"Lo sakit apa emang?"
"Eh?"
Vano meletakkan ponselnya lalu mengambil minuman kaleng dan membukanya.
"Gue bilang, Lo sakit apa?" Ulang Vano sambil meneguk minumannya.
"Oh itu... Caca cuma gak bisa kecapean sama kepanasan aja sih, makanya kemaren pingsan" jawab Caca dengan senyum yang semakin mengembang karna dirinya merasa diperhatikan.
"Kalo gitu Caca balik ke temen-temen Caca dulu ya, sekali lagi makasih ya Vano" pamit Caca."Makasih juga buat minumannya ya Ca" ujar arkan yang disambut acungan jempol oleh Caca.
Caca kemudian berjalan kembali ke meja tempat ketiga temannya duduk. Tanpa dia sadari sedari tadi bahkan sedari kemarin ada seseorang yang terus memperhatikan gerak giriknya.
Kenalkan dia Salsabila Zamora yang lebih terkenal dengan panggilan Sasa. Salah satu siswi yang banyak ditakuti siswi lainnya disekolah ini. Seorang kakak kelas dengan make up tebalnya, rok dan baju yang sengaja dikecilkan, dan kebiasaannya yang selalu melabrak seseorang yang tidak dia sukai.
Sejak dulu dia sudah sering bergonta-ganti pacar. Laki-laki mana yang tidak suka dengan penampilannya, semuanya pasti luluh dengannya, sampai suatu saat ada seorang laki-laki yang menolaknya secara mentah-mentah, itu sungguh sangat membuat harga dirinya hancur.
Ya benar, laki-laki itu adalah Arvano Dirgantara. Laki-laki yang sudah membuat Sasa malu dan berjanji pasti akan memilikinya.
Dan sekarang tiba-tiba ada tikus kecil yang sedang berusaha mendekati Vanonya? ah yang benar saja.
"Itu anak bener-bener ya, dari kemaren udah gue biarin tapi malah makin jadi" ujar Sasa kesal.
"Udah Sa lo labrak aja tu anak biar dia tau siapa yang berkuasa disini" sahut salah satu teman Sasa."Lo liat aja apa yang bakal terjadi sama lo karna udah macem-macem sama gue" kata Sasa dalam hati sambil tersenyum sinis.
Skipp
Caca kembali duduk bersama teman temannya. Senyumnya benar-benar tidak pudar sedari tadi, membalut Kayla, Dira, dan Dita tersenyum geli terhadapnya.
"Cieee kayaknya bakal sukses nih pdkt-nya" ujar Kayla sambil tersenyum jahil.
"Ih apa sih Kay, tapi ya alhamdulillah" jawab Caca membuat Dira dan Dita tertawa
"Tumbenan si es batu nanyain keadaan, biasanya juga mau temen deketnya nyungsep dia biasa aja" celetuk Dita membuat Caca terkekeh."Eh bentar Caca ke belakang dulu ya, udah kebelet ini"
"Mau gue temenin Ca?" tanya Dira.
"Gausah, Caca bisa sendiri kok Dir"
"Oh oke deh" jawab dira santai.Caca berdiri dan kemudian melangkah menuju toilet disekolahnya. Tidak begitu jauh dari kantin, mungkin butuh sekitar 2 menit untuk sampai di toilet terdekat.
Caca memasuki toilet dan melakukan kegiatannya. Saat selesai dia pun keluar kemudian menuju wastafel untuk mencuci tangannya dan sedikit membenarkan rambutnya.
Saat sedang asik melakukan kegiatannya tiba-tiba ada seseorang yang ikut mencuci tangannya namun juga mengajaknya berbicara."Lo Caca kan?" tanya perempuan itu sambil masih mencuci tangannya.
"Eh iya" jawab Caca.
"Kenalin gue Salsabila Zamora, lu bisa panggil gue Sasa, gue kelas 12" ujar Sasa memperkenalkan diri.
"Btw kita gak usah salaman ya, soalnya tangan gue basah" lanjutnya lagi."Oh kalo gitu kenalin aku Michela, kakak bisa panggil aku Caca"
"Ngomong-ngomong ada yang bisa aku bantu kak?" lanjut Caca."Oh gue cuma mau bilang, lu udah tau kan marga gue apa?" tanya Sasa yang membuat Caca mengangguk.
Sebelumnya Caca pernah mendengar tentang keluarga Zamora, keluarga itu memiliki perusahaan yang terbilang cukup besar di Indonesia. Tapi selebihnya Caca tidak tau.
