8

52 4 0
                                    

Istirahat pun tiba.

Semua murid 11 ips 2 berlarian keluar kecuali Listaka dan Ales.

Ales sibuk memainkan gitarnya sementara Listaka memang sengaja ingin bicara dengan Ales.

Gadis itu pun mendekati Ales.

"Les"panggil Listaka.

Ales hanya menoleh lalu ia pergi.

Listaka menahan air matanya.

Orang yang biasanya mengisi hari harinya kini telah berubah.

°°°

Kini Listaka tengah menulis diary nya di kamarnya.

"Dear diary aku tau di dalam sebuah pertemanan, pasti ada yang namanya permusuhan. Namun sungguh, aku tidak bisa bermusuhan dengan Ales. Aku sudah terbiasa bersamanya, bercanda dengannya, bermain dengannya, dan menghabiskan waktu ku bersamanya. Jujur, aku memang mencintainya. Tapi aku tak mau berpacaran dengannya. Karena itu hanya akan membuat kita terpisah nantinya. Jika aku dan dia hanya berteman, kita bisa berteman untuk selamanya,bukan? Aku ingin dia menjadi teman hidupku. Tapi dia tak mengerti. Ini yang ku benci jika aku menjalankan suatu pertemanan. Aku benci dimana aku dan dia akan diam tak saling menyapa.

Dear diary
Sampaikan pada Allah, jika aku merindunya." Batin Listaka sambil menulis Diary nya.

Listaka kemudian melihat fotonya bersama Ales yang sudah ia pajang dengan bingkai.

Ia mengambilnya lalu ia memeluknya.

°°°

Kini Listaka tengah berlari menuju sekolah. Ia telat karena tadi motornya kempes di jalan.

Saat di gerbang, ia ditatap oleh Ales yang tengah menghukumi anak-anak yang terlambat.

"Pak tolong bukain dong pak... Please... Saya telat bukan karena bangun siang, tapi tadi motor saya kempes pak"ucap Listaka pada satpam.

Ales pun menghampiri Listaka.

"Biarin dia masuk pak. Saya ketua GDS. Yang berhak menentukan hukuman ataupun boleh tidaknya siswa siswi yang telat" ucap Ales.

Pak satpam pun membukakan pintu gerbang dan Listaka pun masuk.

Kini Listaka tengah berdiri berhadapan dengan Ales di lapangan.

"Kenapa lo telat?"tanya Ales dingin.

"Motor gue kempes di jalan. Terus juga tadi gue harus beli sarapan buat omah gue"ucap Listaka.

"Kenapa gak nyuruh pembantu lo?" tanya Ales dingin.

"Dia lagi pulang kampung"sahut Listaka.

Ales mengangguk mengerti.

" Hormat di depan tiang bendera sampai bel istirahat"ucap  Ales.

"Tapi kan... Istirahat masih lama, Les. Lagian juga gue gak telat telat amat"ucap Listaka.

"Lo harusnya terimakasih sama gue. Kalau bukan karena gue, lo gakan bisa masuk ke sini"ucap Ales.

Listaka menghembuskan nafasnya kasar.
Lalu ia pun hormat di depan tiang bendera merah putih.

Sementara itu Ales pergi memasuki kelas.

Beberapa menit pun usai. Listaka melihat jam di tangannya.

"15 menit lagi"ucap Listaka.

Disisi lain, Ales dan Azka kini tengah memperhatikan Listaka dari atas.

"Apa lo gak terlalu keras ya, Les ngasih hukumannya? " tanya Azka.

"Dia emang harus--Ehh ehh!!! "

Dengan segera Ales berlari turun ke bawah saat ia melihat Listaka pingsan.

Ales menggendong Listaka ala brydal style lalu ia membawanya ke UKS.

Kini ia menunggu gadis itu sadar.

Listaka sudah di tangani oleh tim PMR karena tadi Listaka sempat mimisan.

"Emmmh"ucap Listaka sambil mencoba membuka matanya.

Ales menghampiri Listaka.

"Lo gak apa apa kan?"tanya Ales.

Listaka mengangguk.

"Ini"ucap Ales sambil memberikan kacamata  Listaka.

Listaka pun mengambilnya lalu memakainya.

" Maafin gue ya, ini semua gera gara gue. Gue bukan temen yang baik"ucap Ales sambil menunduk malu.

"Lo ngomong apa sih? Lo temen terbaik yang pernah gue punya"ucap Listaka membuat Ales menunduk.

"Lo mau kan temenan sama gue lagi?"tanya Listaka membuat Ales  menatapnya yang tengah tersenyum penuh harap.

Ales mengangguk.

"Aaa!!! " Listaka memeluk Ales setelah ia berteriak. Ales di buatnya terkekeh sambil membalas pelukannya.

"Gue kengen sama lo"ucap Listaka.

"Gue juga"ucap Ales.

°°°

Kini Ales dan Listaka tengah duduk berdua di teras depan rumah Listaka. Dari sepulang sekolah, mereka menghabiskan waktu bersama.

"Lis. Liat deh bintang yang itu"ucap Ales sambil menunjuk ke salah satu bintang di atas.

"Mana?" tanya Listaka.

"Itu tuh yang itu"ucap Ales sambil mendekatkan dirinya pada Listaka dan menunjuk ke bintang yang sama.

"Wahhh iya terang banget"ucap Listaka sambil tersenyum sumringah.

Ales menatap Listaka dari samping sembari tersenyum.

"Maafin gue yang kemarin ya,yang udah egois dan lebih mentingin perasaan gue sendiri"ucap Ales membuat Listaka menatapnya.

"Gapapa kok. Gue juga ngerti" ucap Listaka sambil tersenyum.

"Tapi emangnya lo gak cinta ya sama gue?" tanya Ales.

"Soal perasaan gue, biarin gue sama Allah yang tau" ucap Listaka.

"Masa gue gak boleh. Gue kan temen lo" ucap Ales.

Listaka tersenyum menatap Ales.

"Intinya gue sayang banget sama lo dan gue gak mau kehilangan lo. Dan lo harus janji sama gue kalau lo gak akan pergi dari gue" ucap Listaka.

Ales mengelus pipi Listaka.

"Gue janji" ucapnya sambil tersenyum.

°°°

Teman Hidup [Listaka]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang