Epilog

1K 108 7
                                        

5tahun kemudian....

Seorang gadis berusia 7tahun tampak kesal di depan sebuah sekolah dasar sambil menendang bebatuan. Wajahnya yang manis juga cantik terlihat cemberut. Hingga seorang guru wanita datang menghampirinya dan menyuruh anak itu duduk di ruang guru.

"Tidak guru Soobin, aku ingin menunggu ayah di sini!"

"Sepertinya ayahmu akan telat menjemputmu, jadi sebaiknya Sarang menunggu di ruangan guru."

Anak kecil bernama Sarang itu pun mau mengikuti gurunya untuk menunggu di ruang guru.

Sedangkan di sebuah rumah mewah terlihat seorang pria tengah membulak-balikan kertas pekerjaan dan tidak lupa pada laptop yang ada di depannya.

"Tuan, ini waktu nya tuan menjemput nona muda." ucap wanita yang bekerja menjadi asisten rumah tangga.

Pria itu melihat jam tangannya dan dia langsung membereskan kertas pekerjaanya.

Sisten rumah tangga tersebut membantu sang tuan untuk mengambil kunci di tempat biasanya. Lalu pria dengan kemeja coklat susu itu keluar dari rumah dan menaiki mobil sport hitam untuk menjemput sang putri.

.....

Di bandara International Incheon terlihat seorang wanita dengan pakaian cesual nya keluar dari pintu penerbangan dengan membawa koper mininya. Seorang pria berpakaian serba hitam sudah menunggu di depan bandara, dan tentunya langsung membukakan pintu mobil saat sang atasan sudah tiba.

"Apa mereka ada di rumah?" tanya si wanita dengan membuka kaca mata hitamnya.

"Tuan telat menjemput nona muda, dan sepertinya saat ini nona muda masih berada di sekolah."

"Kita ke sekolah!"

"Baik nyonya."

.....

Cuaca Seoul saat ini sedang hujan deras, mobil hitam berhenti di depan sebuah gedung sekolah dan dengan sigap si sopir langsung turun dan memayungi sang atasan yang keluar dari mobil dengan berganti sepatunya terlebih dahulu dengan sandal biasa.

Dia meminta payung yang di pegang si sopir dan menyuruh si sopir untuk menunggunya di dalam mobil saja. Sedangkan atasanya berlari masuk ke dalam gedung sekolah tanpa takut dengan genangan air di mana-mana.

Tok! Tok! Tok!

"Silahkan masuk!"

Pintu berwarna coklat itu terbuka dan menampakan seorang wanita yang sedikit basah tubuhnya.

"Ibu!" teriak Sarang dan langsung berlalri ke arah wanita yang di panggilnya ibu.

"Apa Sarang sudah lama menunggu?" tanya sang ibu.

Sarang mengangguk dengan wajah lesunya, dia lun mengadu karena sang ayah yang telat menjeputnya. Bukan hanya sekali ayahnya telat menjemput, tapi ini sudah kesekian kalinya sang ayah telat menjemputnya.

"Kalau begitu kita hukum ayah nanti, bagaimana?"

Sarang memeluk sang ibu dengan senang. Lalu mereka pamit pada guru Soobin yang dari tadi berdiri di belakang keduanya.

"Terimakasih Soobin-ssi karena sudah menjaga putriku."

"Nde gwenchanayo Kim Sohyun-ssi"

Soobin melambaikan tangannya ke arah Sarang dan juga Sohyun yang berjalan keluar dari gedung sekolah. 

Taehyung yang baru datang terkejut saat melihat Sarang bersama orang lain.

"Sarang!!" teriak Taehyung.

"Ayah,"

Taehyung langsung menghampiri Sarang dan menggendongnya.

"Bukankah ayah sudah pernah bilang untuk tidak ikut ajakan orang yang tidaj di kenal?" omel Taehyung

Sepertinya Taehyung belum menyadari Sohyun, karena Sohyun yang memang memakai masker dan kacamata.

"Tapi ayah di--"

"Apa kau mulai membantah?"

Sarang menggelengkan kepalanya.

"Sekarang kita pulang."

Tapi sebelum itu Sohyun memukul kepala Taehyung dengan payungnya.

"Yak!" teriak Taehyung lalu menatap tajam Sohyun yang Taehyung anggap orang jahat.

"Apa? Kau ingin memukulku?" tanya Sohyun.

Taehyung menurunkan Sarang lalu mendekati Sohyun.

Sohyun membuka kacamatanya dan juga maskernya dan kini Taehyung menatap Sohyun dengan wajah terkejutnya.

Saat Taehyung akan memeluk Sohyun dengan cepat Sohyun mendorong Taehyung dan memilih untuk menggendong Sarang.

"Sarang kau ingat apa yang harus kita lakukan?" tanya Sohyun.

Sarang mengangguk "Menghukum ayah."

"Kalau begitu kita pulang dan siapkan hukuman untuk ayah, ok?"

"Ok bu,"

Taehyung tersenyum melihat istri dan putrinya.

"Ok baiklah ayah akan menerima hukuman dari kalian."

Sarang menjulurkan lidahnya pada ayahnya, dan Taehyung pura-pura ngambek pada putrinya.

Mereka masuk ke dalam mobil dan bercanda bersama. Mereka hidup dengan bahagia meski pernah melewati masa yang sulit. Tapi itulah hidup, tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik tuhan. Tetapi kebahagiaan hanya mereka yang bisa ciptakan.

"Saranghae," bisik Taehyung di telinga Sohyun saat putrinya mulai terlelap.

"Nado saranghae."












Terimakasih karena sudah membaca cerita ini.

Sampai bertemu di cerita Taesso lainnya ya.

Salam dari author Rinasantika167

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Scandal In love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang