1. Bully

498 48 108
                                    


Happy Reading,

Tekan bintangnya jangan lupa

Sorry kalau ada typo:)

***

Beberapa tahun kemudian...

"Anjing, sialan lo!" Murka Viola yang tengah menatap adik kelasnya dengan bengis.

"M-maaf... Kak. Aku gak sengaja tumpahin Jus itu ke baju Kakak, sumpah." cicit Rara pelan.

"Halah! Alesan lo itu udah basi tau gak! Lo sengaja kan numpahin minuman itu ke Viola karena gak suka kan sama dia?!"

"Ngaku aja deh lo!" yang lainnya ikut menimpali.

Kini kantin yang tadinya ramai mendadak hening, bahkan sekarang mereka tengah menonton adegan yang membuat mereka tak heran lagi dengan situasi seperti ini.

Geng Viola itu selalu membuat masalah pada murid-murid SMA Glorio, bahkan mereka setiap hari selalu mendapatkan mangsa untuk mereka Bully. Entah apa alasannya, mereka pun tak mau ikut campur dengan permasalahan pentolan seperti Viola and the geng.

"Gue gak mau tau, lo cuci seragam gue sampe bersih dan harus lo kembaliin besok! sampe gak ada bekas tumpahan jus lo," putusnya.

Viola lalu membuka kancing seragamnya hingga membuat semua orang kaget melihat tingkah Viola, namun Viola tetap meneruskan aksinya meski banyak siswa yang terpekik kaget. Setelah ia membuka semua kancing seragamnya, Viola lantas melepaskan seragamnya hingga terpampang jelas tangan putih Viola yang mulus.

Viola tak memperdulikan tatapan para kaum adam yang menatapnya lapar, dia tetap melanjutkan aksinya. Meski Viola tahu, mungkin sekarang para siswa SMA Glorio tengah berkhayal hal yang tidak-tidak terhadapnya.

Viola kini memakai kaos hitam berlengan pendek, hal yang selalu ia pakai saat hari senin saja. Karena musuhnya selalu mencari gara-gara saat hari itu, makanya Viola selalu memakai baju double untuk berjaga-jaga seperti saat ini.

Dia melempar seragam putihnya pada Rara Adik kelasnya, yang saat itu langsung sigap di tangkap olehnya.

"Kak, apa gak ada keringanan? Mana bisa seragamnya kering besok," ujarnya lirih. Bagaimana bisa ia membersihkan ini sampai besok, bahkan ia pulang sekolah saja jam empat sore. Belum lagi kegiatan-kegiatan organisasi yang ia jalani, pasti ia tidak akan sempat membersihkan baju kakak kelasnya itu.

Viola terkekeh sinis, "Terus gue peduli gitu? Nggak sama sekali! Pokoknya kalo lo gak bisa buat seragam gue kayak semula, siap-siap aja lo bakal gue jadiin bahan bully an geng gue!" ancamnya, sedikit mendorong bahu Rara sebagai tanda peringatan.

"Ayo cabut!" titah Viola pada teman-temannya.

Mereka pun kini sudah hilang dari padangan semua orang, dan mereka semua langsung membubarkan diri.

Sementara Rara? Dia sedang kebingungan dengan seragam Viola yang harus ia kembalikan besok yang harus dalam keadaan bersih.

***


"Bapak sudah memperingati ini sudah beberapa kali pada kalian, tapi apa? kalian malah semakin memberontak. Apa sih gunanya kalian bully adik kelas hah?" lontar Pak Wijaya, Guru BK SMA Glorio.

Sekarang, Viola dan teman-temannya kini tengah di ceramahi habis-habisan karena telah membully adik kelasnya lagi. Pak Wijaya mengetahuinya karena ada yang melapor padanya, siapa lagi jika bukan anggota osis.

BAD GIRL VIOLA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang