Brakk...
Sinta mendorong Nazwa sampai terjatuh, dan membuat mereka tak kuasa menahan emosi.
Putri membantu Nazwa untuk berdiri sedangkan Selly dan Nita menatap keempat gadis itu tajam.
Keempat nya tetap tak melawan dan langsung pergi menuju kantin, dan soal Nazwa dia tak apa-apa lagian jatuh nya tak terlalu keras.
Sesampainya di kantin mereka memesan 2 porsi bakso, 2 porsi mie ayam, dan 4 gelas teh manis.
Setelah cukup lama menanti akan pesanannya dan akhirnya sampai, keempat nya langsung melahap dengan tenang.
Seketika Dito datang dengan tergesa-gesa melirik kanan-kiri sampai akhirnya, Dito berjalan menuju meja Putri.
" Put, fhu..fhuh.. " ucap Dito ngos-ngosan saat sampai di meja Putri.
" Apa " balas Putri masih memakan mie ayam nya.
" Itu si Reza fhuh...fhuh, pingsan " jawab Dito dan langsung meminum minuman Nazwa.
Putri berlari meninggalkan kantin menuju UKS, karna orang sakit atau pingsan pasti berada di UKS. Sebegitu khawatirnya Putri sampai banyak orang yang dia tabrak bahkan ada yang sampai terjatuh, tapi Putri tak menghiraukannya.
Setibanya di ruang UKS mata nya tertuju pada laki-laki yang terbaring lemas, Putri berjalan menuju tempat Reza berbaring dan duduk di sebelah kasur tersebut.
" Za, bangun " ucap Putri seraya menggoyangkan tubuh Reza, tapi yang di panggilnya tak membuka mata.
" Kenapa lo bisa pingsan " ucapnya lagi.
Nazwa, Selly, dan Nita pun tak lama datang untuk sekedar melihat keadaan Reza. Dito pun ikut datang, karna dia tak mau sahabatnya ini kenapa-napa.
Mereka menunggu sangat lama bahkan sekarang sudah waktunya jam istirahat kedua, mereka masih duduk di sofa UKS terkecuali Putri yang duduk di sebelah Reza.
Reza masih tak sadarkan diri juga padahal minyak kayu putih sudah di oles ke pelipisnya, tak lama ada getaran dari tangan Reza. Dan membuat Putri antusias karna Reza akhirnya membuka mata.
" Put " panggil Reza.
" Hmm " jawab nya singkat.
" Gue mau tanya " balas Reza.
" Tanya apa " jawab Putri.
" Kenapa akhir-akhir ini lo berubah, gue sering liat lo coret tanggal yang lo bikin di kertas. Maaf bukan gue lancang tapi gue sering liat lo coret kertas itu, lo ngitung apa sih kayak serius " jelas Reza.
" Ouh itu jadwal gue_ _ _ gue makan, soal nya gue sering telat makan " bohong Putri.
" Dikirain apaan " jawab Reza.
' Maaf Za, gue gak bermaksud bohong sama lo. Sebenarnya gue ngitung umur gue yang setiap hari nya berkurang, dan gue gak kuat buat cerita ini sama lo ' Batin Putri.
°°° •_• °°°
Hari ini Putri berjalan kearah dapur dengan berjalan seperti seorang yang sedang mabuk, bertepatan Reta melihat hal tersebut langsung berlari kearah Putri. Reta membawa Putri duduk di sofa, Reta langsung mengambil air putih dan bertepatan ketiga sahabatnya datang.
Terlihat mereka sangat panik saat melihat melihat Putri yang bersandar di sofa ruang tamu dengan wajah yang pucat, mereka bergegas berjalan menuju Putri. Mereka mencoba mengajak Putri bicara tapi Putri tak menjawab mungkin rasa sakit yang Putri alami sampai susah untuk bicara.
°°°°°°×°°°°°°
Putri dengan segera di periksa dokter, sedari tadi Reta sibuk menelfon Abi karna dari tadi telponnya tak di angkat. Tak lama akhir nya Abi mengangkat telfon Reta dan Reta menjelaskan kejadian tadi yang menimpa anak nya. Nazwa, Nita, Selly mereka juga berada di rumah sakit karna mereka yang mengantar Putri sampai sini.
Reta sibuk mondar-mandir depan pintu rawat Putri sedangkan Nazwa,Selly dan Nita duduk di kursi tunggu yang berada di luar ruang rawat Putri semuanya menangis merasakan sakit yang di derita sahabatnya. Mereka paham soal kemarin Putri berbohong karna dia bendi orang-orang yang mengkhawatirkan nya, maka sebab itu juga dari dulu ia tak pernah berpacaran karna takut orang itu sayang dan pada akhirnya kecewa karna pada final nya Putri akan pergi.
##### •_• #####
Tempat lain :)
Reza mencari-cari keberadaan Putri tapi hasil nya nihil, bahkan teman-temannya saja tak terlihat. Mungkin mereka bolos tapi akhir-akhir ini mereka sudah tobat, pikir Reza. Sampai akhirnya Dito datang dan membuyarkan pikirannya.
" Napa lo Za " tanya Dito.
" Putri gak masuk " balas Reza.
" Kok gue curiga ya sama mereka " ujar Dito.
" Nah itu, gue juga ngerasa ada yang mereka sembunyiin dari kita " jawab Reza.
Mereka terdiam seperti memikirkan sesuatu, mereka sangat peka terhadap keadaan. Tak lama mereka terdiam sampai akhir nya bel masuk menghanyutkan pikirannya.
Reza sangat cemas dengan kondisi Putri, bahkan ini bukan sifat Reza.
'Apa mungkin Putri sakit'
'apa Putri dan teman-temannya ke mall'
'atau mereka bolos untuk pergi ke kafe"
Pertanyaan itu timbul di pikiran Reza, sampai dia tak mengerti dengan rasa khawatirnya ini. Reza berbeda dengan dulu sebelum mengenal Putri, dulu dia sangat tegas dan dingin bahkan sebuah senyuman pun langka di bibirnya. Tapi saat Putri datang dunia nya berubah perlahan Putri memberi warna pada dunia nya.
####**####
Dokter keluar dari ruangan Putri, dan di dapat kan kedua orang tua Putri dan ketiga sahabat nya.
Seketika mereka menghampiri dokter dan langsung menanyakan kondisi Putri.
" Gimana keadaan Putri saya dok " tanya Abi.
" Mari bicara kan di ruangan saya " balas dokter dan langsung pergi menuju ruamgannya.
" Maaf dok, kita boleh masuk " tanya Selly.
" Silahkan asal jangan ganggu pasien " balas dokter dan langsung meninggalkannya.
Mereka bertiga langsung masuk ke dalam ruangan rawat Putri terdapat Putri yang sedang tak sadar kan diri, dan berbaring sangat lemas dengan selang infus nya yang selalu menemani nya ketika berada di rumah sakit.
" Gue kepo sama apa yang di bicarakan dokter, gue susul deh kalian di sini " usul Nita langsung pergi setelah di beri anggukan oleh Nazwa dan Selly.
Nazwa dan Selly sangat setia menatap Putri dengan air mata yang terus mengalir di pipi mereka, sesekali mereka ingin merasakan berada di posisi Putri rasanya mereka akan lemah tak seperti Putri yang kuat.
Nita berjalan menuju pintu ruang dokter, dan saat hendak masuk ' pasti gue gak di izinin ' pikir Nita. Nita memutuskan untuk menguping saja dari luar ruangan dokter itu.
"Maaf pak,bu anak kalian harus sudah tak sanggup menghadapi penyakit ini" Ucap dokter.
"Dokter lakukan apa saja demi kebaikan anak saya" jawab Abi.
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin, tapi kalian tidak boleh membuat nya sedih karna itu bisa membuat nya lebih lemah dan dengan mudah penyakit nya menyebar" ucap dokter.
"Ouh, dan jangan izinkan dulu dia sekolah karna dia masih butuh istirahat" lanjut dokter.
Bruk...
Terus baca sampai akhir dan jangan lupa selalu Vote ya?
Semoga suka dengan karya pertama ku ini?
Makasih udah baca sampai sini.
Sayonara :)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My World
Teen FictionKarna cinta memberikan warna untuk yang merasakannya tapi semua warna akan lenyap jika cinta yang di yakini nya pergi.