29

66 7 2
                                    

Semenjak hari itu Wonho tak main-main dengan ucapan-nya itu, beberapa minggu ini dia sudah semakin akrab dengan Nana, bahkan Wonho setiap hari selalu mengantar jemput Nana kesekolah bahkan terkadang setelah pulang sekolah Wonho selalu mengajak nya jalan entah itu ke taman atau ke pusat perbelanjaan, dan itu berhasil membuat Nana lupa akan sakit hatinya terhadap Hangyul.

Seonwoo? Dia tak masalah selama Wonho tak macam-macam dengan Nana, bahkan hari ini lebih tepatnya malam ini pun Wonho sedang dalam perjalanan sekolah Nana untuk menjemputnya karena Nana ada kelas tambahan yang membuat Nana harus pulang malam, namun yang ia lihat saat sudah sampai di sekolah membuat dia geram, yang ia lihat adalah Hangyul yang sedang menggenggam tangan Nana dengat erat, Wonho yakin Nana pasti kesakitan.

Dengan cepat Wonho memarkirkan mobilnya dan menghampiri mereka dan melepaskan genggaman Hangyul.

"Jangan ganggu dia, Hangyul-ssi." Tegas Wonho.

"Oppa?" Ucap Nana yang terkejut melihat Wonho dengan muka yang terlihat marah.

"Kau tak-" belum sempat Wonho menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Hangyul berucap.

"Kau dibayar berapa olehnya Nana?" Tanya Hangyul.

"Mwo?"

"Namja ini... dia daddy sugar mu, iya kan?" Ucapan Hangyul sukses membuat Nana mengeluarkan air matanya.

Wonho yang sudah tak bisa menahan amarahnya yang memuncak langsung saja memukul wajah Hangyul yang membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah bahkan Hangyul hampir terjatuh setelah menerima bogeman mentah tersebut.

"Kau sudah gila?!" Geram Hangyul.

"KAU YANG GILA! Kau yang menyia-nyiakan Nana lalu kau meminta Nana kembali padamu lalu kau bilang kalau aku membayar Nana! Namja seperti mu tak pantas mendapatkan-nya." Wonho sudah siap memberi Hangyul pukulan lagi, namun Nana menghentikan-nya.

"Oppa, geumanhae." Lirih Nana dengan wajahnya yang basah.

"Kalau kau menggangu Nana lagi, kau akan tau akibatnya." Wonho pun menarik Nana menuju mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan Hangyul.

Selama perjalanan Nana hanya diam menundukkan kepalanya, melihat itu Wonho berusaha memghibur Nana.

"Kau tak apa? Apakah tangan mu sakit? Kalau sakit nanti kita obati ya." Ucap Wonho.

"Apa aku sehina itu oppa?" Lirih Nana.

"Mwo?"

"Hangyul bilang kau... daddy sugar ku , apa aku sehina itu?" Mendengar itu Wonho memakirkan mobilnya.

"Jangan percaya padanya, kau tidak seperti itu, dianya saja yang bodoh." Wonho memeluk Nana berusaha menenangkan-nya.

"Terima kasih oppa, sudah membantuku tadi." Nana melepas pelukan tersebut.

"Tidak masalah, ayo kita pulang." Belum sempat Wonho menyalakan mobilnya, tiba-tiba ada beberapa orang yang mengetuk kaca mobil dengan keras.

"Keluar cepat!!" Teriak salah satu dari mereka.

"Kau tetap disini jangan keluar." Perintah Wonho pada Nana.

"Hati-hati oppa." Wonho pun tersenyum lalu keluar dari mobil.

Setelah keluar dari mobil Wonho mendapati 4 orang pria yang dia yakini adalah preman sudah mengepung-nya.

"Kalian mau apa?" Tanya Wonho.

"Kami hanya ingin kau menyerahkan mobilmu." Ucap salah satu pria yang Wonho yakini dialah pemimpin nya.

"Kalau aku tidak mau?"

"Kami akan merebutnya secara paksa." Lalu pria tersebut memberi isyarat pada anak buahnya untuk menyerang Wonho.

Wonho yang berusaha melawan 3 orang tersebut walau sempat kewalahan tapi dia berhasil mengalahkan mereka.

Sementara di dalam mobil Nana yang panik berusaha menelpon polisi, namun tiba-tiba ada yang membuka pintu mobilnya dan menariknya keluar.

"Oppa!" Mendengar itu Wonho menoleh kebelakang dan melihat  Nana yang tertangkap dengan pisau yang menempel pada lehernya oleh pemimpin preman itu.

"Serahkan mobilnya atau si manis ini akan kehilangan nyawa nya." Pria itu menekan pisau dan terlihat darah mengalir dileher Nana.

Melihat itu  Wonho geram dan tak bisa menahan dirinya, dengan cepat dia sudah berada dibelakang pria tersebut dan menancapkan taringnya hingga darah keluar begitu banyak di leher si pria.

Nana yang sudah terlepas dari pria itu masih terkejut atas apa yang ia lihat, Wonho yang mengerti atas terkejutan Nana mencoba untuk menjelaskan semuanya.

"Oppa a-apa yang terjadi, ma-mata mu, gigi mu kenapa?" Ucap Nana gemetar.

"Seperti yang kau lihat, aku vampir Nana-ya."

"Tapi kenapa kau...."

"Aku tak bisa  menahan semuanya saat aku melihatmu tertangkap makanya aku melakukan itu." Ujar Wonho sembari menujuk pria yang tadi dia gigit telah mengeluarkan banyak darah dilehernya.

Melihat itu Nana hanya terdiam tak mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Aku mencintaimu Nana." Terang Wonho.

"Aku melakukan ini semua karena aku mencintaimu dan aku tak ingin kau terluka." Lanjut Wonho sembari menatap Nana, namun yang ditatap hanya diam menatap kembali Wonho.

Namun tiba-tiba Nana mengecup pelan bibir Wonho yang berlumuran darah itu lama, hingga sang empunya membelalakkan matanya, dan tak lama taring dan matanya kembali normal.

Nana melepaskan ciuman itu dan tersenyum, bahkan dia tak peduli bahwa bibirnya sudah ada darah disana.

"Ya! Kenapa kau menciumku bibirmu jadi ada darahnya!" Protes Wonho sembari membersihkan darah yang ada dibibir Nana.

(Tapi lu suka kan won:v)

"Nado saranghae oppa." Ucap Nana

Mendengar itu Wonho hanya diam terkejut dan menatap tak percaya pada Nana.

"Setelah semua yang kita lakukan bersama, semua yang kau lakukan padaku, dari kau menghiburku dan menjagaku aku menyukai nya, aku tak peduli kau itu vampir atau apa yang jelas aku mencintaimu." Panjang Nana.

Mendengar itu Wonho tersenyum lebar hingga menampilkan deretan giginya yang rapih lalu memeluk Nana.

"Aku pikir kau akan takut padaku."

"Awalnya aku takut tapi seperti nya aku harus terbiasa."

"Aigoo, chagiya aku ingin sekali mencium mu tapi mulutku bau darah." Ucap Wonho sembari menangkup kedua pipi Nana.

Mendengar itu Nana hanya terkekeh dan membersihkan sisa darah yang ada dimulut Wonho.

"Kajja kita pulang Seonwoo pasti khawatir saat ini."

"Ah iya eonni pasti menunggu, ayo oppa kita pulang."

Setelah itu mereka menaiki mobil dan Wonho segera menancapkan gasnya setelah menyalakan mobilnya.













Tbc

Yuhuuuu aku kmbali dgn crita yg gaje plus bnyak typo ini
Maap aku jarang up krna sibuk
(Hilih sok sibuk:v)

Chap kli ini penuh ama wono&nana edisi author kgn wono, seneng bgt pas masalah nya wono udh clear trus smpet baca interview nya wono di dispatch smpah itu bikin gw nangis:" jdi inget perjuangan nya dia buat jdi idol dri jaman no mercy trus debut trus dpet first win wktu era dramarama smpe skarang huaaaa skarang tinggal nunggu keputusan wono mau balik ke monsta atau nggk, apapun kputusan nya  monbebe bkal dukung kok tetap smangat uri fake maknae💞💞

Udh jgn sdih lgi ya:" jgn lupa vote & comment nya ya

Skian

Trima jooheon💞

Vampire Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang