18.

72 4 0
                                    

Hari-hari ku lakukan bersama Ales. Sudah 3 minggu kedekatan kita makin erat. Dan dia bilang, dia hendak melamar aku saat aku bermain dengan Akka 1 minggu yang lalu.

"Orang tua kamu kapan kesini?" tanya nya.

"Gak tau. Emangnya kenapa?" tanyaku.

"Aku mau minta ijin ngelamar kamu" ucapnya sambil menatapku dengan senyuman manisnya.

Aku sangat senang saat dia mengatakan itu.

°°°

Kini, aku tengah makan malam bersama orang tua ku di rumahku. Ya, mereka sudah kesini tadi sore.

"Mi, Pi. Ada yang mau ngelamar Listaka. Orangnya baik banget, dia sayang sama Listaka. Care banget sama aku. Dia--"

"Tetangga kita kan? Azka udah cerita semua. Katanya dulu dia udah ninggalin kamu. Jadi buat apa kamu Terima lamarannya? Nanti dia malah nyakitin kamu lagi. Mami ga setuju" ucap Mami memotong.

"Bukan gitu, cerita sebenernya tuh gini, dia jodohin karena--"

"Listaka, kalau mami kamu bilang engga, ya enggak. Kita sedang makan, jangan memancing keributan" ucap Papi memotong ucapan ku lagi.

Aku diam.

Aku lanjut memakan makanan ku.

"Lagian kita udah pilihin jodoh yang pas buat kamu" ucap Mami membuat ku menatapnya karena terkejut.

"Maksud mami? Aku di jodohin gitu?" ucapku terkejut.

"Iya. Dan orangnya Azka. Mami lihat, kalian sangat cocok. Dan mami lihat, dia sangat sayang sama kamu. Jadi gak ada alasan kamu buat nolak dia" ucap Mami membuatku ingin menangis.

Aku menggebrak meja makan sambil berdiri.

"Aku gak cinta sama Azka mi, pi! Aku cuma cinta sama Ales!" ucapku membentak mereka lalu aku pergi masuk ke dalam kamarku.

Mami dan Papi memanggilku namun aku tidak menghiraukan mereka.

Aku menangis di dalam kamarku. Menutup pintu kamarku rapat-rapat lalu aku berlari memeluk Al Quran.

Mengapa semuanya seperti ini? Mengapa aku harus di jodohkan?

Azka.

Ya Azka! Pasti dia yang menghasut orang tua ku dan bercerita yang tidak-tidak.

Aku pun berniat untuk menemui Azka di rumahnya.

Aku membuka pintu kamarku lalu aku berlari melewati Mami Papi yang memanggilku dan aku berlari menuju rumah Azka.

"AZKA!!! AZKA BUKA!!!" teriak ku sambil menggedor pintu rumah Azka.

Azka pun keluar dan aku langsung menampar nya.

Plak!

"Gak ada akhlaq emang! Maksud kamu apa hah ngasih mami papi dan cerita yang enggak-enggak tentang Ales?!" bentak ku.

Azka menatapku.

"Aku ngelakuin itu karena aku cinta sama kamu Lis" ucap Azka.

"Brengsek emang. Aku gak nyangka, kamu bisa ngelakuin itu" ucap ku.

Teman Hidup [Listaka]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang