Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah jadwalnya Taehyung menemui Sarang, dia sudah menelpon manager Soyang untuk mengantarkan Sarang ke tempatnya, karena jika dia yang menemuinya tentunya tidak di perbolehkan.
Segala mainan yang biasa di mainkan putrinya itu di keluarkan dari ruangan yang biasa untuk menyimpan barang milik putrinya. Ruangan apartement yang biasa berantakan pun kini terlihat rapih dan bersih, karena Taehyung tidak mau jika putrinya tidak nyaman berada di tempatnya.
Suara bell apartement membuat Taehyung yang sedang sibuk menata biskuit langsung berhenti dan menghampiri pintu, dan tentu saja itu adalah manager Soyang yang membawa putrinya.
"Anyeong Kim Taehyung-ssi!"
"Anyeong manager Soyang!"
Taehyung langsung mengambil Sarang dari gendongan Soyang dan tentunya Soyang pun menyimpan tas berisi peralatan Sarang di samping Taehyung.
"Maaf Taehyung-ssi tapi aku sedang buru-buru jadi aku akan langsung pergi."
"Ada apa? Apa terjadi sesuatu padanya?"
Soyang langsung menggelengkan kepalanya dan membuat Taehyung semakin penasaran.
"Maaf Taehyung-ssi tapi aku belum bisa memberi tahumu, tapi nanti pun kau akan tahu."
Taehyung tidak mengerti tapi dia membiarkan Soyang untuk langsung pergi tanpa menjelaskan apapun.
"Ada apa dengan bibi Soyang sayang? Apa kau tau sesuatu putri ayah?" tanya Taehyung pada Sarang.
"Salang titak tau ayah." jawab Sarang dengan bahasanya yang belum fasih.
Taehyung yang sudah rindu pada putrinya pun langsung mencium gemas kedua pipi Sarang, dan membawanya masuk ke dalam apartement.
•••
"Eouni apa kau mengantarkan putriku dengan selamat?" tanya Sohyun yang melihat manager Soyang batu saja datang.
Soyang yang memang capek karena mengejar waktu pun hanya mengangkat kedua jempolnya, lalu meminta air kepada salah satu staf yang ada di sana.
Saat ini Sohyun mulai melakukan pemotretan untuk pertama kalinya setelah pakum 2tahun, dan perias yang dulu biasa meriasi wajah Sohyun sangat begitu terkejut dengan panggilan sang atasan yang memintanya untuk merias seorang model Kim Sohyun.
"Sohyun-ssi maaf tapi apa aku bokleh bertanya?"
Sunmi dengan hati-hati mengutarakan keinginannya untuk bertanya. Sohyun tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
"Emm...aku hanya penasaran dengan bayi yang kau lahirkan, kau tak pernah memperlihatkan wajah putrimu di media."
Sohyun membalikan wajahnya ke hadapan Sunmi dan itu membuat Sunmi terkejut saat sedang merapihkan rambut Sohyun.
"Sunmi-ya, menurutmu bagaimana aku?"
"Kau sangat baik, dan juga bertalenta."
"Selain itu?"
"Cantik."
Sohyun menjentrikan jarinya di hadapan Sunmi sambil tersenyum.
"Putriku sama seperti ku, jika menurutmu aku cantik, baik, dan bertalenta. Dan putriku pun sama."
"Menurut ku putriku sangat cantik, dia juga sangat tanggap di usianya yang baru 2tahun, dan aku berharap dia memiliki kehidupan yang cerah di masa depan."
Sunmi tersenyum kagum pada wanita di depannya, sudah cantik, pintar, baik dan bertalenta, dia juga begitu beruntung memiliki seorang putri di kehidupannya. Tapi masih ada pertanyaan yang ada di kepala Sunmi, mungkin beberapa orang pun akan berfikir sama.
Kenapa seorang Kim Sohyun harus bercerai di saat umur pernikahannya yang terbilang muda?