Semakin hari semakin memburuk keadaan Putri membuat Renata cemas dan pasrah untuk berbuat apa, ia hanya bisa berdo'a kepada maha kuasa semoga mengangkat penyakit anaknya.Nazwa, Nita,dan Selly pun menginap di rumah sakit untuk menjaga Putri dikala Renata dan Abi pergi keruang dokter, jujur mereka sangat terpukul melihat kejadian ini. Mereka tak akan bisa mendapatkan kebahagiaan dan kehangatan dalam sebuah sahabat, jika salah satu dari mereka sedang berjuang melawan penyakitnya.
Bahkan mereka berusaha menemui Reza tapi nihil, Reza selalu saja bisa lolos dari mereka. Itu semua membuat mereka pusing di satu sisi Reza selalu bertanya pasal keadaan Putri tapi disisi lain mereka sudah berjanji akan menutup rahasia tentang penyakit Putri, katakan lah mereka seperti hidup di sebuah permainan yang harus mengambil resiko besar.
" DOKTER " teriakan Renata membuat lamunan mereka buyar.
Tak lama dokter datang dan langsung memeriksa keadaan Putri, mereka semakin di buat cemas dan khawatir.
Selah beberapa menit dokter keluar dengah wajah lemas nya membuat yang berada diruangan itu langsung terdiam.
" Maaf bu, keadaan Putri ibu semakin memburuk bahkan sekarang ia dalam keadaan koma " ujar dokter.
" Saya akan memindahkan pasien ke ruangan khusus " lanjut dokter dan kembali masuk.
Dokter keluar dengan empat perawat yang membawa Putri pindah ke ruangan yang di tentukan, mereka lagi dan lagi merasakan beribu-ribu beton yang memukuli mereka tiada henti. Tak ada celah sedikit pun untuk membuat Putri kembali, mereka sudah tahu penyakit itu tak akan bisa di obati.
' Kanker otak setadium akhir ' ya itu adalah penyakit yang di derita Putri selama ini.
Hancur
Lelah
Khawatir
Tak ihklas
Tak adil
Itu semua bercampur aduk dalam perasaan mereka, mereka merasa dunia tak adil untuk sahabatnya. Takdir seolah membenci sahabatnya dengan memberikannya penyakit yang tak bisa di obati.
" Gue... hiks....gak .... sanggup....hiks bila ...Putri... hiks " bahkan Nita tak sanggup melanjutkan ucapannya.
Nazwa dan Selly memeluk Nita dari samping, sama mereka juga tak kuat jika harus kehilangan sahabat yang selalu ceria dan usil itu.
~~~~~~
" Dahlah Za, apa salahnya lo mau ikut sama Selly buat nemui Putri mungkin dia mau jelasin mengapa ia tak bisa nerima lo " ujar Dito memberi sarah.
Ya, ucapan Dito itu ada benar nya tapi ia sangat malas jika harus mendengar penolakannya meski ia akan mendengar penjelasan tapi ia belum kuat jika harus mendengar alasan itu, katakanlah ia egois dan itu memang benar.
" Gue belum siap Dit " balas Reza.
" Apa salah nya di coba " usul Dito.
Reza hanya diam tak berniat untuk menjawab sarah dari Dito, mereka sekarang berada di sebuah kafe yang cukup terkenal di ibu kota. Cuaca saat ini sangat cerah tapi tidak dengan perasaan Reza saat ini, bila di gambarkan rasa kesal, rindu, dan egois itu sedang bercampur aduk layaknya orang yang sedang Frustasi.
^^^^^^
Sudah tiga hari mereka sibuk dengan air mata dan wajah jauh dari kata biasa. Mata sebab, hidung merah, rambut berantakan lebih tepat nya mereka seperti orang gila yang sudah tak ada gairah untuk hidup.
![](https://img.wattpad.com/cover/215204973-288-k847348.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My World
Teen FictionKarna cinta memberikan warna untuk yang merasakannya tapi semua warna akan lenyap jika cinta yang di yakini nya pergi.