Vote & Komen yawwMakasii
lop u guys~
***
"Baik anak-anak, materi aljabar siang ini sudah ibu terangkan dengan sejelas-jelasnya. Barangkali di antara kalian ada yang ingin bertanya, silahkan angkat tangan, " Bu Desi selaku guru Matematika tersebut, memberikan muridnya pertanyaan.
"Saya Bu!" Teriak murid yang berada di pojok sana, sembari mengangkat tangannya dengan semangat.
Bahkan teman sebangkunya yang tengah asik tertidur pun, sampai terusik akibat teriakannya itu.
Bu Desi yang sudah hafal dengan tingkah laku muridnya itu pun menghela napas panjang, entah pertanyaan apa yang akan membuatnya mati kutu.
Bagas dengan segala pertanyaan yang telah ia pendam sedari tadi pun menyunggingkan senyum devilnya.
"Bu, kenapa kalo Ibu lagi ngejelasin materi Matematika itu kita liatnya paham dan mudah di mengerti. Kayak gampang aja gitu, "
"Ya terus kalo kamu udah paham ngapain tanya lagi?!" geram Bu Desi yang memotong pembicaraan Bagas.
Bagas yang tak terima pertanyaannya di sabotase Bu Desi pun menggeram kesal, "Ah Bu Desi! Dengerin dulu dong pertanyaan saya. Main potong-potong aja," dumelnya.
Malas berdebat lagi, Bu Desi pun kembali menghela napas panjang, " Ya sudah, maaf. Ayo lanjutkan pertanyaan tidak berbobot mu itu, Bagas," ujarnya.
"Nah! Jadi inti dari pertanyaan saya itu. Kenapa pas setiap di kasih soal, rumusnya sangat berbeda dari yang Ibu terangkan sebelumnya?"
Semua murid yang menyetujui pertanyaan dari Bagas pun bersorak semangat.
"Nah, gimana tuh Bu?" tanya Bagas sembari mengangkat alisnya menantang.
Bu Desi yang kelimpungan mendengar kegaduhan murid-muridnya pun menggebrak mejanya menggunakan penggaris kayu.
Brak!
"Bisa diam tidak kalian?!" teriaknya.
"Bisa Bu, kalo Ibu bisa jawab pertanyaan dari Bagas!" sahut Defa selalu ketua kelas.
"Gimana saya mau jawab, kalo kalian pada berisik!" emosi Bu Desi.
"Ya udah Bu, jawab aja gak usah bertele-tele," balas Bagas sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Oke, kamu tanya kan kenapa saat saya memberikan materi. Soal yang saya kasih sangat jauh daripada soal yang saya berikan ketika penyampaian materi itu, karena-" penjelasan yang tengah Bu Desi sampaikan, Tiba-tiba terhenti saat mendengar teriakan nyaring dari arah luar.
"Woy woy, kenapa tuh," heboh salah satu siswa yang berada di luar kelas.
"Apaan sih coy?" kepo Defa pada teman sebangkunya.
"Gatau, rame tuh di depan," sahut temannya.
"Liat yuk,"
"Yuk!"
Mereka semua akhirnya berhamburan lari keluar kelas.
"Woy mau pada kemana sih? Ini pertanyaan gue belom selesai di jawab Bu Desi!" kesal Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL VIOLA [On Going]
Fiksi RemajaViola, seorang bad girl yang selalu menjadi bahan perbincangan dari para murid di sekolahnya karena memiliki tingkah laku yang buruk dan selalu melanggar peraturan, bahkan guru pun sudah kewalahan menghadapi kelakuan viola. Namun di balik itu semua...