"Lu tau kan kalo apapun yang gue minta pasti gue dapet. Mau itu barang, makanan atau pun cowok" lanjut Sasa memperjelas.
"Jadi gue minta lo jauhin vano karna dia punya gue"Caca yang mendengar pernyataan itu pun tertawa. Bagaimana tidak, kakak kelasnya ini dengan bangga menyebut Vano sebagai miliknya dan itu sangat MUSTAHIL.
"Sebelumnya maaf ya kak, Caca tau kakak ini dari keluarga terpandang, tapi itu bener-bener gak ada urusannya sama Caca" kata Caca membuat Sasa kesal, baru kali ini ada orang yang berani meremehkannya.
"Oh iya kak, kita itu cuma beda umur bukan beda nyali" jelas Caca lalu pergi meninggalkan Sasa yang terdiam ditempat.Skipp
Caca sudah kembali ke kantin lalu duduk di tempatnya semula.
Hari ini murid-murid sedang beruntung, pasalnya tadi diumumkan guru-guru sedang ada rapat mendadak sehingga membuat mereka semua jamkos. Akhirnya mereka memutuskan untuk tetap dikantin saja sambil berbincang dan memakan makanan kecil."Lo kok lama banget sih cuma ketoilet doang" kata Kayla sambil meminum es tehnya.
"Oh tadi ada hambatan dikit" jawab Caca sambil sedikit tekekeh.Mereka kemudian melanjutkan sesi berbicara mereka. Banyak yang mereka bahas, dari mulai hobi, film favorit, dan lebih mengejutkannya mereka sama-sama Kpopers dan satu fandom, benar-benar kebetulan yang sangat mengagetkan.
Saat sedang asik berbicara dan membahas beberapa orang yang bahasa kasarnya adalah ghibah, tiba-tiba ada seseorang yang mendekati Caca dan,
Byurrr
Tanpa aba-aba gadis itu tiba-tiba mengguyur tubuh Caca dengan jus yang dia bawa di tangannya.
Sontak itu membuat membuat seisi kantin heboh, bahkan Vano sempat menoleh tapi dirinya berusaha menyibukkan diri.Bagaimana tidak heboh, Sasa dengan beraninya mengguyur tubuh putri satu-satunya dari keluarga Argawijaya. Itu benar-benar menjadi topik panas disekolahnya hari ini.
"HEH MAKSUT LO APA HAH?!" kata Kayla tak terima sahabatnya diperlakukan seperti ini.
"Maksut gue apa? Maksut gue itu nyadarin ini bocah beasiswa biar sadar diri, sadar diri kalo dia gak pantes buat Vano yang standarnya tinggi" ujar Sasa santai.Caca yang mendengar dirinya disebut sebagai anak beasiswa pun tertawa. Membuat Sasa semakin kesal dibuatnya.
Sontak dirinya berusaha menampar wajah mulus milik Caca.Saat hendak menampar pipi Caca, tiba-tiba sebuah tangan memegang tangannya yang membuat tangannya tertahan untuk menampar pipi Caca.
"Maksut lo apa ha?" tanya laki-laki itu dengan suara dinginnya
"Eh... anu.... Van... gue cuma mau nyadarin jalang ini biar dia tau diri" jawab Sasa terbata. Sejujurnya dia sedikit menciut melihat tatapan menyeramkan dari Vano, tapi dia berusaha untuk biasa saja."Jalang lo kata?" tanya Vano.
"Yang harusnya jalang itu lo, lo gak liat penampilan lo ha? Ngaca makanya, punya kaca kan lo?" lanjut Vano membuat air mata Sasa sedikit menggenang.
"Jangan meninggi sebelum lo ngaca" kata Vano kemudian melepaskan tangan Sasa dan pergi begitu saja.Sedangkan Sasa akhirnya menangis dan malah memaki Caca lalu pergi. Benar-benar cewek aneh batin Caca.
-----------------------------------------------------------
Salsabila Zamora
TBC ya🥰
Jangan lupa vote and comment kalo mau cerita ini terus lanjut🤩
Kita up seminggu 2 kali yaw(klo lagi mood aja hehe)Salam dari Alstroemeria🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Still You
Teen FictionCaca harus pindah kota dan sekolah akibat tuntutan pekerjaan ayahnya. Di sekolah barunya dia bertemu dengan orang yang disegani seluruh sekolah. Tapi Caca merasakan hal aneh. Caca yang sama sekali tidak mempercayai cinta pada pandangan pertama kin...