaraan nya dengan Nita.
" Kenapa... kenapa kalian gak cerita sama gue, gue udah cerita sama kalian kalo gue suka sama Putri " ucap Reza terbawa emosi.
" Gue tau, kalian khawatir kalo gue gak bisa jaga dia tapi setidaknya hargai gue " lanjut Reza.
" Lo gak tau Za, dengan lo deket sama Putri yang lo rasain itu sakit bukan bahagia, maka dari itu Putri selalu nganggap lo temen " balas Nazwa.
" Sekarang Putri di rawat di rumah sakit mana " tanya Dito.
Mereka berdua langsung pergi meninggalkan Reza dan Dito dengan beribu-ribu pertannyaan, untung nya Reza tak mendengar pembicaraan awalnya dia hanya tahu kabar kalo Putri membaik.
~~π~~
Sudah 5 hari mereka berhasil menghindari pertanyaan Reza soal Putri, untungnya sekarang hari minggu jadi Nazwa, Nita, dan Selly bisa menjenguk Putri.
Kabar gembira di sambut mereka karna Putri sudah sadar dari kritis nya, dan sesegera mereka melangkahkan kaki mereka di rumah sakit. Mata mereka berbinar saat melihat Putri terduduk di tempat tidurnya sambil tersenyum manis pada mereka.
" Put, gue kangen " ucap Nazwa langsung berlari dan memeluk Putri, pelukannya juga di tambah oleh Nita dan Selly.
Tak lama mereka mengakhiri pelukannya dan duduk di sofa ruang tunggu.
" Mama sama Papa lo mana " tanya Selly.
" Di panggil dokter " jawab Putri.
" Ouh iya, Reza nanya mulu tentang lo. Kata nya suka sama lo, kangen sama lo, dan pengen ketemu sama lo " ucap Nazwa.
" Iya beberapa hari lalu juga kata pembantu lo, ada yang nanya in lo, pasti si Reza " tambah Nita.
" Reza tau tentang penyakit gue " tanya Putri.
" Ya enggaklah kan kita mah gak ember " balas Selly.
" Kalo misalkan Reza nembak lo, lo bakal terima atau tolak " tanya Nita.
Deg.....
Bagaikan jarum menusuk semua hati nya, sampai sesak untuk berbicara sepatah kata apapun.
" Gak tau, satu sisi gue juga suka sama Reza tapi sisi lain gue juga gak mau dia berharap kalo gue akan bersamanya selamanya " balas Putri.
Mereka semua terdiam karna tak ingin membuat nya drop lagi dan mereka mengalihkan pembicaraan dan sesekali ngelawak agar situasi tak canggung.
Ceklek......
~~•~~
Siapa ya yang datang ? Oke baca terus sampai akhir, semoga suka dengan Cerita Pertama quuu!
see you { •_• } ✓

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My World
Teen FictionKarna cinta memberikan warna untuk yang merasakannya tapi semua warna akan lenyap jika cinta yang di yakini nya pergi.