"Kapan kalian memiliki anak? Ayah tidak sabar menggendong cucu" Kim yeon ayah junkyu berucap setelah meletakkan beberapa buah buahan di meja makan.
Junkyu menghela nafas lalu bangkir dari berbaring di sofa menjadi duduk di seberang ayahnya. "Jika tuhan belum memberi kita bisa apa? Aku sudah berusaha ayah, setiap hari aku melakukannya dengan mashiho. Aku juga sudah cek ke dokter diantara kami berdua tidak ada yang mandul. Jadi aku pikir tidak ada yang salah diantara aku dan mashiho" junkyu menjelaskan dengan nada serius.
Meletakkan dua gelas berisi kopi diatas meja makan lalu ikut duduk di sebelah junkyu "ya ayah, kenapa tidak berhasil juga? Aku padahal ingin cepat cepat punya anak" timpal mashiho dengan ekspresi sedih.
Bagaimana tidak sedih? Ia menikah dengan junkyu sudah satu tahun lamanya dan belum juga dikaruniai seorang anak, padahal tidak ada yang salah dari mereka. Mereka tidak mandul karena sudah beberapa kali cek ke rumah sakit dan selalu berganti ganti rumah sakit agar lebih akurat, melakukan hubungan hampir setiap hari, itu kalau tidak lelah ataupun kalau junkyu tidak pulang malam, tapi kenapa belum dikasih juga?
Bahkan mashiho sering membeli kaos, baju, sepatu, celana, dan kebutuhan bayi lainnya, walaupun belum memiliki seorang anak. Kadang junkyu prihatin melihat istrinya yang begitu ingin memiliki anak, ya dirinya juga ingin, ingin sekali. Apalagi ayahnya dan ayah ibu mertua, bahkan setiap minggu atau bulan pasti selalu menanyakan,
"Bagaimana? Apa sudah ada benih di rahim mashy?"
"Apa mashy sudah hamil?"
Bahkan pernah mereka menanyakan,
"Kalian melakukan itu dengan gaya apa sih? Kenapa tidak jadi?"
Seperti teror, Tapi mau bagaimana lagi mungkin belum rejeki kan?
Sedangkan junkyu dan mashiho selalu berdoa agar diberi keturunan. Melihat mashiho yang selalu memperhatikan interaksi para ibu dan anak dijalan membuat hati junkyu berdenyut sakit. Ia tak tega.
Pernah ia mengatakan pada mashiho "bagaimana jika kita mengadopsi anak saja? Siapa tau nanti ditengah jalan kau hamil" ya, junkyu pernah menyuarakan ide seperti itu.
"Aku ingin itu lahir dari rahimku, aku ingin merasakan hamil selama sembilan bulan sepuluh hari kata mama, aku ingin merasakan ketika aku mengidam dan meminta sesuatu, aku ingin perutku besar karena ada bayi disana" itulah jawaban panjang lebar mashiho. Membuat junkyu mengurunkan niatnya untuk mengadopsi.
Jadi jalan satu satunya adalah bersabar menanti kehadiran sang buah hati di rahim mashiho, itulah yang mereka rasakan sekarang.
"Makanya jun, kalau kalian melakukan itu harus dengan posisi yang benar, jangan yang aneh aneh" celetuk ayah junkyu sambil menyeruput kopinya.
"Apanya yang aneh, aku melakukannya yang benar, aku sudah melakukannya sesuai prosedur yang ayah arahkan. Aku juga mencoba saran dari ayah mertua. Bahkan saran dari teman teman junkyu juga sudah junkyu lakukan ayah" cerocosnya, ya tapi memang betul, junkyu sudah melakukan itu dengan berbagai pose, di sofa pernah, di kamar apalagi, sering sekali. Pose telentang, jungkir balik, terngkurap, berdiri, duduk, ah intinya semua sudah pernah junkyu coba tapi belum juga ada hasil.
Sampai mashiho pernah mengatakan "apasi jun, jangan aneh aneh. Kenapa juga harus dengan berdiri? Aku tidak mau. Di kamar saja ya." Jawaban mashiho ketika junkyu ingin melakukan itu dengan berdiri. Ya tidak nyaman saja rasanya kalau melakukan itu dengan posisi berdiri.
"Tidak, kita harus mencobanya sayang, demi calon bayi yaaa" bujukan seorang kim junkyu. Mau tidak mau mashiho hanya menurut saja, toh mau melakukan gaya apapun yang penting dirinya dan junkyu sudah halalan toyiban kan. Jadi tidak masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY [MASHIKYU]
FanfictionWARNING! B X B Kim Junkyu dan Kim Mashiho adalah sepasang suami istri yang menambakan seorang anak. Sudah satu tahun lamanya sejak pernikahan mereka namun belum juga dikaruniai anak. Bahkan mereka sudah setiap hari melakukan itu namun tidak ada has...