Happy reading 🤗
Sudah tiga hari Dista tidak masuk sekolah, karena sakit. Dan Dirga saat ini duduk sendirian. Tak lupa, setiap pulang sekolah, ia selalu mampir untuk menjenguk Dista. Walau diberi sikap dingin gadis itu.
Seperti saat ini, anak laki-laki kelas X IPA 1 akan collab dengan anak laki-laki XII IPA 3 dalam pelajaran seni budaya, dan temanya pertunjukan musik. Apa apaan ini, Dirga benci sekali.
Dan dia dipasangkan dengan..
DEFRAN!
Rival dalam kisah percintaan, emang bisa dia kerjasama?
Daritadi Defran terus diam, dia duduk di bangku dimana Dista duduk. Dan akhirnya ia membuka suara.
"Kita mau ambil lagu apa dek? tanya Defran.
"Dek,dek! Emang gue adek lo?!." Dirga berkata dengan nada nyolotnya."Terserah lo aja." sambung Dirga.
Defran hanya manggut-manggut."Lo punya alat musik?." Tanya Defran.
"Punya lah. Gue kan cowok, gak kaya lo. Punya nya boneka barbie." Jawab Dirga."Anjing ni anak, gue tanya baik baik malah nyolot mulu. Sabar Defran, sabar. Orang ganteng mah selalu sabar, yang ga sabaran berarti dia jelek." Kata Defran di dalam hatinya.
"Gue punya gitar." ucap Dirga.
"Oke. Gue yang nyanyi, lo main gitar." Kata Defran.Hening beberapa saat diantara mereka.
Sampai gurunya, memanggil nama Dirga dan Defran.
"Defran, Dirga. Kalian kelompok 5, kalian pake lagu apa?" Tanya Bu Tuti.
"Belum tau Bu." Ucap keduanya bersamaan, lalu saling memandang sinis satu sama lain."Besok lagunya udah harus ada ya, kasi tau ibu pake alat musik apa dan judul lagunya apa. Kalo bisa kalian simpulin filosofi dari lagu itu." ucap Bu Tuti.
"Iya Bu." Jawab Defran dan Dirga bersamaan.
Jam seni budaya sudah selesai, Bu Tuti keluar dari kelas X IPA 1.
"Pergi sana, kelas lo bukan disini." ucap Dirga.
"Gue mau nanya lo bentar." Ucap Defran."Sok asik lo." jawab Dirga.
"Dista mana?" Tanya Defran.
"Harusnya lo tanya diri lo sendiri, gara gara pacar sialan lo. Dista jadi sakit sampe sekarang." Dirga menahan emosi."Pacar gue? Siapa? Kan Dista calon pacar gue."
"Tuh si cabe Gebby." ucap Dirga."Shit! Ini pasti udah terjadi sama Dista. Salah paham lagi!" batin Defran.
"Pulang sekolah langsung latihan?" tanya Defran.
"Gak. Gue mau kerumahnya Dista." jawab Dirga."Yaudah, kita latihan rumah Dista aja." ucap Defran.
"GILA LO! DISTA ITU SAKIT. MASA IYA KITA BUAT KONSER DIRUMAHNYA." Dirga mengatakan itu dengan emosi."Yaudah, ntar pulang sekolah gue mau kerumah Dista juga, mau jenguk calon pacar sekalian mau nanyain lagu yang kita bawa nanti."
"Dista calon pacar gue." ucap Dirga.
"Gue." balas Defran."Oh iya, kita kan rival." lanjut Defran. Setelah itu dia pergi meninggalkan kelas X IPA 1.
Mood Dirga benar benar hancur. Bisa bisanya Defran ingin latihan dirumah Dista. Dan apa katanya? Calon pacar? Hei! Lo gak pantes dapetin Dista, cabe Gebby mau dikemanain? Lagi lagi Defran ingin kerumah Dista, mengganggu waktu berdua saja.
Dirga mencorat-coret bagian belakang bukunya dengan pulpen, karena ia malas mendengar suara guru Biologi nya itu.
"Dirga? Apa kamu mendengar apa yang saya jelaskan?" tanya guru yaang sudah tua itu.
"Engga pak." Jawab Dirga jujur.
"Lebih baik kamu keluar kelas saya, kalo tidak ingin belajar. Saya membutuhkan murid yang serius." ucap guru tersebut."Makasih pak, saya keluar ya." jawab Dirga lalu melangkahkan kakinya keluar kelas. Dan tujuannya saat ini, PERPUSTAKAAN.
Salah besar jika ada yang mengira Dirga ke perpus buat membaca, dia ingin tidur. Menikmati sejuknya AC. Bukan dikelasnya tidak ada AC, hanya saja suasana nya beda menurut Dirga. Di perpus lebih tenang.
Ia telah mendapat posisi nyaman saat ini, Dirga mengambil handphone nya dan membuka aplikasi LINE. Di klik nya nama paling atas. 'DISTAYANG❤️'
DirgaAxelio
nanti pulang mau dibawain apa?DISTAYANG❤️
gsh dtg.DirgaAxelio
buah mau?DISTAYANG❤️
gue maunya chatime.DirgaAxelio
tunggu sembuh aja, ntr gue beliin.read.
Dirga hanya tersenyum melihat handphone nya, sudah biasa baginya pesannya hanya di read.
Dirga memasukkan handphonenya kedalam saku celana. Lalu ia membaringkan badannya di lantai perpus beralaskan karpet disana. Tangan kanan nya ia jadikan bantal untuk tidurnya. Ia pun terlelap sampai jam waktu pulang sekolah.
Dirga terbangun saat bel pulang sekolah berbunyi langsung saja dia pergi ke parkiran mengambil motornya dan singgah ke supermarket untuk membelikan Dista buah. Selesai dari supermarket, ia langsung tancap gas kerumah Dista.
Dirga melihat di pekarangan rumah Dista ada motor sport hitam, seperti itu milih Defran.
"Anjir, ketikung gue!" umpatnya didalam hati. Ia langsung memasukkan motor ninja saga hijaunya ke pekarangan rumah Dista.
Setelah izin masuk dengan satpam rumah Dista, Dirga langsung menuju kamar Dista di lantai dua.
"Assalamualaikum cantik." ucap Dirga ketika memasuki kamar Dista.
"Waalaikumsalam." balas Dista dan Defran.Dista tampak canggung dengan kehadiran Defran, sepertinya sedari tadi mereka hanya diam menunggu kedatangan Dirga.
"Bawa apa Dir?" tanya Dista.
"Nih, buah." Dirga memberikan kantong berisi buah, dan segera diambil Dista. Dirga memanggil asisten rumah tangga Dista untuk mengambilkan piring dan pisau serta minuman untuk mereka bertiga.Setelah pisau dll telah diberikan ke Dirga, ia pun mengupas buah apel untuk Dista makan.
Defran yang melihat hal itu mengacak-ngacak rambut nya frustasi.
"Udah sampe tahap mana mereka? Masih temen kan? Kok udah sejauh itu? Sial, gue kalah cepat dari tu bocah." batin Defran.
Banyak pertanyaan yang terlintas di batinnya, tapi ia malu mengungkapkan secara langsung. Tujuannya saat ini adalah meminta maaf kepada Dista atas kesalahpahaman itu. Bukannya cemburu tak jelas seperti ini.
Pendek? Maaf ga mood hhe.
Vote&comment yaa:)TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
Fiksi RemajaAku adalah orang yang masih terjebak di dalam masa lalu, sulit untuk keluar. Hati pun sudah membeku, untuk saat ini tak ingin mengenal apa arti cinta lagi. -Adista Alzee