16. Keluar

20.6K 1.3K 79
                                    


Lagu vaf nihh diputer yah kalo mau mueheheh

~~~

Suasana kini masih dalam keadaan menegang. Dengan adanya Alvaro yang tengah mengatakan fakta itu dengan lantang membuat semua orang yang berada di sana terkejut.

"Hah Alva kamu kenapa? Ga mungkin kan? Jangan bohong deh ngak lucu parah!" celoteh Dara yang langsung disambut dengan tatapan datar Alvaro.

"Iya emang gue, trus kenapa?" ucapnya santai.

"GAK INI SEMUA GAK MUNGKIN YAH. SAYA YAKIN KALAU KAMU NGAK MELAKUKAN INI SEMUA." Bu Rana menyauti.

"BAGAIMANA BISA 2 SISWA YANG SANGAT BERPENGARUH DI SEKOLAH INI TERLIBAT SKANDAL YANG SAMA. INI NGAK MUNGKIN"

"Yah emang gitu Bu, saya yang maksain" Alvaro kini duduk di kursi depan guru tadi.

'Enak bener dah kalo ngomong. Pingin disumpel deh' batin Aldiandra.

"Jadi ini harus bagaimana? Tidak mungkin kita mengeluarkan mereka berdua dari sekolah. Sedangkan sekolah kita nanti akan menjadi sangat buruk di mata semua orang jika kita masih memberi mereka kesempatan" saut guru yang tadi hanya diam saja. Guru olahraga. Pak Rudy.

"Ngak gue tetep ngak terima yah. An lo gue keluarin dari sekolah dan Alvaro tetep sekolah di sini" Dara menatap tajam mata Aldiandra seolah sebuah mangsa.

"APA APAAN YAH NGAK BISA GITU YA-

Dara memainkan kukunya seolah tidak merasa bersalah"Lo lupa Papi gue yang punya ini sekolah!"

Shit

"Yah dan saya juga sudah mempertimbangkan ini saya memutuskan untuk mengeluarkan kamu dari sekolah ini" Bu Rana mulai menegakkan kepalanya.

"S-saya salah apa Bu sama sekolah ini. Sebenci inikah sekolah ini sama saya. Saya dulu bangga sekolah di sini, tapi setelah mengetahui kebusukan kalian saya jadi eneg sendiri Bu!"

Aldiandra menjedanya dan menarik nafas panjang panjang.

"Saya bahkan sudah menyumbang banyak piala ke sekolah ini apakah tidak cukup Bu. Kenapa ibu harus mengeluarkan saya? Ibu bahkan bukan kepala sekolah kenapa berhak mengeluarkan saya, ibu hanya guru BK ingat? Ohh apa ada sangkut pautnya sama anak kepalah sekolah ya Bu? SEKOLAH INI MEMANG NGAK ADIL!!" Aldiandra mulai naik pitam. Alvaro yang menderanya terkejut dan segera menggenggam tangan Aldiandra.

Tapi langsung ditepis oleh sang pemilik tangan.

"Kalau misalnya yang lomba itu Alva pasti bakal dapet lebih banyak dan kenapa jika saya mendukung keputusan Dara?" saut Bu Rana dengan wajah yang menantang.

"Udah gue duga. Ck"

"Apa tidak bisa dibicarakan baik baik, saya mohon ini kesalahan saya, saya menyesal" Alvaro perlahan menundukkan kepalanya.

"Saya tidak peduli ini salah siapa? Yang jelas jika Alvaro yang keluar dari sekolah ini, itu akan menjadi masalah dan jika Aldiandra yang keluar maka sekolah ini akan terbebas dari fitnah dan menjadi sedia kala"

"EMANG PADA DASARNYA SEKOLAH BANGS*T YAH" Aldiandra mulai mengeluarkan kata kata kasarnya. Ia sangat murka sekarang. Ia membenci siapapun.

Aldiandra langsung lari dari ruangan BK itu.

"Naa jangan pergi dulu. Gue harus berusaha dulu" Alvaro mencekal tangan Aldiandra. Dan langsung ditepis oleh Aldiandra.

"Hahaha ngak usah  berusaha gue ngak papa kok beneran deh! Jangan ganggu gue hari ini. Gue mohon dan inget satu hal, gue benci sama lo. Gue benci Alvaro. Gue benci
hikss....hiks..." Alvaro menatapnya dengan raut wajah yang nanar.

WHY ME! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang