2. Pertentangan

20 3 1
                                    


"Apa lagi sih Jian? Lo mau ngomong yang kemarin?" tanya Dwi

"Gue minta maaf Dwi" Kata Jian.

"Gue udah maafin lo kok, jadi mendingan lo ngejauh dari hidup gue" kata Dwi.

"Kenapa? Lo udah punya pacar?" Tanya Jian.

"Iya kenapa?" Jawab Dwi asal.

"Siapa?" Tanya Jian.

Dwi kebingungan. Ia bingung harus menjawab siapa. Memang saat ini ia tidak punya pacar. Ia menghindari Jian karena memang Jian telah menyakitinya.

Dwi mengedarkan pandangannya. Ia melihat Aditya yang jalan ke arahnya. Saat Aditya sudah sampai di meja nya dan menaruh makanan. Dwi tidak punya pilihan lain.

"Kak Aditya sekarang pacar gue, kenapa?" Tanya Dwi sambil memegang lengan Aditya. Seisi kantin sekaligus anggota Ineffable Nine terkejut dan menatap tak percaya. Bahkan Aditya pun bereaksi sama. Ia membulatkan mata nya tak percaya.

"Dit lo sekarang pacar Dwi? Kok lo tega sih lo kan tau gue udah lama ngejar Dwi?" Tanya Jian tak percaya pada kenyataan yang ia alami.

"Gue bisa jelasin!" Kata Aditya.

Jian hanya menatap kesal lalu pergi meninggalkan mereka.

"Lo tuh apaan sih! Ngapain lo ngaku jadi pacar gue? Kan lo tau gue sama Jian temenan deket, lo sengaja mau ngerusak semuanya?" Tanya Aditya.

"Gue minta maaf,gue gak bermaksud gue cuma refleks aja" kata Dwi merasa bersalah.

"Gak usah bohong deh lo!" Bentak Aditya sambil melepaskan genggaman tangan Dwi.

"Kalo lo gak suka sama Dwi ya seenggaknya lo gak usah kasar juga sama dia, lo punya hati gak? Gak usah kasarin cewe, lo lahir karena ada cewe kan?" Tanya Nanda kesal.

"Lo ngapain ikut-ikutan ini urusan gue sama dia!" Tunjuk Aditya pada Dwi.

"Dwi sahabat gue! Urusan dia urusan gue juga ngerti lo?" Tanya Nanda.

"Ya terus lo mau apa?" Tanya Aditya sambil tersenyum sinis.

"Minta maaf" jawab Nanda.

"Kalo gue gak mau gimana?" Tanya Aditya.

"Minta maaf!" Bentak Nanda kesal.

"Nan udah gapapa kok" kata Dwi.

"Lo mau diem aja diperlakuin kaya tadi?" Tanya Nanda menatap Dwi.

"Gapapa lagian gue yang salah kok" kata Dwi.

"Iya gue tau tapi seenggaknya dia gak bisa kasar gitu juga dong sama lo!" kata Nanda.

"Berani lo bentak Aditya!" ujar Tasya.

"Kenapa harus takut kalo emang dia salah!" ucap Nanda meninggikan nada suaranya.

"Lo juga gak usah kecentilan jadi cewe! pake ngaku pacar Aditya segala lagi lo! Kalo halu jangan ketinggian nanti jatoh sakit!" Bentak Tasya sambil mendorong Dwi.

"Ehh lo gak usah dorong Dwi juga dong!" kata Nanda.

"Kenapa? lo Gak terima?" ujar Tasya.

Aditya pergi meninggalkan mereka dengan wajah kesal.

"Lo liat?Aditya marah sekarang Puas lo!?" Bentak Tasya.

"Puass bangett kenapa?" jawab Nanda dengan nada mengejek lalu meninggalkan mereka.

"Nanda!" Panggil Dwi.

****

"Nan lo kenapa sih?" Tanya Lily menghampiri Nanda yang sedang duduk sendirian di kelas.

Mellifluous Ineffable {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang