Jam 09.30 Caca sudah bersiap didepan rumahnya menunggu kedatangan Vano. Hari ini dia hanya menggunakan outfit yang menurutnya nyaman. Caca hanya mengenakan kaos berlengan pendek, jeans panjang dan sneakers. Dia juga mengenakan totebag putih bermotif daun
Setelah sekitar 30 menitan Caca menunggu, akhirnya sebuah mobil Lamborghini Urus berwarna putih memasuki pekarangan rumahnya.
Dan ternyata pengemudinya adalah Vano.Vano keluar dari mobil setelah mematikan mesin mobilnya. Saat itu pula Caca sedikit berlari ke arah Vano.
"Selamat pagi Vano" sapa Caca hangat tak lupa dengan senyum manisnya yang selalu dia tampilkan.
"Pagi" jawab Vano seadanya.
"Vano, kita kan cuma mau jalan-jalan ke mall, harus banget ya Vano bawa mobil lamborghini?" sebenarnya Caca tidak masalah, lagi pula dia juga sudah sering menggunakan lamborghini, tapi masalahnya hari ini dirinya cuma akan pergi ke mall.
"Digarasi rumah gue tinggal ini doang" jelas Vano membuat Caca ber oh ria. (Jadi tuh mobil yang biasanya dipake Vano dibawa emaknya gaes)
"Yaudah ayo berangkat" ajak Caca.
"Lo gak mau pamit dulu"
Caca menggelengkan kepalan.
"Mama Caca lagi keluar, bang Rafa juga lagi keluar"
Setelah itu keduanya naik kedalam mobil dan berangkat ke mall yang tidak terlalu jauh dari rumah Caca. Kira-kira hanya butuh waktu 30 menitan, asalkan tidak macet.
:::
Setelah sekitar 30 menitan, mereka akhirnya sampai disalah satu mall yang cukup besar di kota mereka. Vano kemudian memarkirnya mobilnya di parkiran mall, lalu keduanya turun dari mobil dan memasuki mall.
"Vano kita mau langsung nonton aja?" Caca sedikit mendongak supaya bisa melihat wajah Vano.
"Terserah lo" jawab Vano tanpa melihat Caca yang sedang mendongak untuk melihatnya.
"Hm yaudah deh, Vano tunggu disini dulu, Caca yang beliin tiketnya" Caca hendak berjalan untuk membeli tiket, karna dirinya tau Vano paling tidak suka yang namanya harus menjadi pusat perhatian. Sampai akhirnya Vano memanggil Caca sehingga membuat Caca berhenti dan menoleh ke arah Vano.
Terlihat Vano sedang mengeluarkan dompetnya dan mengambil kartu kreditnya.
"Pake punya gue" ujar Vano sambil menyodorkan kartu kreditnya kepada Caca.
"Gak usah Vano, Caca ada kok"
"Pake punya gue" Vano mengulangi kalimatnya membuat Caca akhirat mengalah dan mengambil kartu kredit yang disodorkan Vano.
"Yaudah Caca beli tiket dulu ya" ujar Caca yang hanya di balas deheman oleh Vano.
Setelah hampir 5 menit Caca mengantri, akhirnya Caca mendapat tiket yang dia inginkan. Dia segera berjalan ke tempat Vano duduk dan mendapati Vano sedang memainkan ponselnya.
"Vano" panggil Caca membuat Vano mendongak lalu mematikan ponselnya.
"Filmnya masi 15 menit lagi" ujar Caca kemudian duduk disamping Vano.
Vano mengangguk lalu memasukan ponselnya kedalam saku celananya.
"Lo mau popcorn sama minuman?" tanya Vano membuat Caca mengangguk antusias.
"Tunggu sini gue yang beli" Vano lalu berdiri dan berjalan ke tempat penjual popcorn.
Keadaan bioskop tidak terlalu ramai hari ini sehingga Vano hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk bisa mendapatkan popcorn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still You
Teen FictionCaca harus pindah kota dan sekolah akibat tuntutan pekerjaan ayahnya. Di sekolah barunya dia bertemu dengan orang yang disegani seluruh sekolah. Tapi Caca merasakan hal aneh. Caca yang sama sekali tidak mempercayai cinta pada pandangan pertama kin...