7

21 2 0
                                    

Cika dan dua orang temannya bersiap siap untuk ke Kantor BM Grup.Mereka sangat semangat dan Sama halnya Cika ingin bertemu bosnya yang manis itu. Sesampainya di kantor mereka disambut ramah para pegawai yang bekerja di kantor. Mereka sangat senang karena bisa menginjakkan kakinya di perusahaan megah ini.
Hingga tiba di ruangan sekretaris seperti yang dijanjikan kemarin meraka harus menemui Anton untuk ditunjukkan prosedur dan semacamnya.

"Selamat pagi Pak Anton" ucap meraka serempak.

"Pagi, kalian sudah datang" ucapnya basa basi

"Langsung saja saya antarkan kalian ke ruangan dan nanti jangan lupa keruangan Pak Tio muda. Dan Kalau ada yang ditanyakan jangan sungkan untuk bertanya"ucapnya tersenyum sopan

"iya Pak terimakasih ,kalo boleh tahu kita diberi tugas seperti apa ya pak?ini pengalaman pertama kami"

"Kalian mengamati saja, nanti kalau ada tugas khusus akan diberi tahu. Saya duluan karena harus mengurus kepentingan rapat, permisi"ucapnya langsung meninggalkan kami ber tiga.

"what ?"mereka semua dibuat bingung karena ini semua tidak sesuai ekspetasi, Mereka kira akan di suruh suruh layaknya OB salah maksudnya OG.Syukurlah!

"Yaudah lah Alhamdulilah ga susah"
kedua temannya hanya mengangguk.

"Aku ga sabar banget pengen ketemu pak Bos Ganteng"

"aku juga"

entah apa yang dipikirkan kedua temannya ini. Biarlah mereka meng halu.

"Gue punya ide!" ucap Cika
"Gimana kita beli Brownis di toko kue ’sasa’, agak ga etis kalo ketemu Atasan ga bawa apa apa kan?"

"setuju, kali aja pak Bos suka sama salah satu dari kita"

"hah! Aurora jangan Halu lo"

"yaudah kita langsung saja ke toko, nanti hari iki kita bisa langsung ke ruang kerja pak bos mengucapkan terimakasih"

"kajaa cingu yaa!!" ucap mereka bersamaan

***
"Anton masuk"

"Saya sudah mengurus 3 mahasiswa magang pak, mereka sudah di ruangan."

"baik. Kamu bisa keluar"

"Permisi Pak"
anton menunduk sopan dan membalikan tubuhnya tapi...

"Apakah mereka lengkap?Ah maksudku tidak ada yang izin?"

"maaf?maksud Bapak mahasiswi magang?iya mereka lengkap pak"

"oh.. oke"

Anton sekali lagi menunduk hormat kepada atasannya dan membalikan tubuhnya keluar ruangan.

"Ah bisa stress! apa aku izin saja hari ini? Gibran kamu bukan pengecut." ucapnya pada diri sendiri.
Dia dibuat berkeringat dingin karena nyalinya yang ciut jika berurusan gadis iti.

***

"Permisi Pak kami mau menemui Pak Tio sekarang apakah pak Tio tidak sibuk?"

"Oh iya Pak Tio Muda sudah menunggu di ruangannya"

"Terimakasih"

Tok Tok Tok...

"masuk"terdengar seruan dari dalam menyuruh mereka masuk ke dalam.

Sedari tadi Gibran tidak kuasa menahan degupan jantungnya yang berpacu lebih cepat. Ia Bingung ekspresi apa yang akan ia tampilkan?
Apakah pura pura tidak mengenalinya dihadapan teman temannya? Yang Jelas ia harus menerima kenyataan pahit yang akan terjadi detik selanjutnya.Ah!!!

"Selamat siang Pak Tio"ucap tiga mahasiswa bersamaan.

Gibran tanpa sadar meneteskan butiran bening satu persatu yang tidak dapat ia hindari. Gibran sangat rindu wanita itu,Gibran ingin memeluknya. Ia ingin menjelaskan semua nya. Ia takut wanita itu akan membencinya - tapi itu pasti wanita itu sangat membencinya.

"Si..siang silakan duduk"ucap Gibran tercekat karena ia berusaha menghentikan butiran bening itu. Ia memang laki laki tangguh tapi menyangkut Cika ia jadi lemah tak berdaya.

Lain hal nya dengan Cika.Tubuhnya berasa beku ia seakan ingin mati. Ia tak sengaja melihat papan nama dimeja Bosnya -GIBRAN AKSARA PUTRA BIMANTIO- 'CEO BM GRUP' Tak mungkin dia kan? tidak mungkin! Cika mencoba yakin dengan apa dugaannya,mungkin mereka punya nama yang sama, tapi ia harus  memastikan dengan melihat langsung wajah bosnya dan-
Seketika hatinya hancur, ia lemas, ia tidak bisa bernafas,ia ingin menangis, ia ingin pergi dari tempat ini.
Tubuhnya semakin lemas ketika pemuda di didepannnya menyuruhnya untuk duduk.
Ia ingin pergi dari sini. Sungguh Hatinya sangat sakit. Ia juga perempuan biasa.

"Pak ini kami membawakan Brownis semoga Anda menyukainya" ucap Kila dengan senyum manisnya.

"Terimakasih harusnya kalian tak perlu repot- repot membelikan makanan kesukaan saya" Ia yakin ini adalah ide dari wanita di depannya, ia yakin wanita itu masih suka Brownis sama sepertinya yang masih sangat menyukai makanan itu.

"Benarkah? wah Cika memang hebat, dia yang memberi ide Brownis  itu Pak"
semua mata tertuju ke Cika. Cika yang merasa ini omong kosong! ia tidak tahan dan langsung berdiri mengagetkan kedua temannya.

"Mohon maaf saya harus Pulang karena ada urusan mendesak, sekali lagi mohon maaf permisi"

Cika menunduk dan langsung pergi dari kursinya. Temannya merasa aneh dengan sikap Cika dan merasa bersalah karena sikap temannya yang tidak sopan sama sekali.

"Mohon maaf sikap teman saya pak, terkadang dia seperti itu" ucap kila canggung

"oh iya tak masalah, kalian bisa keluar saya sebentar lagi meeting"ucapnya dingin.

Aurora dan Kila sangat takut perubahan Wajah bosnya ini.Mereka langsung mengucapkan salam dan keluar dari ruangan yang dingin itu.

"Aku tau pasti ini terjadi"

***

***
Tunggu kisah Farasya dan Gibran di Chapter selanjutnya.
jangan lupa vote dan ajak teman buat baca cerita ini.
TERIMAKASIH

DEAR FARASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang