Author POV
Tzuyu memutarkan bola matanya dengan malas ketika mendapati sebuah undangan tentang makan malam bersama para tamu-tamu jabatan yang seangkatan dengan sang ayah, jendral tentara. Jujur, Tzuyu begitu tak suka dengan hal itu. Karena apa? Suasananya terlalu canggung dan kaku, ia tak bisa seenaknya saja berbicara sesuka hatinya, karena setiap perkataan yang dilontarkan bisa saja dinilai oleh orang lain.
Dengan kesal Tzuyu mulai membuka lemarinya, tampak sebuah gaun hitam bercorak-corak putih yang menjuntai ke bawah dan berlengan panjang. Untuk bagian dada sedikit terbuka, begitu sedikitnya. Dengan malas Tzuyu mulai memakaikan gaun itu pada dirinya, dengan beberapa riasan kini ia tampak seperti bidadari surga.
"Tzuyu? Nak? Kau sudah selesai?" Tzuyu menghela nafasnya panjang ketika mendapati suara sang ibu yang berteriak padanya dari arah bawah, dengan cepat ia turun dan membawa handphone nya, ia dapat menyembunyikannya di tas sang ibu nanti, hal yang mudah untuk seorang Chou Tzuyu.
"Appa bahkan akan berani bertaruh bahwa dia akan begitu takjub melihat dirimu." Tzuyu mengerutkan keningnya. Walaupun bingung, ia lebih baik diam.
Tuan dan Nyonya Chou menatap takjub kearah putri semata wayang mereka, benar-benar terlihat cantik dan sempurna. Nyonya Chou bahkan terkagum-kagum melihat kecantikan sang putri yang bahkan ia nilai melebihi dirinya ketika muda dahulu. Tzuyu yang merasa diperhatikan menjadi malu dan memerah, dengan cepat ia memeluk Nyonya Chou lalu menyembunyikan wajahnya malu. Orang tuanya hanya terkekeh melihat dirinya, dengan elusan di rambut Tzuyu melepaskan pelukan itu, dan yang pada akhirnya mereka berangkat ke tempat makan malam yang telah disiapkan khusus untuk para jabatan tinggi di antara pasukan pembela negara tersebut.
"Sayang? Ayo turun." Tzuyu tersentak kaget ketika sedang asyik melihat pemandangan malam, sang ibu yang sudah membuka pintu mobil. Ia menoleh dan mendapati sebuah gedung mewah dan bernuansa putih sehingga membuatnya begitu indah, beberapa lampu kristal juga menggantung bebas disana.
Dengan sekali hentakan ia berada diluar kini, sang ayah dan ibu mengisyaratkannya untuk mengikuti mereka. Tzuyu berjalan disamping Nyonya Chou yang lengannya diapitkan ke tangan Tuan Chou. Ketiganya disambut hangat ketika sampai di pintu gedung, bahkan beberapa dari mereka yang melihat segera memberi hormat dan tentunya dibalas.
"Wah, kau sudah sampai. Ayo-ayo kemari." Ketika masuk, Tzuyu sempat memalu karena banyak sekali orang asing didalam sana. Bukan hanya sekedar hal tersebut, mereka semua membawa keluarganya. Ada yang terlihat masih kecil, sampai remaja seperti Tzuyu. Setelahnya, mereka duduk ditempat dimana Tuan Chou ditempatkan bersama keluarganya.
"Omo-ya, Jendral Chou? Dia putrimu? Ah, cantik sekali." Pipi Tzuyu memerah sedangkan seluruh orang yang tengah memperhatikannya berdecak kagum, Nyonya Chou tersenyum lalu mengusap surai hitam dan putri dengan hangat.
"Haha, terima kasih Jendral Song. Dan jangan terlalu berkata jujur, putriku akan malu nantinya, dan putrimu juga begitu cantik dan manis." Keduanya saling tertawa dan beranjak lalu berpelukan, makan malam belum dimulai. Jadi, seluruh orang dapat berbincang-bincang dulu tentunya, putri Jendral Song yang duduk berhadapan dengan Tzuyu mendekati dirinya. Ia tersenyum begitu manis pada Tzuyu ketika telah sampai di kursi bekas sang ibu tadi, Nyonya Chou sendiri telah bergabung dan tengah berbicara pada istri teman-teman sang suami.
Gadis Song itu tersenyum lalu mengulurkan tangannya seakan-akan meminta berkenalan dengan Tzuyu yang tentunya langsung dibalas dengan uluran dan senyuman manis dari Tzuyu sehingga lesung pipi itu terlihat sempurna.
"Perkenalkan namaku Song Yuqi, kau dapat memanggilku dengan sebutan Yuqi."
"Namaku Chou Tzuyu, kau bisa memanggilku dengan sebutan Tzuyu. Hmm, jika boleh tahu tahun berapa kau lahir? Sepertinya kau seumuran denganku." Yuqi tersenyum manis lalu memutuskan kaitan tangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐳𝐮𝐊𝐨𝐨𝐤 𝐒𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲
RandomWith Mature Content [🔞+] ___________________________________________________ Ini hanyalah sebuah cerita, berbagai tema yang menyuguhkan dua orang insan manusia. Tidak ada maksud lain dalam berkata, namun hanya menuangkan sedikit pemikiran besar unt...