HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN
JANGAN LUPA VOTE JUGA HEHE
***Deruman suara motor yang memekakkan telinga, serta suara gemuruh remaja yang sedang menyaksikan aksi balapan liar. Menjadikan malam ini, malam yang menegangkan bagi sekumpulan orang yang tengah msngikuti balapan liar.
Seorang gadis dengan rambut yang terurai itu, sedang bersidekap dada sembari menyandarkan kepalanya di bahu sang pacar. Sembari menatap para remaja yang sedang beradu kecepatan satu sama lain.
"Van, dia anak buah kamu?" Tanya Viola sembari menatap ke arah Devan yang tengah memandang lurus jalanan.
Sesuai kesepakatannya dengan Devan kemarin, mau tak mau Viola mendatangi Devan di markas Zezo. Namun, ia malah di bawa ke arena balapan olehnya. Tapi ia tidak menolak sama sekali, hitung-hitung melupakan masalahnya di rumah.
Devan mengangguk, "Hm," dehamnya.
"Kamu gak ikut balapan?" Tanya Viola lagi.
"Ikut, tapi lagi nunggu orangnya," ucapnya pelan, ia pun mengelus surai rambut Viola pelan.
"Siapa emang orang--" Ucapannya seketika terputus saat seseorang datang dengan menggas motornya kencang, hingga menimbulkan kebisingan.
Viola kaget, sontak menutup telinganya dengan kedua tangan.
Devan yang melihat Viola terusik, mengeraskan rahangnya.
"Woy! Berisik anjing cewe gue ke ganggu!" Bentak Devan emosi. Ia menarik kepala Viola ke dada bidangnya.
Pria yang memakai jaket kulit itu, sontak menghentikan aksinya. Ia lalu mematikan motornya dan membuka helm full face nya.
Mereka yang melihat itu sontak berteriak histeris, melihat ketampanan wajah berdarah Inggris itu.
Viola yang belum melihat siapa sosok di balik pengendara motor tadi, segera mendongakkan wajahnya yang tadi tertutup dada bidang milik Devan.
Matanya sontak terbelalak kaget saat tahu bahwa pria itu adalah Kevin, si ketua Osis Sma Glorio sekolahnya. Tapi yang Viola herankan adalah mengapa dirinya berada di sini? Kevin itu ketua Osis, tidak seharusnya ia berada di sini.
"L-lo ngapain ada di sini? Lo kan ketua osis!" Ketusnya.
Kevin yang sama terkejutnya melihat Viola berada di sana, berusaha menutupi kegugupannya.
Ia lantas memasang wajah datar, "Kenapa emang kalo gue ketos? Gak boleh balapan?" Tanya nya songong.
"Dih! Gak sih, terserah lo juga!" Ketusnya, sebenarnya Viola ingin sekali memukul wajahnya dengan helm Devan.
Kevin mengedikan bahunya acuh.
Sementara Devan tengah menatap tajam Kevin, bisa-bisanya ia berbicara dengan kekasihnya. Jangan lupakan jika Devan sangan posessive terhadap Viola.
"Siapa yang mau balapan sama gue?" Tanya Kevin pada semua orang yang berada di sana.
"Gue!" Ucap Devan lantang.
Mereka semua sontak menatap ke arah Devan, bisa mereka pastikan bahwa balapan ini akan menjadi balapan yang paling menyenangkan bagi mereka para penonton.
Devan pun segera memakai jaket kebanggaan gengngnya, memakai helm serta sarung tangannya.
"Ayo mulai!" Sentak Devan tak sabar.
"Bentar, tunggu temen-temen gue dulu," ucap Kevin kelewat santai.
Dia tidak tahu saja Devan tengah menahan emosinya yang siap meledak saat itu juga, sudah menunggu lama. Lawannya itu malah banyak tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL VIOLA [On Going]
Novela JuvenilViola, seorang bad girl yang selalu menjadi bahan perbincangan dari para murid di sekolahnya karena memiliki tingkah laku yang buruk dan selalu melanggar peraturan, bahkan guru pun sudah kewalahan menghadapi kelakuan viola. Namun di balik itu semua...