07. Hukuman

111 4 0
                                    

" Seret dia kegudang!" Kata Fino

Ais jangan gudang! Batin Rein.

Dia bukan trauma gudang. Tapi efek dari gudang sangat berpengaruh baginya. Bukan kesehatan nya tapi ia tkut akan Melukai kakak nya karna melihat gudang..

Ayen menyeret Rein ke gudang bawah melewati tangga. Berkali kali kepala dan tubuh rein kebentur tangan lantai tapi tdk ada yg peduli. Kepala Rein sdikit berdarah tapi tdk ada yg peduli.

Rein dicampakkan Ke dalam gudang...

Tubuh nya kebentur Dinding. Habis punggung nya berdarah..

" Aish lemah " Kata Fino melihat punggung dan kepala Rein Berdarah.

Apakah ia tdk tau. Bahwa rein kuat jika rein lemah ditengah jalan ia diseret kegudang pasti ia akan mati!.

Akhh.. Gw benci kata² itu...

Sadar! Sadar Rein Mereka kakak² mu

Akhh, Rein lawan

Jgn rein.. Pura² lah pingsan..

Batin rein berperang. Ia berusaha utk tdk terpengaruh keadaan Gudang.. Ia berusaha untuk sadar.

Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas

8× Tebasan Dari cambuk sang kakak.

Aroma darah yg amis tercium. Salah satu dari 5 laki² tersebut tertegun. Melihat Rein masih bisa tersenyum saat ia disiksa.

Apa kami melakukan kesalahan? Batin Salah satu dari kelima Remaja itu.

" Sudah Cukup ini giliran Ku " Kata Afka dingin

Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas
Ctas

16× Cmbukan. Di laksanakan Afka. Ia sangat benci dgn rein. Sehingga sgt senang Membuat Rein tersiksa

Sudah 32× Cambukan Tapi Rein tdk berteriak sedikit pun.. Ia meredam suara nya. Ia Sedang Sangat berusaha sekarang.. Sangat berusaha untuk menahan Semuanya yg akan keluar..

" KENAPA KAU TDK TERIAK HAH?!" Bentak Ayen.

" Apakah dengan aku berteriak Kalian akan senang?" Tanya Rein sambil menahan sakit nya.

" Tapi Maaf Aku tdk akan berteriak kak " aku tidak mau kalian mengingat ibu jika mendengar suara teriakan ku.. Maaf kak - Lanjut nya dlm hati.

" Teriak lah. Aku ingin membuat mu menderita " Kata Ayen. Lalu ia mengambil cambuk dari tangan Fino Dan mencambuk Rein berkali kali. Kali ini Rasanya Ntah Kenpa Cambukan ini lbh kuat dari yg kain.

" Begitu Benci nya kah kalian kpd ku kak? Padahal Saat Itu aku masih kecil.. Tapi aku sdh berdosa dimata kalian " Kata Rein dengan pelan.

" DENGAR BODOH!! KARNA KAU MAMA DAN PAPA MATI!! " Teriak Fino

" Itu takdir.. " Kata Rein pelan

" diam!.. " Kata Fino dgn nada kesal nya. Rein lagi² tersenyum yg berbeda kali ini Air mata nya turun. Ia sedang tersenyum miris sekarang..

Sedikit rasa kasihan dibenak kedua kakak kandung nya itu. Tapi rasa itu dikalahkan dengan rasa kebencian yg sangat besar. Karna Rein lah mama dan papa mereka Mati.. Setelah menyiksa Rein Fino dan ayen langsung pergi keluar

" Bahkan aku harus dibenci karna kalian lebih mempercayai orang lain, Kakak sepupu yg dulu melidungi ku dari hinaan 'Ank Sial' dari mereka. Kini Malah menghina ku. Hidupku sangat miris y kak " Kata Rein dengan Pelan.. Tapi masih didengar oleh mereka bertiga..

#1. Rein = Aku TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang