Gadis itu hancur, ia lari dari ruangan Bosnya ke bawah. Ia mencari taksi dengan air mata yang tak bisa berhenti. Tidak peduli dengan tatapan sekelebat orang disana. Udara hari ini sangat dingin dan mendung, seakan semesta tahu isi hatinya yang hancur.
"Taksi..." ucapnya yang terus manangis didalam taksi. Ia mendapat tatapanbertanya dan kasihan dari supir taksi tapi lagi lagi ia tak peduli.
"ini pak Uangnya..hiks hiks" ia memberi kan uang kepada supir taksi tersebut. Dan taksi melenggang pergi.
Ia pergi kerumah, rumahnya kosong karena ibu dan ayah nya belum pulang kerumah.
"Cika.. kenapa ka.. kamu hiks seper..ti ini " Gadis itu terus memukul dadanya sekuat yang ia mampu.
"Dasar hiks tak tahu diri!"
"Apa mau mu ..hiks hiks"
"Harusnya aku..hiks tak menangisi ini ha!" terdengar suara sangat nyaring.Gadis itu termenung dan butiran putih luruh begitu saja jatuh tanpa dosa. Dia menatap jendela, terlihat ternyata Rintikan hujan juga menemani kesedihannya. Dia tak peduli bunyi telfonnya yang berdiring di gendang telinganya. Itu pasti sahabatnya.
Tidak terasa perlahan indera penglihatannya menutup sempurna menandakan ia pindah ke alam mimpi.
***
"Ada apa Pak Dokter mau bertemu aku?""Ah ada yang mau kusampaikan "
"Bicaralah" ucapnya tersenyum
"Aku.."
"Aku menyukai mu, Aku menyayangi mu Cika"Terlihat Cika yang tidak kaget sama sekali dengan ucapan lelaki di depannya. Ia menghembuskan nafas frustasinya.
"Mohon.."ucapnya terputus karena pria didepannya
"Aku tahu kamu tak menyukaiku, tapi aku meminta kesempatan untuk bisa membuat mu jatuh cinta padaku."
Sungguh ini ucapan yang ia tidak sukai malah sangat ia benci. Kenapa semua lelaki minta diberi kesempatan untuk membuat hati nya jatuh cinta? Hatinya bukan arah yang gampang diubah setiap saat. Hatinya bukan untuk di mainkan seperti ini.Pikirnya membuat ia jatuh cinta gampang? jatuh cinta itu sakit, pahit, ia tidak suka jatuh cinta.
"Maaf aku .." sekali lagi ucapnya terpotong lelaki di didepannya.
"it’s okay aku faham "
"mau ku antarkan kerumah?""Tidak perlu, terimakasih"
Danis terus membayangkan kejadian kemarin bertemu Cika. Ia frustasi kepada gadis itu, kurang apa dirinya selama ini?
tapi ia tidak akan menyerah menggapai Cika untuk jadi miliknya.***
Butiran butiran air turun sangat deras, hujan seakan tahu keadan gadis itu, Hujan seakan mengisaratkan bahwa gadis itu menangis seperti halnya hujan menangis.
Ia harus bagaimana, seakan duanianya berhenti berpacu kala membayangkan gadis itu menangis."Sya.. maaf"
Ia tahu maaf nya tak berguna sama sekali di hari gadis itu."Apakah aku harus menumuinya?" cairan bening tak disangka membajiri wajahnya yang tampan.
"Atau aku hanya diam saja seperti pengecut?"
"Aku tak mau kehilangan kamu Farasya"
terlihat sekali wajahnya yang frustasi.Ia memang baru pulang dari Luar negeri, pendidikannya lancar karena ia sangat pintar. Ayahnya yang biasa dipanggil Pak Tio munyuruh Gibran untuk bekerja di perusahaan menggatikannya. Belum ada satu bulan lamanya, Ia sebenarnya mengagendakan bertemu Cika tapi takdir berkata lain padanya. Pegawai kantor sering memanggilnya Pak Tio Muda ,ah terserah saja.Gibran memikirkan cara bagaimana bisa bertemu cika lagi dan menjelaskannya.
"ah iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR FARASYA
RandomApa jadinya jika seseorang masa lalu yang kembali hadir dikehidupan Cika Farasya Permata Brahma-Syaa "Aku tahu pasti kosa kata rindu akan berubah menjadi temu"-Gibran -15 Maret 2020-