day 2 - 18:40

193 46 0
                                    

something that you didnt knew

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

something that you didnt knew.

Kamu berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Bersembunyi di balik tembok tepat di samping rumah Seungyoun, kamu mendengar segalanya dengan jelas.

Segala yang tak pernah kamu tahu sebelumnya. Segala yang mungkin menjadi alasan Seungyoun memutuskan untuk pergi di hari itu.

"Hei, bocah brengsek. Jual saja rumahmu jika kau tak bisa melunasinya segera"

"Sudah setahun ayahmu berhutang pada kami atas namamu. Dan kau tidak bisa mengembalikannya??"

Kamu menahan napas. Kamu sungguh tak menyangka soal ini ketika memutuskan untuk pergi mencari Seungyoun.

"A-Akan kukembalikan secepatnya"

Kamu mendengar suara hantaman pada dinding, tepat setelah Seungyoun menutup mulutnya.

"Dengar. Memang apa sulitnya menjual rumahmu, bodoh?? Kau pikir kami tak tahu kau tinggal sendiri di rumah ini?"

"Kembalikan uang kami dalam tiga hari. Atau jual saja rumahmu, kami tak mau tahu. Mengerti??"

Air mata mengenangi pelupuk matamu, seiring suara Seungyoun kembali terdengar.

"M-Mengerti.."


















Kamu menangis. Kedua orang asing itu pastilah telah pergi, karena kini kamu hanya mendengar isak tangismu sendiri dalam hening.

Masih tak dapat kamu percaya. Sudah berapa lama Seungyoun menyembunyikan soal ini? Mengapa kamu sama sekali tak mengetahuinya?

"Hei.. tuan putri?"

Kamuㅡyang sedari tadi berjongkok di balik tong sampahㅡsontak mendongkak ke atas. Sosok Seungyoun yang jangkung berdiri tepat di depan kakimu.

Ia mengulurkan tangannya untuk membantumu berdiri, lalu tersenyum. "Bangunlah. Mengapa menangis?"

Perlahan, kamu mengusap airmatamu dan meraih tangan Seungyoun. Sembari terisak, kamu berucap, "B-Bagaimana bisa kau.. hiksㅡ tidak mengatakan soal ini.. hiksㅡ padaku.."

Seungyoun terkekeh tipis, menarikmu dalam dekapannya. Tangan kanannya sesekali menepuk lembut pundakmu.

"Baik, baik.. maafkan aku. Kumohon berhentilah menangis, tuan putri. Aku tidak apa-apa. Biar kujelaskan di dalam saja. Ya?"

 Ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
two | c. seungyoun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang