Author POV
Awalnya Tzuyu pikir pernikahan yang ia damba-dambakan akan terwujud, namun takdir berkata lain pada garis kenyataan. Karena pada akhirnya, ia terkadang bingung harus merasa bahagia atau malah merasa risih dengan sang suami yang sifatnya benar-benar kekanak-kanakan. Jeon Jungkook, begitulah namanya.
Entah mimpi apa yang Tzuyu alami hingga ia mendapatkan suami seperti Jungkook ini. Sungguh! Sifatnya benar-benar manja dan kekanak-kanakan, bahkan pernah suatu ketika ia marah pada Tzuyu karena wanita itu memberikan es krim miliknya pada seorang anak kecil. Alhasil, Tzuyu didiami olehnya selama satu bulan penuh. Gila bukan?
"Jungkook, kau harus makan. Jangan seperti ini, baiklah-baiklah aku minta maaf karena sudah membuat biskuit mu hancur, tapi ayolah! Satu suap saja, Jungkook ayo." Lagi-lagi pria itu mengatupkan bibirnya dengan rapat, ia menggeleng-gelengkan kepalanya ke kanan lalu ke kiri secara bergantian. Tzuyu yang sudah lelah hanya menghela nafasnya kasar lalu meletakkan sebuah mangkuk berisi bubur kacang almond itu di atas nakas.
Pria itu menatap dirinya dengan tajam lalu membuang wajahnya. Jungkook kini kembali memainkan sebuah permainan di Handphone miliknya. Melihat itu, sang istri hanya dapat terdiam karena menentang Jungkook sama saja dengan bertengkar bersama ibu-ibu yang sedang diambang kekurangan gaji suami.
"Tzuyu dengar! Aku tidak mau makan, sekali lagi aku katakan dengan jelas padamu bahwa aku tidak mau makan! Kau tahu? Aku masih marah padamu, itukan biskuit favoritku. Kenapa kau malah menghancurkannya huh? Jahat sekali, apakah kau iri pada biskuit mu yang sudah habis? Jadi, kalo melampiaskannya pada biskuit ku yang tidak bersalah itu? Ah, biskuitku yang malang." See? Tzuyu menahan emosinya dan hanya menampilkan senyum tipisnya lalu berjalan melewati Jungkook begitu saja.
"Tzuyu, tetaplah disini! Jangan pergi." Baru beberapa langkah, tubuhnya sudah terhuyung kembali ke atas kasurnya dengan Jungkook, semburat merah mulai memenuhi pipi Tzuyu dengan sempurna. Pria Jeon itu memang terlihat kekanak-kanakan, namun tidak untuk paras dan tubuhnya. Ungh, hot daddy! Tunggu apa? Astaga tidak Tzuyu tidak.
"K-kau, hei! Aku ingin keluar, bukankah kau tadi marah padaku hm? Mengapa sekarang malah menahan diriku untuk pergi?" Jungkook yang mendengar itu mengerucutkan bibirnya kesal, karena hal itu bibir mereka hampir saja bersentuhan. Ditambah dengan posisi Jungkook yang menindih tubuhnya yang terhuyung ke kasur tadi, Tzuyu terdiam lalu menelan saliva nya dengan kasar.
"Yak! Aku memang sedang marah besar padamu, tapi jangan tinggalkan aku Tzuyu. Kau tidak kasihan pada suamimu ini? Jika kau tidak ada, siapa yang akan memberiku susu?"
Pikiran kotor Tzuyu kini berfungsi dengan lancar, dengan cepat ia mendorong tubuh Jungkook sehingga pria itu jatuh ke lantai sembari meringis dan memegangi bokongnya yang terasa sakit akibat dorongan tiba-tiba dari sang istri. Karena merasa tidak terima, Jungkook menatap mata coklat itu dengan tatapan tajamnya lalu berdiri sekuat yang ia mampu dan berkacak pinggang pada Tzuyu.
"Mengapa kau mendorong ku? Sakit tahu, kau tidak dapat merasakannya." Omelnya pada Tzuyu yang kini malah menatap aneh ke arah Jungkook, seketika ingatan itu kembali yang membuat Tzuyu menutup kedua dadanya yang masih berlapis oleh baju menggunakan kedua tangan mungilnya yang disilangkan.
"Jangan macam-macam, aku tidak punya air susu tahu! Aneh sekali dirimu." Mendengar kalimat yang Tzuyu lontarkan Jungkook mengerutkan keningnya bingung, maksud Tzuyu apa?
"Mwo? Apa maksudmu? Susu yang kumaksud adalah vanilla dan banana milk Tzuyu. Mengapa kau malah menyilangkan tanganmu di depan dada? Aneh sekali kau, tidak akan ada yang melukaimu selagi Jeon Jungkook ada disini."
Bolehkan Tzuyu pingsan? Ia benar-benar merasa malu, di dalam hati ia terus merutuki pikiran kotornya yang berjalan lancar diwaktu yang sama sekali tidak tepat. Dan untungnya, Jungkook tidak mengerti apa yang ia maksud. Tzuyu amat bersyukur untuk hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐳𝐮𝐊𝐨𝐨𝐤 𝐒𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲
RandomWith Mature Content [🔞+] ___________________________________________________ Ini hanyalah sebuah cerita, berbagai tema yang menyuguhkan dua orang insan manusia. Tidak ada maksud lain dalam berkata, namun hanya menuangkan sedikit pemikiran besar unt...