6

11 2 0
                                    

Pria dingin yang dari tadi memandang lurus kedepan.Entah apa yang membuat hati pria itu mengganjal sedari tadi, mungkin ia membayangkan bertemu gadis yang ditunggu nya selama 5 tahun ini. Tapi waktu tak mengharap kan mereka berjumpa diwaktu itu. Ia menghembuskan nafas kasar.

"Huf.. sebenarnya aku belum siap bertemu kamu setelah sekian lama tak bertatap muka dan menghubungi,aku tau kamu pasti benci aku" terlihat matanya yang sendu menatap foto gadis Berseragam SMA di di mejanya siapa lagi kalau bukan Cika Farasya Permata Brahma.

pria itu termenung diruanga kerjanya yang terasa sangat hampa dan hening. Tiba tiba ketukan pintu didepan nya membuyarkan lamunan pria itu.

"Permisi pak ini Kontrak yang sudah ditandatangani oleh mahasiswi tadi."

"Terimakasih Anton, kamu bisa keluar"

"Baik pak"

Dihadapannya terdapat kertas kontrak yang sengaja dibuat sewaktu waktu Farasya menghindarinya. Ia tidak sebodoh itu, untuk apa sekolah ke luar negeri kalau masalah seperti ini tak bisa tertangani.

***

Restoran yang lumayan ramai pengunjung terdapat tiga mahasiswa yang sedang merayakan wawancaranya yang sebenarnya tidak diwawancarai.Ah yang penting mereka lolos titik.

"Hp lu bunyi dari tadi ga diangkat?"

gue yang menjadi pusat perhatian kedua temanku sontak berdecak sebenarnya siapa yang sudah mengganggu waktu nya ini. Dilihat layar dari benda pipih itu ternyata dari kakak nya,iya kak Arkan.
Cika mendengus sebal.ck! pasti ada maunya.Sebenarnya Cika senang mendapat telfon dari kakanya tapi lagi lagi ia gengsi karena sudah bersumpah tak mau mengangkat telfon dan vidcallnya.

"Dengan siapa dan dimana ?"

"Dek jahat banget sama kakak"

"emm mohon maaf saya sibuk, kalo ada hal penting tolong kirim via whatsapp saja. Terimakasih."
tut Cika memutus sambungan sepihak

Teman nya yang terkejut karena gelagat cika. Biasanya ia tak pernah se dingin itu sebelumnya.

"siapa Cik?"

"alah biasa nomer nyasar butuh pulsa" sebenarna cika tidak tega memutus sepihak panggilan dari kakaknya yang lagi sakit atau malah sudah sembuh ia berharap kakaknya sudah sembuh. Cika Rindu kakaknya yang sudah 4 tahun setengah pergi keluar negeri tanpa pulang ke negara kelahirannya..Daebak kan? Dia beralasan ingin mandiri jauh dari orang tua. Terserah kakaknya marah kepada Cika dia tak peduli.

Setelah santapan makanan telah habis cika membayar dikasir dan langsung pulang karena besok mereka sudah mulai study banding dan magang.

***

Di Apartemen yang mewah terduduk pria dengan sangat lemas, ia hampir sekarat kemarin karena kecelakaan maut. Memang ibunya sudah mengunjungi dan merawatnya, ia sudah diperbolehkan pulang kerumah setelah seminggu dirawat di rumah sakit elit itu. Ia memang meminta ibunya kesini karena pihak Rumah Sakit yang terus menanyakan orang tuanya. Sebenarnya ia bisa saja mengabari neneknya yang satu negara dengannya tapi ia tak tega membuat neneknya khawatir. Ia hanya bilang ke ibunya bahwa tidak enak badan dan ingin dikunjungi walau ada sedikit penolakan karena adiknya di rumah sendiri, tetapi akhirnya ibunya mau menjenguknya.

Arkan sangat rindu keluarganya yang utuh seperti dulu dan apalagi adiknya yang lucu. Sudah 4 tahun setengah dia tidak pulang ke Indonesia. Ia punya alasan sendiri mengapa tak pulang, karena ia ingin pulang kalau sudah sukses. Sebenarnya ia ingin pulang saat wisudanya tapi apa mau gimana lagi neneknya yang memohon tidak malah memaksanya untuk melanjutkan bisnis kakeknya yang sudah tua.

" Aku harus pulang ke Indonesia.." ucap nya dengan lirih ,tak ada yang mendengarnya.

Tiba tiba panggilan dari mama nya untuk makan memecah lamunan pria itu.

"Kak makan dulu ,mama udah buatin sup kesukaan kakak" ujar ibunya

"iya ma ,sebentar" ia tak ingin berlama lama meratapi nasibnya lebih baik ia makan bersama mamanya.

"Ma besok Arkan mau pulang ke Indo, dan ga ada penolakan."

"sayang keadaan kamu belum.pulih sepenuhnya, kamu emang udah bisa jalan? mama ga izinin kamu titik"

"Maa... please ngertiin Arkan, Arkan kangen papa sama Cika. Arkan ga betah disini maa.. Arkan bisa rawat jalan di indo fasilitas nya juga bagus. Arkan bisa pake kursi roda ma, dan dokter udah bilang kalo Arkan secepatnya bisa jalan"

"Mama tetep ga setuju.Pokoknya kamu harus disini sampe sembuh dulu. Dengerin kata kata mama kalo kamu masih sayang mama"

"Maaa.... please kali ini ajaa"

"Mama udah bilang dari awal kalo keputusan mama udah bulat"

Arkan sangat frustasi sekarang bagaimana bisa mamanya tak mengizin kan dia pulang ke tanah kelahirannya. Arkan sudah sehat hanya aga susah jalan, tapi kata dokter kalo terbiasa latihan ia bisa jalan seperti semula. Arkan tau mamanya mengawatirkan dia tapi dia tidak mau terbebani 4 setengah ia sudah menahan ini semua ia tak bisa menahan nya lagi.

"Ma kali ini aja please Arkan udah ngalah sama nenek untuk bantu kakek di perusahaan"

"tapi kak mama ga tega lihat kamu lagi sakit "

"aku udah sehat ma sumpah mama ga perlu khawatir nanti disamping aku kan ada mama"

"yaudah Kak, tapi kakak janji kalo harus minum obat teratur"

"siap ma, kan mama nanti mantau Arkan"

***

DEAR FARASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang