"Lo bisa gak sih gak melanggar peraturan sekolah?" ucap Ales kesal pada Listaka.
Listaka adalah gadis cantik yang wajahnya cenderung imut dengan body pas dan sikap nakal.
"Lo siapa ngatur-ngatur gue,huh? Mentang-mentang lo anak dari kepala sekolah? Jadi lo merasa bebas ngatur semua yang ada di sekolah. Woy! Lo baru 2 minggu disini. Jadi jangan sok deh" ucap Listaka judes sambil bersedekap dada lalu ia mengangkat kacamata minus lucunya yang sedikit melorod menggunakan jari tengah.
"Gue ketua GDS. Wajar kalau gue ngatur atau ngehukum lo. Karena lo bikin satu kesalahan. Dan ini gak ada kaitan nnya tentang gue anak kepsek. Lagian lo punya otak gak sih? Lo gak kasian sama orang tua lo yang nyekolahin lo?" ucap Ales terdengar pedih di telinga Listaka.
Listaka tersenyum remeh.
"Tau apa lo tentang kehidupan gue atau orang tua gue?" ucap Listaka.
"Ya mana gue tau. Lo pikir gue cenanyang" ucap Ales membuat Listaka memutar bola matanya malas.
"Gue gak suka basa basi. Jadi apa hukuman buat gue yang telat ini?" ucap Listaka sambil memasukan tangannya ke dalam saku hodie hijau dongker yang ia kenakan.
"Lo lari aja 3 putaran" ucap Ales.
Tanpa berkata-kata,Listaka berlari. Namun saat Ales tidak melihatnya, ia kabur dari lapangan.
Listaka berlari menuju kantin. Ia berniat untuk membeli sarapan terlebih dahulu sebelum ia masuk ke kelasnya.
Di sekolah ia tidak bergaul dengan siapapun. Padahal,banyak sekali yang ingin berteman dengannya. Meskipun nakal,Listaka adalah siswi cerdas dan baik. Jika ada seseorang yang berusaha menjadi temannya,itu akan percuma. Karna ia akan terus menghindar sampai seseorang itu lelah. Listaka selalu senang menyendiri. Ia merasa dirinya tak butuh teman ataupun sahabat. Karna saat SD dulu,ia pernah di kecewakan oleh teman-temannya. Saat SMP pun ia hanya di manfaatkan oleh temannya. Sedangkan disaat ia susah,tak ada satupun teman yang membantunya. Itu yang membuat ia seperti ini.
Saat di kantin,ia melihat teman sekelasnya yakni Risa tengah di bully oleh 3 kaka kelas. Mereka mencoba memalak Risa karna gadis itu sangat penakut dan culun.
"Kak, kalau kaka ambil uang saya, saya gimana jajannya?" ucap Risa seperti memohon.
"Lah ya bukan urusan gue" ucap salah satu kaka kelas yang mengambil uang Risa.
Dengan cepat dan kasar,Listaka mengambil uang Risa dari tangan kaka kelas itu.
"Eh!" ucap kaka kelas itu.
"Apa?! Kenapa?! Lo gak suka gue ambil uang yang ada di tangan lo?! Heh lo jangan mentang-mentang kakak kelas ya bisa malakin adik kelas seenaknya. Gue bisa lho laporin kalian ke kepala sekolah." ucap Listaka.
"Ohh songong dia" ucap salah satu kaka kelas itu.
"Minta di hajar"ucap temannya kemudian mereka bertiga pun menyerang Listaka namun Listaka cekatan dan ia memang jago dalam silat. Jadi ia lawan dan serang kembali 3 kaka kelas itu hingga mereka semua terjatuh ke lantai kantin.
"Lo liat aja ya bakal gue bales lu!" ucap salah satu dari mereka lalu merekapun pergi dari kantin.
"Nih uang lo,lain kali kalau semisalkan mereka atau siapapun bajak lo atau ganggu lo,lo tinggal bilang aja ke gue" ucap Listaka sambil memberikan uang milik Risa.
Ales ternyata sedari tadi melihat kejadian itu. Ia tersenyum.
"Ternyata dia baik juga" ucap Ales di dalam hati.
°°°
Istirahat pun tiba. Listaka diam saja di kelas sambil memainkan game di ponselnya. Ales yang memang sekelas dengan Listaka,dan mejanya bersamping-sampingan dengan Listaka,ia pun menoleh ke arah Listaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup [Listaka]
Fiksi RemajaAles adalah anak dari kepala sekolah plus pembisnis yang memiliki perusahaan. Di sekolah, ia famous karena ketampanan nya dan jabatannya sebagai ketua GDS. Sementara Listaka, adalah gadis nakal yang cerdas. Jutek, cuek dan tak perduli dengan apapun...