6. Ungkapan

39K 1.9K 30
                                    

"Lo yakin kalo lo bisa ngasuh anak lo sendiri. Bilang dulu ke dia " sarkas Leo ketika mendengar penuturan Aldiandra di sebelahnya ini.

"Tapi, gue takut Leo. Gimana kalo dia gak tanggung jawab" cicitnya sambil memasukkan donat ke mulutnya. 

Lea dan Bagas sedaritadi hanya menyimak dengan memerhatikan mereka berdua. Karna menurut mereka obrolan dari Aldiandra dan Leo sangat mencekam auranya. Karena aura Leo yang mencekam. Sekarang sudah istirahat maka Aldiandra dan teman teman pun bisa makan di kantin.

Tapi entahlah kenapa Aldiandra sangat santainya memakan donat meskipun aura di sebelahnya mencekam. Leo marah?. Jelas. Karena Aldiandra yang memikirkan bahwa dia bisa hidup tanpa suami tapi sudah bunting. 

"Lo Bilang sama dia!" 

"Gue takut Leooo..."

"Lo harus bilang Aan"

"Yaudah iya. Pulang sekolah bakalan gue bilangin dia" katanya langsung meninggalkan ketiga temannya.

~~~

"Gue takut" cicit Aldiandra dengan memegang hp dan menghadap ke Leo. "Hubungin" ketus Leo dengan muka datar. Maka tidak ada pilihan lain selain menghubunginya.

Aldiandra menghubungi Alvaro untuk mengajak ketemuan di rooftop. Untuk membicarakan perihal dirinya yang tengah hamil. 

+6286579021889

p

gue Aldiandra ada yg mau gue omongin. plg sklh ke rooftop

iya

"Udah di jawab?" tanya Lea sambil memerhatikan Aldiandra yang ketar ketir sendiri. Aldiandra hanya mengangguk lemah sambil memasukkan bukunya ke tasnya.

"Ohh.. ya An, Jun udah tau" Bagas bertanya sambil memasukkan bukunya ketasnya. "Belom, jujur gue takut, tapi kayaknya nanti deh" jawabnya

Pulang sekolah Leo menemani Aldiandra untuk ke rooftop tetapi secara diam diam, secara kan dia memang takut jika ada apa apa menimpa Aldiandra.

Ia sudah sampai di rooftop Aldiandra berdiri menyandar dengan menyumpal telinganya menggunakan headset. Jujur ini sudah sangat keterlaluan ia sudah menunggu cukup lama di sini ditambah dengan cuaca yang panas pula. Segera ia melepas headset karena mendengar langkah kaki.

"Lo terlambat 10 menit" akhirnya setelah 10 menit yang panas ia merasa lega.

"Maaf" balasnya.

"Nih" Aldiandra pun menyerahkan benda tersebut ke Alvaro. Alvaro yang langsung melihat pun terkejut.

"L-lo beneran hamil" tanya Alvaro terkejut

"Iya"

"Trus"

"Gue gak mau lo tanggung jawab gue cuma butuh uang lo aja buat ngegugurin" mantap Aldiandra.

"G-gue tau lo gak se bejat itu untuk ngegugurin anak lo sendiri. buktinya lo bahkan ngasuh dua orahng meskipun gak ada hubungan darah. gak usah munafik" Alvaro menekan setiap kata dari kata MUNAFIK

"Y-ya terserah g-gue lah" sambung Aldiandra ragu

"Gue tanya sama lo. lo emang mau ngebunuh anak lo sendiri!!"

"G-gue mau hiks....hiks..." Aldiandra bohong jika mau membunuh anaknya sendiri. Dia menangis sambil berjongkok dia muak karena hidupnya yang selalu susah.

"Gue tau lo ngak sejahat itu. Nanti gue jemput" katanya sambil menarik tangannya agar tubuh Aldiandra berdiri.

"Kemana?" tanyanya sambil mengusap usap hidungnya yang mau mengeluarkan ingus.

WHY ME! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang