3. Keanehan Viola

310 24 8
                                    

Happy Reading,

Sorry kalo ada typo:)

***

Setelah kejadian tadi, Viola langsung pergi ke kelasnya. Sekedar mengambil tasnya, karena ia sudah berniat ingin bolos pelajaran. Dan biasanya mereka akan bolos bersama, tapi kali ini tidak. Viola bolos seorang diri.

Meski ia tadi sempat berpapasan dengan Nanda, tapi ia langsung memutuskan pandangannya dan langsung pergi dari sekolah.

Dan kini, ia sudah berada di gerbang rumahnya yang mewah dan luas.

"Males banget gue ke rumah," dengusnya.

Ia lalu berjalan ke halaman rumahnya, dan mendapati ada dua mobil di sana.

Ia sempat familiar dengan mobil satunya, tapi siapa?

Tak mau terus berpikir, Viola lalu melangkahkan kakinya ke dalam rumahnya yang selalu sepi layaknya tak berpenghuni.

"Vio pulaang," ucapnya malas.

Dan muncul lah Oma nya bersama dengan seorang gadis yang lebih tua darinya.

Viola memutar kedua bola matanya malas, ia sudah tahu siapa gadis itu.

Dia adalah Karina, sepupunya yang selalu menjadi bahan perbandingan dengan dirinya.

"Liat tuh Karina, dia itu emang gak pernah bener kalo sekolah." Ujarnya sembari melirik pada Viola.

Karina hanya membalasnya dengan senyuman ramah.

"Barusan saja Oma sudah di telpon sama pihak sekolah, karena dia selalu bully adik kelasnya." Lanjutnya yang terus mencibir Viola.

"Bagus aku bully adik kelas, daripada aku bully Oma kan?"

Oma langsung saja memberi tatapan tajam pada Viola, tapi Viola hanya membalasnya dengan mengedikkan bahunya tak peduli.

Karina yang merasa Omanya membutuhkannya pun angkat bicara, "Viola, kamu gak boleh kaya gitu sama Oma. Gak sopan," peringatnya.

Viola hanya berdecih, "Gue akan sopan sama orang yang sopan juga ke gue," setelahnya ia langsung pergi ke kamarnya, meninggalkan dua orang yang sangat tak mau ia lihat.

"Viola! Dasar gadis pembangkang!" Teriaknya.

Karina mengelus bahu Oma nya, "Udah Oma, dia emang susah di kasih tau." Beritahunya.

Oma hanya menganggukkan kepalanya, "Iya Kirana, emang hanya kamu cucu Oma yang paling baik." Senyumnya pada Kirana.

Kirana hanya tersenyum ramah, meski di dalam hatinya berbeda.

Di lain tempat, Viola merebahkan badannya di kasur empuk miliknya. Tak lupa juga ia mengambil laptopnya, berniat untuk menonton film horor. Tak terasa hari sudah malam, jadi ia menyempatkan untuk menonton horor agar feellnya lebih dapat.

Viola sangat suka jika menonton horor, karena menurutnya tak ada yang menyeramkan sama sekali kecuali kehidupannya.

"Nonton apa ya gue? The conjuring 2 aja deh, males gue nonton yang terlalu serem." Putusnya.

BAD GIRL VIOLA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang