Pagi ini rumah Aldiandra sangat ramai dikarenakan semua orang yang ada disana ribut karena telat bangun.
Aldiandra yang sadar karena dia masih mengenakan mukenah langsung melepaskannya. Ia langsung berteriak kepada Jun.
"Astaga gue ketiduran pas habis sholat subuh dong."
Segera setelah Adiandra melepaskan mukenahnya dan menaruhnya dia langsung menuju ke kamar adiknya tersebut.
"INI MALAH MASIH MOLOR JUUUUUN BANGUN KAMU PASTI NGAK SUBUH'AN YAH!!" teriak Aldiandra sarkas ketika melihat kedua adiknya yang masih terlelap itu. Diantaranya Rajuna Asbakara yang kelas 10 dan Khiara yang masih 1 tahun.
"Eh ayam copot...... kakak ihh udah tau Jun masih tidur malah teriak." jawab entengnya sambil memeluk adiknya di ranjang.
"Ihhh..... atak olok angun idul dak ikat ii" (kakak jorok bangun tidur ngak sikat gigi) kata Khira yang sedang belajar berbicara tersebut. Sambil melepaskan diri pelukan kakannya itu
Semua yang ada disana pun terkejut dengan penuturannya Khiara yang bisa dibilang masih bayi tersebut. Semuanya tertawa.
"Udah kalian mandi sana kakak mau siapin dulu bajunya" lerai Aldiandra.
"Oke booz"jawan Jun sambil menggendong Khiara untuk mandi bersama.
Aldiandra segera menyiapkan seragam Jun dan menyiapkan pakaian Khiara. Setelah menurutnya sumuanya selesai dia langsung pergi ke kamarnya dan menyiapkan pakaiannya. Setelah semuanya selesai sekarang hanya tinggal Khiara yang biasa diasuh oleh Bi Mar. Setelah Bi Mar datang mereka mereka berdua langsung berangkat ke sekolah.
~~~
Aldiandra dan Jun sampai di sekolah dengan tepat jam 07.00. Disana Aldiandra tampak kecewa karena ia yang selama ini menganggap dirinya murid rajin langsung lenyap. Dia langsung berlari menuju kelasnya yang berada diujung lorong tanpa menunggu Jun.
Tapi Jun juga memaklumi karena kakaknya yang satu ini memang maniac disiplin. Yah sangat melelahkan memang.
"WOY AAN TUMBEN BANGET LO TELAT!! BIASANYA JAM 6 UDAH NONGOL HAHAHA" teriak temannya yang tidak malu tersebut. Aldiandra yang menjadi pusat perhatian anak kelas pun langsung menunduk karena malu. Dia segera berlari menuju temannya tersebut dan menggeplaknya.
Plotak
"Lo itu yah gak bikin gue malu bisa gak sih. Malu gue tau" sarkas Aldiandra dan segera mendudukkan dirinya ke bangku samping temannya.
"Yah...... maap hehe" cengir Lea dengan tawanya tersebut.
Lea teman sebangkunya merupakan teman Aan dari kelas 10 sampai 11 memang masih baru.
"Yeu......gitu aja kok malu gue pernah dihukum sendirian karena pernah ngintip aja biasa" enteng Bagas dan langsung noleh ke belakang bangkunya.
"Lo mah meskipun disuruh telanjang di halaman juga gak tau malu urat malu lo kan udah putus" ketus Leo kembaran Lea dengan santainya.
Bagas dan Leo sudah menjadi teman sebangku sejak pertama kali masuk kelas 12. Mereka bertiga termasuk Lea sudah mejadi sahabat dekat sejak mereka SMP dulu sedangkan Aldiandra masih tergolong baru masuk kelas 12 ia bisa dekat dengan mereka. Dia sangat bersyukur karena memiliki teman seperti mereka karena dengan merekalah dia dapat menceritakan keluh kesahnya selama ini. Bagas dan Leo duduk di depan mereka sejak masuk kelas 12. Dia tak habis fikir kenapa Leo yang notabenya ganteng, kaya, dan mempunyai sifat dingin ini mau menjadi teman si Bagas yang cowok tak tahu malu ini .
Kring kring
Bel sudah berbunyi dan menandakan waktu istirahat. Lea mengajak Aldiandra ke kantin dan langsung disetujui. Tapi saat ditengah perjalanan Lea medadak merasakan panggilan alam dan meninggalkan Aldiandra sendirian. Lea menyuruhnya untuk berjalan bendahuluiya dan nanti akan menyusul. Saat Aldiandra melanjutkan perjanannya dia bertemu dengan Elvan.
"Elvan!!"
"Ohh Aan ada apa An?" tanya Elvan yang sedang memengangi setumpuk buku."Gapapa hehe"jawab Aan enteng."Ohh y gue mau tanya emang jadi ketua osis gak berat apa? gue ngeliat lo aja udah ngerasa capek harus mondar madir kek gini"tanya Aan dengan tampang serius.
"Yah gimana lagi udah nasib" jawab Elvan dengan santainya.
Elvan Adiwira namanya sahabat sekaligus doi dari Aldiandra. Mereka bersahabat dari SMP dan sekarang sebenarnya mereka masih dekat tapi karena mereka sekarang beda kelas jadi mereka jarang ketemu ditambah tugas Elvan yang menjadi ketua Osis.
Setelah mereka berbincang bincang mereka akhirnya sampai ke tempat mereka masing masing Aldiandra dengan tujuannya ke kantin dan Elvan yang tujuannya ke ruang Osis. Sampai saat dia hendak berjalan dan memesan makanannya
"Cih murahan" hina Alvaro tepat dihadapan Aldiandra dan langsung melewatinya.
Aldiandra sangat marah ketika Alvaro menghinanya tapi mengingat ia adalah tipe orang yang tidak mau menjadi pusat perhatian Aldiandra bodoamat dengan kejadian tersebut. Entah dia sendiri juga tidak tahu kenapa sosok Alvaro Malendra yang dijuluki nomor 1 karena kepintarannya tersebut sangat membenci Aldiandra.
'Napa dah syirik aja'
Salam author
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ME! [END]
Teen Fiction"L-lo beneran hamil" "Iya" "Trus" "Gue gak mau lo tanggung jawab gue cuma butuh uang lo aja buat ngegugurin" Bahasa non baku √ Masih amatiran √