Chapter 6

4.1K 407 67
                                    

Sudah terhitung lima bulan sejak kedatangan kyuho di keluarga kecil junkyu. Hari hari junkyu maupun mashiho pun ikut berubah drastis. Yang tadinya setiap pagi jika junkyu tidak ke kantor ia akan tidur hingga siang namun semenjak ada kyuho ia menjadi disiplin waktu. Yang tadinya selalu bermanja manja dengan mashiho kini junkyu tidak bisa lagi melakukan itu, karena fokus mashiho saat ini lebih terarah pada kyuho.

Ketika hendak bermanja lalu sedetik kemudian terdengar tangisan kyuho membuat junkyu menghela nafas panjang. Mempunyai momongan memang sangat ia impikan namun ia tidak tau jika kasih sayang istrinya juga nanti akan terbagi, bukan hanya kasih sayang, waktunya pun juga akan terbagi.

Yang tadinya rumah sepi kini menjadi ramai dengan berbagai ocehan tidak jelas kyuho. Mashiho pun sangat rajin bersih bersih dan dengan cekatan merawat kyuho. Kadang merasa prihatin karena mashiho harus bolak balik ketika mengurus kyuho sambil membersihkan rumah. Ia sudah menyarankan untuk mencari pembantu saja tapi mashiho menolak. Jika ia masih bisa kenapa harus mencari pembatu? Itu katanya.

Seperti saat ini kyuho merangkak naik ke tubuh junkyu dengan ocehan yang senantiasa keluar dari mulut kecilnya "da.. daa...da.." ah iya, ngomong ngomong kyuho sudah bisa merangkak. Membuat mashiho maupun junkyu sedikit kewalahan ketika menjaganya.

Tak ada pergerakan, kyuho terus saja menduselkan kepalanya di tubuh junkyu hingga junkyu sedikit terlonjak kaget. Membuka matanya perlahan lalu senyumannya mengambang ketika matanya melihat kesayangannya sedang menduselkan kepalanya, mungkin membangunkan junkyu agar bermain bersama?.

"Ya, ayah sudah bangun. Selamat pagi jagoan ayahh" ucapnya dengan suara parau khas orng bangun tidur, ya walaupun sudah dipastikan kyuho tak akan mengerti "jagoan ayah mau main ya?" Tanyanya sambil meraih tubuh kyuho ke gendongannya.

Kyuho tertawa menunjukkan gusi merah mudanya "aigoo, menggemaskan sekali jagoan ayah" ucap junkyu sambil mengecupi pipi kyuho. "Mama mu dimana?" Tanya junkyu.

Namun sedetik kemudian ia mendengar gemercik air yang sudah dapat dipastikan itu mashiho "lihat, mamamu rajin sekali. Pagi pagi buta seperti ini sudah mandi" oceh junkyu, ini pukul enam lebih lima menit ngomong ngomong.

Bangkit dari ranjang lalu keluar kamar, menyalakan televisi lalu menaruh kyuho di karpet tebal bewarna abu abu taak lupa ia menaruh pagar agar kyuho tidak pergi kemana mana "tunggu disini ya, ayah buatkan susu untukmu" junkyu bernjak menuju dapur.

Mencuci bersih botol kyuho agar tetap higienis lalu memasukkan bubuk susu kedalam botol berukuran sedang namun aktivitasnya terhenti, ia ragu. Susu kyuho itu tiga sendok apa empat sendok?

"Sayang, susu kyuho tiga sendok apa empat sendok?" Teriak junkyu, ya begitulah kebiasaannya. Padahal ini bukan kali pertamanya membuat susu tapi selalu lupa.

Keluar kamar lalu menuruni anak tangga "empat hyung, astaga memangnya ini pertama kalinya hyung membuat susu? Kenapa lupa terus? Apa aku harus menulis di toples susunya?" Oceh mashiho lalu berjalan menghampiri kyuho yang sedang asik bermain bola. "Lihat ayahmu, wajahnya saja tampan tapi pelupa. Jangan seprti ayahmu okay?"

Junkyu terkekeh "tapi tetap cinta kan?" Timpalnya.

"Ah, dan satu lagi. Jangan terlalu percaya diri seperti ayahmu" tukas mashiho.

Kembali terkekeh lalu berjalan menuju mashiho dan kyuho sambil mengocok susu kyuho. "tidak apa,  tirulah ayah. lihat ayah bisa mendapatkan istri yang cantik, baik, serba bisa, dan yang pasti bisa memuaskan ayah diatas ranjang" kekehannya kembali terdengar di akhir ucapannya.

Mashiho mendengus sambil mencubit pelan lengan junkyu "hyunggg" rengek mashiho, ya walaupun begitu pipinya memerah seketika kala mendengar ucapan junkyu. Jujur dirinya masih malu saat junkyu menggodanya.

FAMILY [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang