"Oh iya tadi Kak Dhian ngomong apa?" Tanya Nanda.
"Loh lo kok tau?" tanya Anna.
Aneh, bagaimana Nanda bisa tau jika Dhian mengajak Anna untuk bertemu dan membicarakan sesuatu. Pasalnya, saat Anna menunjukkan itu pada yang lain, Nanda sedang tidak ada dan pergi ke kantin.
"Gue......Gue tadi liat kalian berdua dari halaman belakang" sanggah Nanda.
"Yaudah tapi jadi kan kalian nginep di rumah gue?" Anna mengangkat alisnya.
Mereka semua mengangguk dengan kompak.
Sepulang sekolah mereka langsung menuju parkiran.
"Nan, lo gak bawa mobil?"
Nanda menggeleng.
"Gue dihukum karena mobil gue rusak kemaren jadi tadi gue naik taksi"
"Kita pesen taksi online aja? Kalo taksi biasa gak akan cukup" Aziah berpendapat.
"Yaudah gue aja yang pesen" Febby mengambil ponsel dari saku nya dan mengotak-ngatik ponselnya.
"Itu kayaknya mobilnya"
Febby menunjuk pada mobil merah yang baru memasuki halaman sekolah.
"Cepet banget"
"Soalnya tadi di sekitar sini mobilnya!"
Mereka semua lalu memasuki mobil dan menuju rumah Anna yang tidak begitu jauh dari sekolah.
"Ehh kita ke supermarket dulu yuk, gue deh yang traktir sekalian mau beli bahan makanan" ujar Anna.
"Lo mau masak?" tanya Lily.
Anna mengangguk.
"Buat kita?" tanya Nanda.
Anna mengangguk lagi.
"Wah, Wah! Kayaknya ada sesuatu yang buat Anna bahagia nih!" Aziah yang duduk di kursi paling depan bersama supir ikut berbicara.
Tak lama, taksi yang mereka tumpangi belok ke sebuah supermarket. Mereka turun dari mobil dan melangkah memasuki supermarket.
"Serius nih kita bebas beli apa aja?" tanya Febby saat mereka sudah sampai di depan pintu supermarket.
"Of Course, Baby" Anna mengangguk dan tersenyum.
Mereka semua berpencar. Ada yang menuju tempat makanan, minuman, sabun dan ada juga yang menuju tempat make up.
Nanda berjalan menyelusuri rak makanan. Ia masih memilih-milih makanan yang akan ia bawa. Saat ia sedang mencari makanan, ia tak sengaja mendengar suara seseorang yang terdengar familiar.
"Lo mau beli apa?"
"Ini aja deh, dit"
"Bentar, gue masih cari yang lain"
Nanda melangkah pelan mendekati sumber suara. Di balik rak, ia melihat Tasya dan Aditya yang sedang memilih minuman. Ia langsung bersembunyi di balik rak dan mengintip apa yang mereka bicarakan.
"Kenapa sih, gak dimana-mana gue ketemu mulu sama mereka" ujar Nanda pelan.
Saat Nanda akan berbalik dan melangkah pergi, Nanda tak sengaja menjatuhkan botol minuman dan menimbulkan suara yang membuat Tasya dan Aditya menatap ke arah sumber suara.
"Sial!" umpat Nanda lalu berlari menjauh sebelum mereka menyadari keberadaannya.
Saat Nanda melihat teman-temannya sedang berkumpul sambil berbincang di dekat meja kasir, Nanda langsung mencoba berjalan dan terlihat biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous Ineffable {REVISI}
Romansa{UPDATE MINGGU} Ketika sebuah pertemuan mengubah semuanya. Harusnya kamu tak ada waktu itu.