...
Ini sudah empat tahun sejak kejadian ternaas dalam hidup ku terjadi, hari ini juga tepat di saat gadis yang paling ku cintai berpulang kesana lebih dulu dari pada diriku.
Aku selalu bertanya, mengapa tuhan tidak mengambil nyawaku saja saat itu, dan kenapa harus nyawa haemin? Kenapa?.
Awalnya aku sungguh terpukul dengan semua itu, dalam sekejab aku kehilangan wanita itu, kehilangan senyumannya, kehilangan tubuhnya, kehilangan cintanya, aku benar benar kehilangan.
Benar benar sulit untuk membuat ku terima takdir menyakitkan ini, tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan itu, caranya?,
Aku menutup hati ku untuk semua orang, bahkan diri ku sendiri.
Terus bersumpah akan tetap mencintai haemin walau gadis itu sudah tidak ada di dunia ini, menutup pintu hati ku selama lamanya dan tetap akan menjadikan haemin yang terakhir menempati hati ini.
Semuanya sempurna, aku berhasil setia pada haemin, dan menutup hatiku untuk semua gadis yang berusaha mendekatiku.
Bahkan calon istriku sendiri, yang kini sedang ikut menatap kuburan haemin di sebelahku.
Pertama yang terpikirkan dalam benak ku saat pertama kali ibuku mengenalkannya pada ku adalah,
dia terlihat sangat mirip dengan haemin.
Bahkan aku nyaris saja memeluknya di pertemuan pertama kami. namun akal ku berhasil menyadarkan, jika dia bukan haemin, itu menyakitkan. tapi itulah kenyataan, kadang memberikan sesuatu yang tidak di inginkan.
Terlalu sibuk dengan pikiranku, hingga membuatku tidak sadar jika calon istriku memanggil nama ku sedari tadi. Barulah saat gadis itu menarik pelan baju ku, lamunan ku terbuyar dengan cepat.
" ah maaf, ada apa? "
Ku yakin tatapan ku padanya biasa saja, tapi gadis itu terlihat menunduk takut dengan tangan yang perlahan melepaskan bajuku, lalu tangannya saling meremas satu sama lain.
" ada apa? " ku ulangi pertanyaan ku yang itu, gadis yang bernama asli choi aeyoo itu, mendongak menatapku. Matanya bahkan sangat mirip dengan mata haemin, dia terlihat seperti foto kopian gadis itu.
" em... aku, aku hanya ingin bertanya, kang haemin ini... dulunya pacar mu? "
Suara pelan nan lembutnya menyapu pendengaran ku, membuat aku tidak berani menatapnya nyalang ataupun menjawab pertanyaannya dengan sarkartis.
" iya " aku mengalihkan pandangan ku dengan segera.
" dan kau sangat mencintainya? " aku terdiam, tidak ada niatan untuk menjawab sebuah pertanyaan dengan jawaban yang sudah jelas.
Beberapa menit sunyi, aeyoo menggumamkan sesuatu yang dapat membuat hatiku merasakan sesuatu yang tak biasa.
" betapa beruntungnya gadis itu, dia pasti merasa sangat bahagia disana "
...
Tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Music ✔ [ Short Story ]
Fanfiction[ COMPLETE ] Kematian, adalah suatu hal tetap yang akan terjadi pada semua makluk didunia ini, waktu dari kematian datang pun tidak pernah terduga, tidak pernah ada yang tahu tentang kapan dirinya atau seseorang yang ia cintai akan pergi meninggalka...