8.TERUNGKAP

39 4 0
                                    

"Udah semuakan?." tanya Kayla
"Tasnya Caca udah dibawa juga?." lanjut Kayla.
"Udah Kay, ayok jalan kasian Cacanya nih." ujar Dira.

Akhirnya Kaylapun melajukan mobilnya keluar dari lingkungan sekolah menuju kerumah Caca.
Tapi saat sudah keluar dari sekolah Kayla seperti melupakan sesuatu.

"Ehh eh bentar deh guys."
"Kita kan gak tau rumahnya si Caca." lanjutnya lagi.
"Lah iya juga ya, masa kita bangunin si Caca sih kasian banget dia keknya capek banget." kata Dita.
"Gini aja deh, kita juga udah sering megang hpnya si Caca, gimana kalo gue telfon nyokapnya aja?." usul Dira yang diangguki oleh Kayla dan Dita.

Dengan cepat Dira mengambil handphone di tas Caca dan mulai mencari nomer yang bisa dia hubungi. Akhirnya dia menemukan nomer dengan nama Mama💓, tanpa berpikir panjang Dira langsung memencet nomer itu dan menunggu balasan dari orang yang sedang ditelfon.

"Hallo Ca. Tumben kamu nelfon jam segini, kenapa?" tanya lilyn diseberang telepon.
"Hallo tante, ini Dira temenya Caca. Caca sekarang lagi sakit jadi kita anterin pulang, tapi kita gak tau alamat rumah Caca. Tante bisa share location gak? " jawab Dira dengan nada sopan.
"Yaampun, iyh bentar tante kirim ke hpnya Caca ya. Kamu matiin aja telfonnya"
"Oh kalo gitu makasih ya tante"

Setelah mengucapkan sama-sama Lilyn langsung menutup telefon dan mengirimkan alamat rumahnya.
Dia sangat cemas, sudah seminggu Caca tidak mengeluhkan sakit apa-apa, da itu membuat Lilyn senang, tapi sekarang dia mendapat kabar bahwa anaknya pingsan.

"Nih guys gue udah dapet alamatnya" celetuh Dira.
"Mana siniin" sahut Kayla sambil mengambil alih ponsel milik Caca.
"Wih keren banget si Caca tinggal di perumahan elite gini, kalo perumahan ini sih gue tau" ujar Dita sambil melihat ponsel milik Caca.

Akhirnya setelah 15 menit perjalanan dan melalui perdebatan panjang, mereka akhirnya sampai di sebuah rumah dengan cat putih yang menurut mereka paling besar diantara rumah-rumah lain di perumahan itu, dengan pagar hitam yang menjulang tingga dan pos satpam disampingnya.

"Kayaknya ini deh"
"Kayaknya sih iyah Dit" sambung Kayla.
"Yaudah Dit lo turun sana tanyain ke satpamnya" suruh Dira yang langsung diangguki oleh Dita.

Kemudian Dita turun dan berjalan kearah pos satpam dirumah itu.
Bisa mereka lihat Dita sedang berbicara dengan satpam disana.
Setelah terlihat Dita mengucapkan terimakasih dan satpam mulai membuka gerbang Dita berjalan kearah mobil Kayla dan berbicara lewat jendela mobil Kayla.

"Bener ini rumahnya Caca, mobil lo disuruh masuk, gue jalan duluan" Dita kemudian berjalan masuk disusul dengan mobil Kayla.

Terlihat seorang perempuan paruh baya dengan sedikit berlari keluar dari rumah itu dan menghampiri Dita.

"Assalammualaikum tante, saya Dita temennya Caca" Dita mencoba memperkenalkan diri dengan sesopan mungkin.
"Waalaikumsalam Dita" jawab Lilyn dengan tersenyum
"Caca sekarang dimana?" lanjutnya lagi.
"Caca di mobilnya Kayla tante, dia tidur, kita kasian yang mau bangunin karna keliatannya dia capek banget trus mukanya pucet" jawab Dita.
"Yaampun anak itu dibilangin jangan capek-capek" kesal Lilyn lalu memanggil seseorang yang diyakini Dita adalah ayah Caca.
"Yasudah Dita sama yang lain masuk dulu ya, soalnya tante masih mau tanya-tanya soal Caca"

Dita kemudian mengangguk lalu memanggil Kayla dan Dira untuk masuk ke dalam rumah Caca.
Mereka kemudian masuk dan duduk di kursi ruang tamu sambil menunggu Lilyn turun dari lantai 2 rumah itu.

Selang 5 menit Lilyn turun dari lantai 2 dan menghampiri Kayla, Dira, dan Dita.
Sontak mereka langsung berdiri.

"Maaf ya tante bikin kalian nunggu" ucap Lilyn meminta maaf.
"Eh gak papa tan" kata Dita
"Oh iya tante kenalin juga ini Dira trus yang ini Kayla" celetuk Dita sambil menunjuk Kayla dan Dira.
"Salam kenal tante" Ucap Kayla dan Dira bersamaan.
"Wah salam kenal juga ya, kalian bisa panggil saya tante Lilyn" jawab Lilyn ramah sambil mempersilahkan mereka kembali duduk.

"Sebelumnya tante mau tanya boleh?"
"Boleh kok tante" jawab mereka bertiga.
"Kalian bertiga deket sama Caca?"
"Kita sahabatan sama Caca dari mulai Caca pertama kali masuk sekolah tan"
"Wahh Bagus kalo gitu"
"Kalo gitu Caca pingsan gara-gara apa ya?" Lilyn kemudian bertanya kembali kepada ketiga sahabat Caca.
Kini giliran Dira yang menjawab, "kalo gak salah tadi Caca telat tan, trus dia dihukum hormat bendera"
"Yaampunnnn itu berapa menit dihukumnya?"
"Sekitar 20 menit tante" jawab Dira.
"Wahh ini gak bisa dibiarin, kalo gini bisa-bisa kondisi Caca makin parah" tampak raut wajah Lilyn yang tadinya ramah sekarang agak sedikit marah.

Kayla, Dira dan Dita yang melihat itu pun agak sedikit aneh, pasalnya Caca itu cuma dihukum hormat bukan ampe dipukulin pikir mereka bertiga.
Akhirnya Kayla memberanikan diri untuk bertanya.

"Emangnya kenapa ya tan? Separah itu ya kalo Caca dihukum?"

Lilyn tampak menghembuskan nafasnya, mungkin dia memang harus bercerita kepada sahabat anaknya ini supaya mereka juga bisa membantu menjaga mereka disekolah.

"Sebenernya Caca itu paling gak bisa kecapean, apalagi sampe dijemur gitu" jelas Lilyn membuat tingkat penasaran mereka makin bertambah.
"Emang penyakit apa tan?" tanya Dita.
"Caca punya penyakit........ "

-----------------------------------------------------------
Hayoo Caca punya penyakit apa ya?
Penasaran gak?
Makanya vote+komen cerita ini biar kita makin rajin upnya

TBC ya🥰
Jangan lupa vote and comment kalo mau cerita ini terus lanjut🤩
Kita up seminggu 2 kali yaw

Salam dari Alstroemeria🥀

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang