Chapter 8

2.8K 331 85
                                    

"Sayang, apa sudah  semua?" Junkyu yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung berucap kala melihat mashiho sedang menutup koper besar milik mereka.

Mashiho mengangguk "sudah hyung, aku sudah melist bawaan kita jadi tak ada yang tertinggal" timpal mashiho sambil menunjukkan kertas list yang ia buat tadi sebelum ia mempacking semua barang barangnya.

Junkyu tersenyum lalu menghampiri kyuho yang kini duduk di sebelah mashiho sambil mengacak acak beberapa mainan disana. "Kyuho-yaa, ayah akan merindukanmu" ucap junkyu sambil menggendong kyuho, tak lupa junkyu juga mencium kedua pipi kyuho bergantian.

Sedangkan kyuho hanya tertawa geli, sambil mengoceh tak jelas "astaga hyungg, berhenti bermain dengan kyuho dan berganti pakaianlah. Jangan membuat kyuho basah" oceh mashiho. Kebiasaan sekali suaminya itu, selalu bermain dengan kyuho selepas mandi.

Junkyu nyengir lalu kembali mengecup pelan pipi kyuho "lihat mamamu, suka sekali mengomel. Untung ayah sayang" ucap junkyu.

"Awas kau hyung" ketus mashiho memanyunkan bibirnya kesal.

"Jangan menggodaku sayang, aku baru saja mandi. Jangan sampai kita berakhir di ranjang lagi" celetuk junkyu kala melihat ekspresi menggemaskan mashiho.

Mashiho menatap junkyu datar lalu beralih menatap kyuho "kyuho-ya, untuk kesekian kalinya mama katakan padamu. Jangan seperti ayahmu, kau mengerti?" Tukas mashiho.

"Kyuho putraku, bagaimana bisa ia tidak meniruku? Kim kyuho, kau harus meniru ayahmu. Lihat ayah tampan dan menawan" timpal junkyu sambil menyisir surainya kebelakang. "Ya kan kyuhoo" ucap junkyu menoel pipi kyuho.

"Heh hyung, ku hitung sampai tiga jika kau tidak memakai baju aku tak akan memberimu jatah satu bulan" sarkas mashiho tegas namun menggemaskan dimata junkyu.

Menurunkan kyuho dari gendongannya lalu beralih pada istri tercintanya. Mencuri ciuman sekilas dipipi lalu setelahnya cepat cepat ke lemari "sayang, bukankah itu terlalu jahat sebagai hukuman? Berilah aku hukuman seperti, emm memandikanmu setiap hari?"

"Yak kim mesum junkyuu!!!" Sarkas mashiho, astaga ia harus ekstra sabar. Junkyu memang perayu ulung plus otak mesum. Sudahlah paket komplit memang.

***

"Wahh lihat siapa yang datang??" Mina, ibu mashiho berucap setelah membukakan pintu. Dilihatnya anaknya serta menantu plus cucu kesayangannya.

Junkyu menunduk memberi salam, "ibu, aku merindukanmu" tukasnya sambil memeluk ibu mertua.

Ibunya tertawa renyah "ayo masuk, mashy biar ibu yang menggendong kyuho" pinta ibunya lalu langsung mengambil alih kyuho.

Sedangkan junkyu kembali ke mobil untuk mengambil koper berukuran sedang. Jangan tanya apa isinya, tentu saja peralatan kyuho. Mulai dari baju, mainan, susu, dan lainnya.

"Ibuuuu!!!" Teriakan menggelegar ke segala penjuru rumah membuat semua yang berada di sana menoleh ke seseorang yang baru saja menuruni anak tangga.

"Heii, pelankan suaramu. Ini rumah bukan hutan ruto-ya. Kau tidak lihat adikmu akan menangis" celoteh ibunya. Heran dengan putra bontotnya. Usianya sudah menginjak tujuh belas tahun tapi kelakuannya masih saja seperti bayi.

"Ah, hyunggg kau datangg???" Pekik haruto senang, segera menghampiri mashiho lalu memeluknya, melepas rindu.

Mashiho mengusap pelan punggung adiknya "wah, kau semakin tinggi" puji mashiho. Benar, haruto tumbuh bongsor, bahkan disaat usianya masih muda ia sangat tinggi dan memiliki kaki panjang.

Ya, haruto adalah adik mashiho. Usianya terpaut lumayan jauh. Emm, sekitar tujuh tahun.

"Bagaimana sekolahmu? Apa kau menjadi murid pintar??" Tanya mashiho, em.. entahlah dirinya sudah tidak bertemu dengan adiknya selama satu tahun?. Ya selama itu. Mereka hanya bertukar kabar melalui video call jika mereka tak sibuk. Kadang hanya mengirim pesan.

FAMILY [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang