Chapter 2

6.6K 684 111
                                    

"Hyung ini lucu ya" mashiho mengangkat sebuah baju bayi bewarna pink dengan pita lucu di bagian depannya lalu dilihatkan kepada junkyu.

Ya malam ini junkyu dan mashiho jalan jalan ke mall di seoul, baru tiba saja mashiho sudah menggandeng junkyu pergi ke bagian baju bayi.

Junkyu hanya mengangguk "iya lucu seperti kamu" celetuknya.

Mashiho memanyunkan bibirnya, kebiasaan junkyu nomor sembilan belas, modus. "Menurut hyung beli yang ini apa ini?" Tanya mashiho sambil menunjuk kedua baju. Satu bewarna biru dan satu bewarna pink. Tak ada bedanya hanya beda warna saja.

"Terserah kamu aja, semuanya bagus kok" jawab junkyu.

"Kok terserah? Harus jawab dong. Ini apa ini?" Tanya mashiho lagi.

"Yaudah warna biru bagus" jawabnya.

"Loh kok bagusan warna biru? Kan warna pink lebih bagus hyung" celetuk mashiho sambil menatap junkyu tidak terima.

Astaga, tadi bertanya giliran dijawab malah disalahkan. Memangnya posisi atas selalu salah. "Yaudah beli yang pink, kan tadi hyung udah bilang terserah kamu"

"Hyung nggak punya pendirian. Tadi pilih biru sekarang pink."

Udah ceburin ke sungai han aja junkyu mah, pusing juga lama lama. Ya begitulah kalau mereka belanja keperluan bayi. Ya walaupun belum punya tapi mashiho selalu membeli setiap kali mereka pergi ke mall untuk belanja bulanan atau bahkan sekedar jalan jalan kemanapun jika ada produk bayi pasti akan mashiho beli.

Baru juga selesai kini mashiho memperlihatkan dua sepatu bayi, sepatu laki laki dan perempuan. "Hyung menurutmu beli yang mana? Yang laki laki apa perempuan?"

Junkyu menghela nafas, takut salah lagi "beli dua duanya aja"

"Kok dua? Boros hyung"

Tuh kan, salah lagi. "Yaudah kamu pengennya beli yang mana?" Tanya junkyu.

"Yang laki laki, soalnya kemrin kan sudah beli yang perempuan" jawabnya.

"Nah berarti beli yang laki laki" ucap junkyu.

Mashiho mengangguk lalu berjalan mendahului junkyu pergi ke kasir. Kedua tangannya menenteng tas belanjaan yang sudah dipastikan isinya perlengkapan bayi semuanya. Junkyu hanya menghela nafas, hanya dengan membeli peralatan bayi saja mashiho sudah sangat bahagia. Miris sebenarnya, tapi tak ada yang bisa ia lakukan lebih dari ini.

"Semuanya jadi dua juta delapan ratus ribu lima ratus rupiah pak" ucap sang kasir.

Junkyu langsung mengeluarkan dompetnya lalu memberikan kartu atmnya. Tidak kaget, sudah biasa. Bahkan ini lebih sedikit dari sebelum sebelumnya. Biasanya lebih dari tiga juta. Bahkan pernah hampir tujuh juta.

"Sayang hyungie" ucap mashiho setelah menerima beberapa tas belanja lalu melilitkan tangannya di lengan junkyu.

Junkyu tersenyum "sayang mashy juga" ucapnya. "Mau beli apa lagi?"

"Mau makan pizza"

Setelahnya mereka bejalan ke restaurant australian, duduk di bangku pojok karena restauran sangat ramai. Beruntung masih ada bangku kosong "mbak splitza signature sama chocolicious dua ya" ucap mashiho pada mbak mbak pelayan.

Mashiho sudah hapal apa saja kesukaan junkyu, diluar kepala malahan. "Habis ini mau kemana lagi?" Tanya junkyu.

Mashiho tak menjawab, ia malah asik memperhatikan interaksi ibu dan anak yang duduk di tengah. Nampak sang anak sedang tertawa keras karena ulah sang ibu yang sengaja menggelitikinya. Sungguh pemandangan yang sangat indah bagi mashiho.

FAMILY [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang