11. Jatuh?

167 12 0
                                    

Happy Reading⛈

°°°

Viola menendang kaki Kevin beberapa kali, membuat si empunya merasa terganggu.

"Ck, diem,"

"Budek ya lo?" decak Viola semakin kesal.

Setelah kepergian mereka dari kediaman rumah Kevin, kini Viola tengah mengoceh tatkala ia sedang menunjukan arah jalan pulang menuju ke rumahnya. Namun sialnya, Kevin yang irit bicara itu seolah menulikan pendengarannya, dan malah melajukan motornya tanpa mengikuti arahan dari si pemilik alamat rumah.

Dengan santainya, ia melewati jalanan yang di tunjuk Viola begitu saja.

"Kenapa lurus? Lo tau kan jalanan di situ itu sepi, jarang orang yang lewat situ. Mana lampu jalannya kadang suka mati," oceh Viola.

"Sok tau," celetuk Kevin, tapi sepertinya Viola tidak mendengar dengan baik ucapan Kevin akibat suara motor yang berlalu lalang.

Dengan santainya, ia melewati jalan yang menuju ke arah rumah Viola.

Viola semakin mengoceh tak jelas saat mereka kini tengah melewati jalanan sepi, "Gila, sepi banget! Jangan bilang lo mau bawa gue ke semak-semak, terus perkosa gue. Iya kan?" tanya Viola yang malah menuduh Kevin yang tidak-tidak.

"Gue masih waras," katanya, mendengus sebal.

"Ya karena waras, lo bisa ngelakuin itu!" delik Viola.

"Berisik," dengus Kevin yang kini mulai terusik dengan suara nyaring Viola.

"Gue bilang belok kiri, kenapa lo lurus aja hah? Kalo gak mau nganterin gue pulang, gak usah ngasih tebengan tadi!" dan secara refleks Viola akhirnya menggeplak helm Kevin dengan kencang. Bahkan helm nya pun sampai bergeser akibat kuatnya pukulan yang di layangkan Viola secara refleks itu.

Plak!

"Aduh!" ringis Kevin yang langsung memegang kepalanya di balik helm full face nya, sehingga satu tangannya ia gunakan untuk mengemudi.

"Aw..., Bisa diem gak sih, lo?" ringisnya.

Namun sialnya, karena terlalu fokus pada rasa sakit yang dialaminya. Kevin pun sampai tak sadar ada kucing yang tengah melintas di depannya.

"Awas ada kucing," teriak Viola, menepuk-nepuk bahu Kevin.

Dengan cepat lengan Kevin segera menarik rem dengan kuat, hingga motor mereka pun terjatuh.

Bruk!

"Aw....," suara ringisan itu berasal dari Viola, kini dirinya tengah terduduk di rerumputan dengan memegang siku kakinya yang memar akibat benturan.

Kevin yang mendengarnya langsung berdiri menghampiri Viola yang tengah meringis kesakitan, "Mana yang sakit?" tanya nya. Ia lantas mulai menelisik seluruh bagian tubuh Viola, takut ada luka parah.

"Kaki gue," ucap Viola yang masih meringis kesakitan. Tangannya ia kibaskan di area sikunya yang perih.

"Sini gue liat," ia pun langsung menarik kaki Viola, dan tanpa sengaja Kevin memegang pergelangan kaki Viola. Yang membuat si empunya semakin meringis kesakitan.

"Aw..., sakit," rintih Viola yang saat ini tengah mengeluarkan air matanya.

"Ini belum seberapa,"

"Akh..., jangan di teken, sakit tau!" teriak Viola.

BAD GIRL VIOLA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang