# 02 #

14 5 0
                                    

Brukkk....

Nita tak sengaja menabrak seseorang sampai nampan yang di bawanya terjatuh, dan yang di tabrak malah sibuk membersihkan baju nya karna terkena tumpahan es jeruk. Mereka berempat malah tertawa tak berdosa karna melihat raut wajah yang di tabrak nya sangat menor, bahkan gak pantas di sebut anak SMA karna dandanannya mirip tante-tante.

" Punya mata gak si lo " bentak Sinta seseorang yang tadi di tabrak Nita.

Mereka berempat terhenti tertawa karna situasinya berbeda, tak lama tiga teman Sinta itu datang menghampiri nya.

" Sorry. Gue gak liat " jawab Nita santai.

" Gak liat apa pura-pura gak liat " bentaknya dengan mata yang melotot.

" Heh. Lo kok nyolot sih temen gue kan udah minta maaf " sentak Putri langsung mendorong bahu Sinta.

" Ehh, temen lo yang salah malah lo dorong temen gue " jawab Olif tak terima karna temannya di dorong.

Sinta sintya ala gadis yang jutek, licik, dan pedendam. Dia memiliki tiga sahabat yaitu: Olif, Nesa, dan Mira. Mereka selalu mencari keributan pada siapa yang mengganggunya.

Tak lama setelah mereka berdebat datanglah aksi jambak-menjambak satu sama lain, sontak situasi kantin jadi riuh karna perlakuan mereka menjadi sorotan seisi kantin memandanginya. Tak ada yang memisahkan mereka, sampai akhirnya Reza datang bersama Dito dan menghentikan aksi mereka. Reza dan Dito adalah osis yang terkenal jutek, tegas, dan dingin. Dito adalah wakil ketua osis jadi Reza dan Dito selalu kompak dalam mengambil keputusan.

Mendadak keadaan jadi hening tanpa suara, Reza menyuruh mereka masuk dalam ruang BK dan tak ada pilihan lain, jika di bantah mereka akan mendapatkan hukuman lebih berat.

Sesampainya di ruang BK, mereka di introgasi oleh bu Sera tentang masalah keributan tadi. Dan akhirnya bu Sera menyuruh mereka hormat pada tiang bendera, dan sebelum itu mereka harus menemui ketua osis terlebih dahulu, karna hukuman mereka belum setimpal dengan yang di lakukan tadi.

Setibanya di ruang osis terdapat Reza dan Dito yang masih memikirkan hukuman untuk mereka, Dito membisik pada Reza dan tak lama mereka tersenyum kemenangan.

" Jadi setelah kalian hormat pada bendera, kalian harus membersihkan toilet setelah pulang sekolah " ujar Dito dengan tegas dan yang mendengar hanya diam dengan wajah yang cengo.

" Lo gila atau emang udah gila, masa di kasih hukuman banyak banget " protes putri dan di angguki oleh ketiga temannya.

" Reza, Dito. kalian emang tau masalah sebenarnya, yang mulai duluan itu mereka berempat " protes Nesa dan menunjuk Putri, Nazwa, Nita, dan Selly.

" Apa lo nyalahin kita, kan elo yang jambak kita duluan " Nita langsung memberikan tatapan sinis pada mereka.

" Tapi yang nabrak Sinta duluan kan elo " protes Mira.

" Gak bisa gitu dong, kan elo yang...... " jawab Nazwa yang terpotong oleh Reza.

" Jadi setelah pulang sekolah, yang membersihkan toilet hanya kalian berempat " ujarnya Reza menunjuk pada Putri, Nazwa, Nita, dan Selly.

" Loh, gak bisa gitu dong " protes Putri karna merasa Reza berlaku gak adil.

" Udah terima aja " jawab Sinta dengan senyum kemenangan. Dan tak lama mereka keluar dari ruang osis munuju tiang bendera.

Putri berdiri menatap Reza dengan tatapan yang mematikan sedangkan Reza hanya dingin di tatap seperti itu.

" Apa " tanya Reza yang mulai risih dengan tatapan Putri.

Putri menginjak kaki kanan Reza dan langsung pergi dari hadapannya menuju tiang bendera. Perasaannya saat ini sedang tak bisa di artikan dimana rasa kesal, jenuh, dan merasa tak adil bercampur aduk. Setelah dua jam mereka setia berdiri di hadapan tiang bendera dan akhirnya Dito datang.

" Hukumannya udah selesai " ucapnya dan langsung pergi.

Putri menatap Sinta dan temannya dengan tatapan kesal, lalu pergi ke kelasnya. Mereka mengikuti pelajaran sampai selesai dan sampai akhirnya bel pulang berbunyi sangat keras, sekolah saat ini sudah sepi karna bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Putri, Nazwa, Selly dan Nita sudah membuat rencana untuk kabur dari hukuman itu, mereka hendak keluar dari kelasnya dan yang di dapat seseorang sedang berjalan menuju mereka.

" Cepet bersihin toilet " ucap Reza menatap keempat cewe itu dingin.

" Gue sama Nazwa belum makan dari pagi, jadi nanti aja dihukumnya kalo udah makan " ucap Putri dengan wajah memelas.

" Kalo engga, Selly sama Nita aja yang duluan bersihin toilet " ucap Nazwa dan mendapat anggukan dari Putri.

" Gak usah alesan, cepet bersihin toilet kalo engga gue tambah hukumannya " ucap Reza dengn wajah yang dinginnya itu.

Mereka berjalan menuju toilet, setelah sampai di sana mereka membersihkan toilet itu. Putri yang sedari tadi hanya mengoceh gak jelas sedangkan mereka bertiga hanya bisa menggeleng-geleng kepala melihat sahabatnya itu. Butuh waktu 10 menit Nazwa membersihkan toilet.

" Guyss gue duluan ya, gue tunggu di kantin " ucap Nazwa yang sudah membersihkan toilet.

" Kita juga duluan ya Put, gue udah laper " ucap Selly yang di angguki oleh Nita.

" Lah gue juga laper, masa kalian pergi ninggalin gue sendiri " jawab Putri memelaskan wajahnya.

" Habisnya lo dari tadi ngoceh mulu " balas Nazwa, dan mereka bertiga langsung berlari meninggalkan Putri sendiri.

Bagaimana bisa selesai sudah dari tadi Putri membersihkan toilet tapi belum juga selesai. sedari tadi Putri mengoceh sendiri, sampai dia jenuh sendiri.

" Kalo aja si Reza gak ngehukum gue, udah dari tadi gue tiduran di rumah, mana gue belum makan dari tadi " ucap Putri yang sudah jenuh.

" Nih " ucap seseorang memberi kantong plastik berisi roti dan air mineral yang tak lain adalah _ Reza.

" Gue gak butuh " balasnya dan pergi meninggalkan Reza.

***** pagi *****

Sekarang adalah hari minggu pasti semua orang pergi menghabiskan hari liburnya ke mall, kafe, atau jalan-jalan tanpa tujuan seperti Putri dan tiga temannya itu. mereka berkeliling kota jakarta kota yang masih asing menurut mereka, dan mereka memutuskan untuk pergi ke toko buku. Setelah sampai di sana, mereka membeli novel yang mereka suka dan setelah membayar mereka naik ke mobil lagi untuk pulang.

Hari mulai gelap dan mereka sudah sampai di rumah Selly, karna Selly menyuruh mereka menginap di rumahnya. Mereka sedang asik dengan kegiatannya masing- masing Putri yang sedang menonton tv dengan Selly, Nazwa yang sedang membaca novel tadi, dan Nita yang sedang mengotak-atik hp nya.

" Guys , kayanya seru kalo kita kerjain Reza dan Dito " ucap Putri tiba-tiba dan membuat semua menoleh padanya dan menghentikan kesibukan masing-masing.

" Gue setuju " sahut Nazwa, Nita, dan Selly berbarengan.

" Gimana cara nya " tanya Selly pada ketiga sahabatnya.

Mereka berpikir sejenak dan membuat keadaan jadi hening karna mereka harus memikirkan ini matang-matang karna yang di jahilinya sekarang adalah ketua osis dan itu resikonya sangat besar. Tak lama mereka berpikir akhirnya Selly mendapatkan ide.

Gimana ceritanya? semoga suka ya.

jangan lupa vote and coment dan terus baca sampai akhir.

        sayonara :)

You Are My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang