21. Harta Warisan (1)

110 7 0
                                    

" Rein " Panggil Mark, karna ia memandang rein yang terpaku tak sadar.

" Ah Mark? " Rein akhirnya sadar lalu ia memasuki pintu nya,

" Ada apa? Apakah lu manggil gw? Tumben amad " Kata Mark dengan candaan nya.

" Haha, Gk ada. Oh ya gw ad kabar bahagia, pen denger gak? " Tanya Rein

" Iyalah.. " Jawab Mark dengan Cepat

" Tunggu ampe rumah " Kata Rein iseng ke Mark, Ia melihat raut wajah Mark. Wajah Mark menggelap karna marah

" Kalo gitu ngapain dikasih tau siii " Kata Mark dengan Marah. Lalu ia merajuk

" Mark, Markue, Mark.. Markue " Kata Rein memanggil Mark berulang kali. Ia melihat ke samping mark tapi mark menghindari Tatapan nya.

" Mark, Lu marah? " Tanya Rein dengan menahan tawa. Mendengar nada rein seperti menahan Tawa mark lebih marah

" Engk " Mark menjawab dengan kesal. Rein kok tiba tiba jadi rada bego sih? Pikir Mark. Kenapa begitu? Ia lah udh tau si Mark marah pake ditanya marah apa egk. Kan rada bego tuh..

" Gw kagak bego, gw cuma mastiin. " Rein Berkata seakan akan ia mengetahui apa yang sedang dipikirkan Mark

" Kok lu tau gw mikir lu rada bego? " Tanya Mark langsung dengan Nada bingung.

" Keliatan dri muka buluq lo " Jawab Rein dengan tenang berbeda dengn kata Menghna nya.

" Rein! " Teriak Mark marah..

" Hehe, piece " Kata Rein dengan tertawa jahil sambil mengangkat jari telunjuk dan tengah nya ✌🏻

" Udh udh, ntar lagi juga nyampe kan.. Hehe " Kata Rein dengan Jahil.

" Hpmh " Mark sudah malas berdebat dengan Rein, ia memilih untuk diam.

~~

Mansion Rein dkk.

" Annyeong, " Ucap Mark

" Halo " Ucap Rein

" Iya? " Ternyata orang mansion belum ad yg tidur

" Lah belum ad yg tidur.. " Kata Rein
" Knapa belum tidur.. Biar bisa jahilin Mark lgi " Ucap Rein dan mengecil kan Suara nya di kalimat terakhir.

Tetapi sayang Mark dan yg lain masih bisa mendengar nya. Bukan karna kata kata rein kurang kecil tetapi karna pendengaran mereka yang tajam.

Mark menatap Tajam Rein

" Jadi Maksud nya klo misalnya salah
satu dri mereka tidur lo gk bakalan ngasih tau kabar nya? Dan bakal buat gw penasaran sepanjang malem? Gitu? " Tanya Mark dengan Sengit.. Tetapi pernyataan nya memang tepat seperti rencana Rein.

Rein hanya bisa menyengir bahwa rencana nya sudah terbongkar

" Hehe, gk bermaksud, tapi enk aja ngeliat lo tersiksa " Kata Rein. Ia mulai mundur secara perlahan dan...

Berlari..

Mark mengejar nya. Mereka mengelilingi mansion. Karna luka Rein tadi rein hanya bisa berlari ¼ dri kecepatan nya yg biasa. Dan itu memudahkan Mark untuk menangkap nya dri belakang.

Rein sudah sangat lelah dan juga dengan tubuh kecil mungil nya ia dengan mudah dibawa dalam kurungan Mark maksudnya pelukan mark dia tidak keras kepala untuk membedakan dirinya dri pelukan mark. Karna ia merasa nyaman.

" Tertangkap, Sebaiknya Jangan melawan. Jika tidak aku akan mempererat Pelukannya " Kata Mark dengan nada mengancam.

Rein diam. Sampai di ruang kelurga kembali mark bukannya mendudukan nya di sofa sebelah malah menempatkan nya di pangkuan nya lalu memeluk nya dengan lebih erat.

" Yak! Lepaskan aku Pabbo " Kata Rein dengn nada mengancam dan Kosa kata korea nya

" gk, gk mau gw lepasin. Duduk diam, ini hukuman karna lu ngerjain gw " Kata Mark dengan nada mengancam lalu melettak kan dagu nya di Pundak Rein. Yang lain melihat mereka dengan cemburu. Lebih tepatnya Mark. Karna mereka. cemburu melihat Mark sangat dekat dengan Reib. Bukan berarti mereka suka dengan Rein y. Tetapi karna sebagai sahabat gk lebih kok.

" Aiss " Seketika Rein menyesal mengerjai Mark.

" Jdi apa yang ingin lu bicarain?? " Tanya Mark

" Ok.. jdi sebenarnya gw mau ngajak kalian liburan itung itung karna kerja keras kalian selama ini " Kata Rein kepada mereka.

" Liburan? Tumben.. Sejak kapan lu suka sana liburan? Aneh " Tanya Azka

" Gw lagi pengen liburan aj, soal sekolah gw dh minta ijin.. But, kepala sekolah kita gw utk tanda tangan kalian karna dia kira gw main main " Kata Rein.

Mark dan yang lain hanya mengangguk tidak sedikit pun curiga terhadap kata kata rein.

" Ok gw ambik duku kertas nya. " Kata Rein

Mereka semua mengangguk. Mark enggan melepaskan pelukannya tetapi apa boleh buat ia harus melepaskan semuanya.

Rein berjalan ke atas mengambil kertas di depan di lemari nya. Ia membaca kertas tersebut dan tanpa sadar menangis dan tersenyum lembut.

Ia menghapus air matanya.

" Kuat! Lu bisa Rein lu bisa! " Kata Rein menyemangati dirinya sendiri.

Ia lalu berjalan keluar. Ia memegang erat kertas ditngan nya.ia hanya menunjuk kan dimana mereka harus melettak kan Tanda tangan mereka, tidak melihat proposal di dalam nya. Karna mereka percaya padanya, saking percayanya mereka melewatkan fakta yg ad di kertas itu.

Kertas itu sebenarnya adalah.. Surat harta warisan.. Ya Rein memberikan ¾ harta warisan ke mereka dan ¼ lgi ke Ketujuh saudara dan sepupunya. Ia tau ia tidak akan mampu untuk bertahan lagi. Jikalau ad keajaiban itu akan mungkin masalah nya keajaiban hanya bisa di atur oleh ilahi.

Rein langsung menyimpan kertas iyu kedalam tas nya. lalu ia berkata dengan nada bingung

" Jdi Mulai drmn kita akan berlibur hm? " Tanya Rein

" Eh... Kami bingung.. " Jawab Mereka semua.

" Baiklah aku akan membuat daftar nya kalian akan menikmati nya.. " Kata Rein mengalah. Karna mungkin akan percuma jika dia terus saja meminta saran dri mereka

" Hehe, Jangan marah ya.. " Kata Mereka semua

" Iya iya. Sekarang masuk kamar ini udh jm 2 pgi tpi kalian belum tidur! Cept tidur.. " Kata Rein tegas kepada mereka.

Mereka mengerut kan kening mereka.

" Seharusnya kami yg bilang begitu! Lu hrs tidur! Lo tu cewek kamu cowok " Kata Aris

" ok ok. Jdi ayo kalian tidur aku tidur.. Ok?" Sepakat Rein.

Mereka semua mengangguk.

" Ok, Selamat tidur semuanya.. " Ucap Rein

" Selamat Tidur Rein.. " Ucap mereka

" bye bye " Ucap mereka bersama

Lalu mereka memasuki kamar mereka masing masing

~~

Di lain tempat terutama bandara.

"  kita harus Daniel Heecul kita harus cepat. Keponakan ku cepat. Aku sangat ingin melihat nya " Kata momo

" ok ok " Kata yg lain.

" Apakah kita bisa tepat waktu? Aku takut aku takut" Jihyo terus bergumam takut

" Kita bisa segera.. "

" Ayo menuju Mansion.. " Ucap Daniel

" Ya " Jawab mereka semua...

#1. Rein = Aku TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang