12

48 4 0
                                    

Setelah 2 hari pulang dari rumah sakit, Ales kini kembali masuk sekolah.

Seperti biasa, ia berangkat bersama Listaka dan kini mereka tengah duduk di kursi mereka karena belum masuk sudah berbunyi sedari tadi.

Ibu Annah pun masuk karena ini jadwalnya.

"Eh Listaka udah masuk? Gimana? Udah kenyang alfa nya? Kalau kurang gak usah masuk lagi" ucap Ibu Annah menyindir.

"Emm.. Saya--"

"Dia nemenin saya di rumah sakit. Kenapa? Anda tidak suka? Ingin saya laporkan ke papah saya?" ucap Ales memotong.

Satu kelas menatap Ales. Sementara itu Listaka tersenyum sambil menatap Ales.

"Kan Listaka bisa mengirim surat" ucap Ibu Annah dengan nada bersahabat.

"Kenapa tidak ibu saja yang membuatnya?" ucap Ales dengan nada dingin.

"Yasudah yasudah, lain kali, kamu harus bikin surat ya Listaka" ucap Ibu Annah dengan nada bersahabat.

"Listaka sibuk bikin surat cinta buat saya" ucap Ales membuat satu kelas tertawa.

Waktu pun berputar. Istirahat pun tiba. Kini Listaka dan Ales tengah makan di kantin sekolah.

"Lo hebat banget tau udah bikin Bu Annah terpaku kaya tadi" ucap Listaka sambil mengunyah mie ayamnya.

"Ya abisnya dia macem-macem sih sama lo" ucap Ales.

Listaka terkekeh sambil menaikan kaca matanya yang agak melorot.

"Oh iya, Bunda nyuruh lo ke rumah pulang sekolah. Katanya sih mau minta di ajarin masak kue yang waktu itu lo bikinin buat kita" ucap Ales.

"Boleh, boleh banget" ucap Listaka.

°°°

Kini Listaka tengah belanja bersama Bunda Ales di supermarket terdekat.

Setelah pulang sekolah tadi, Listaka di antar Ales pulang untuk mengganti baju terlebih dahulu. Lalu saat mereka ada di rumah Ales, Bunda mengajak Listaka untuk belanja saat Ales ada di kamarnya untuk mengganti baju.

"Sayang, ambil yang kamu mau ya. Gak usah malu-malu" ucap Bunda pada Listaka yang tengah memilih parfum.

"Eh, iya bun" ucap Listaka.

Setelah selesai belanja, mereka kini tengah duduk berdua di mobil dengan posisi Bunda yang menyetir.

"Listaka?" panggil Bunda.

"Iya bun?" sahut Listaka sambil menoleh ke arah Bunda.

"Kamu sayang sama Ales?" tanya Bunda.

"Sayang banget, bun. Malahan, Listaka udah cinta sama Ales. Tapi Bunda jangan bilang ke Ales nya ya" ucap Listaka.

Bunda terkekeh.

"Kalau semisalkan Ales di takdirin  buat yang lain, gimana?" tanya Bunda.

"Maksud bunda?" tanya Listaka.

"Gak sayang" ucap Bunda.

"Aku sayang banget sama Ales, bun. Aku gak mau dia diambil sama orang lain" ucap Listaka.

Bunda mengelus rambut Listaka dari belakang.

"Doa aja ya sayang ya" ucap Bunda.

Teman Hidup [Listaka]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang