back.

212 40 0
                                    

you in the morning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

you in the morning.

09.05

Kamu meraih arlojimu, tepat ketika kamu membuka mata. Semalam, kamu meletakkan arloji itu di meja samping ranjangmu. Semata mata agar kamu dapat langsung melihat waktu, selepas membuka matamu.

Hari telah berganti. Hari yang sebenarnya, bukan hari ketika kamu mendapati bahwa kamu terbangun di waktu yang salah.

Hari ketiga. Hari dimana seharusnya, Seungyoun telah tiada.

Apakah semuanya hanya mimpi belaka? Kamu yang tak yakin akan itu, segera meraih ponselmu.

Namun belum sempat kamu mengusapkan jemarimu pada layar ponsel, sebuah suara terdengar.

"Hei kau mau tidur sampai kapan?

Suara ibumu terdengar dari balik pintu kamar. "Aku sudah bangun!!" serumu, menimpali dengan suara serak.

Lalu, pintu terbuka. Ada ibumu, dan..

"Seungyoun??"

Sosok Seungyoun meringis lebar, melihatmu yang masih belum sadar sepenuhnyaㅡkarena terlambat bangun.

"Kau baru bangun?" tanya Seungyoun, dengan suara lembut.

Ibumu berdecak, "Seungyoun sudah menunggumu di bawah sedari tadi. Pantas saja ibu panggil-panggil kau tidak menyahut."

Kamu, masih mencoba mencerna situasi, hanya dapat terdiam memandang Seungyoun. Lelaki itu tampak bersih dengan pakaian kasualnya.

"Seungyoun, tolong itu anak perawan tante. Ia pasti tidur larut semalam. Diguyur air saja kalau belum sepenuhnya bangun ckckck," ujar ibumu pada Seungyoun, lalu berpaling.

"Hahaha siap, tante"








Kamu memandangi Seungyounㅡyang duduk di tepian ranjangmuㅡdalam diam, setelah mengucek matamu berulang kali.

"Hei, matamu bisa merah jika kau terus menguceknya seperti itu," ujar Seungyoun, terkekeh sambil meraih tanganmu agar menjauh dari matamu.

"Kau Seungyoun sungguhan?"

Entah apa yang ada di pikiranmu sekarang sampai sampai pertanyaan itu keluar dari bibirmu.

Seungyoun terkekeh, lalu mendekatkan wajahnya padamu. "Ya tentu saja. Kau pikir aku apa? Hantu?"

Kamu yang salah tingkah segera mendorong pundak Seungyoun agar sedikit menjauh dari wajahmu.

"T-Tidak hanya sajaㅡ Ah, apa yang kau lakukan pagi pagi disini? Bagaimana jalan keluar dariㅡ"

Jemari telunjuk lelaki itu mendarat di bibirmu.

"Tenanglah hahaha. Kau terlihat sangat khawatir padaku semalam. Jadi kupikir.. lebih baiku cepat menemuimu pagi ini, kan?"

Lalu, Seungyoun menurunkan jemarinya dan tersenyum.

"Aku memutuskan menjual rumahku. Aku tahu itu sangat mendadak. Tapi.. aku tak ada pilihan lain, bukan?"

Kamu terkejut. "Tidak. Lalu kau akan tinggal dimana? Rumahmu.."

Seungyoun mengacak acak rambutmu, lalu sekali lagi tersenyum.

"Aku telah mencari tempat tinggal baru di internet semalaman. Kurasa aku telah menemukannya, dengan.. tentu saja, sejumlah uang yang kupunya."

Seungyoun terkekeh. Seakan tahu kamu akan memprotesnya, ia melanjutkan.

"Sudah kubilang jangan terlalu khawatir padaku lagi, tuan putri. Aku baik-baik saja."

Kamu mendongak seiring Seungyoun kini berjalan dan berdiri menghadapmu yang duduk di kasur.

"Kau.. yakin baik baik saja?"

Seungyoun meraih tubuhmu lalu membungkuk dan memelukmu. "Ya, sepenuhnya. Setidaknya, aku yakin tak lagi menyesali keputusanku kali ini."

tinggal tersisa epilog aja!cerita ini sederhana jadi semoga tidak kecewa dengan alurnya hihi ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tinggal tersisa epilog aja!
cerita ini sederhana jadi semoga tidak kecewa dengan alurnya hihi ❤

two | c. seungyoun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang