18. Jun lagi

19.8K 1.2K 49
                                    


Setelah Aldiandra dikeluarkan dari sekolah, mulai sekarangpun ia harus berani untuk menjadi bahan gunjingan para siswa maupun siswi di sekolahnya.

Ia sangat tertekan diawal ketika mengetahui bahwa berita tentang kehamilannya kini kian melesat menjadi topik hangat di seantero sekolah.

"An" Nasya kembali menepuk pundak Aldiandra.

"O-oh Mama. Kenapa Ma?"

"Masih dipikirin yah? Maaf banget gara gara anak Mama kamu jadi kaya gini. Mama minta maaf" ucapnya penuh sesal.

Aldiandra menggelengkan kepalanya "Enggak kok Maa, Aan ngak mikirin lagi kok"

Aldiandrapun langsung melengoskan kepalanya. Ia ingin mengalihkan perhatiannya pada bawang yang sekarang ia potong di meja makan bersama Nasya.

"Eh bentar deh Ma i-itu kok sebelahnya Ara ada kuning kuning sih?" sedangkan Nasya langsung menoleh.

"Astaga itu eeknya Ara Ann!"

Nasya dan Aldiandra langsung berlari menuju Ara yang sedang asik menonton Tv di ruang keluarga.

Sesampainya di depan Tv Nasyapun menggendong Ara "Ya ampuuun Ara. An kamu bersihin itu eeknya biar Mama yang cebokin Ara!!"

Aldiandra mengangguk paham. Ia berlari untuk mengambil baskom dan lap untuk membersihkannya.

Selesai membersihkannya ia kembali dengan pekerjaan awalnya, memotong bawang.

Ia masih sedih sedih dengan kejadian dimana ia dikeluarkan dari sekolah.

Mungkin jika peristiwa itu tidak terjadi ia sekarang masih mengarjakan soal ujian Matematika yang amat ia sukai.

~~~

Jun POV

Gue sekarang lagi ngerjain ulangan. Walaupun gue ngak ngerti, kan yang penting jawab.

Tebak kenapa gue kemarin ngak marah walau tau kalo kakak gue dikeluarin.

Jawabannya karena gue udah tau.

Gue tau Dara itu busuk. Busuk banget malah. Ngak habis fikir, ada gitu yah orang kaya dia.

Gue akui sendiri dia cantik, bohay, kaya tapi juga ngak kaya gitu.

Masa dia berani main keluar keluarin kakak gue. Gue tau dia anak kespek, tapi kenapa? Kenapa sih harus kakak yang terlibat sama dia.

"HEI JUN KAMU NIAT TIDAK MENGERJAKANNYA. JANGAN MELAMUN!!"

"Niat pak ini otaknya masih ada di dalem kepala" kata gue dengan nunjuk kepala gue.

"Kita semua juga punya otak kali" timpal Reyna.

"Diem yah tali kutang!"

Reyna melotot tidak percaya "HEHH MULUT LO MA-

"Udah udah kalian. Ini jadi ujian atau tidak!" lerai pak guru.

Gue duduk kembali dan pura pura ngerjain ajalah, dari pada ngak ngapain.

Walaupun masih kepikiran sama kejadian kemarin.

Flashback on

Jun lagi di kamar mandi sekarang. Jun sedang panggilan alam lebih tepatnya.

"BU SAYA PUNYA BERITA HANGAT TENTANG AAN!!"

"KENAPA? KENAPA?"

"TERNYATA SELAMA INI DIA HAMIL BU!!"

"HAHHH!!"

Jun berhasil mendengarnya karena jarak antara ruang Bk dan kamar mandi laki laki sangat berdekatan.

WHY ME! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang