30 Desember.
Ya,tepat hari ini adalah perayaan hari ulang tahun Taehyung-adik manisnya. Butuh banyak waktu untuk Irene membuat kue ulang tahun,hasil kerja tangannya sendiri. Mendekor ruang tamu itu sedikit lebih ramai,kaca yang berada di samping TV ia tempelkan dengan bacaan'Happy Taehyung day' dengan sederet foto masa kecil Taehyung yang menggemaskan.
Seharusnya ulang tahun itu dilengkapi dengan balon. Ini berbeda,Taehyung tidak menyukai hal-hal yang berbau masa kecil.
Pintu apartemen itu terbuka,menampilkan sosok Taehyung yang telah ia tunggu sedari tadi. Sempat terkejut,sebelum Taehyung memperhatikan Irene yang berjalan ke arahnya dengan kue yang berada di tangannya. Bahkan sekalipun tidak ada yang peduli dengannya-kecuali orang tua angkatnya dan juga Irene. Pun orang tua mereka selalu sibuk. Rasa-rasanya Taehyung sudah bersyukur,hari ulang tahunnya masih dirayakan oleh kakak cantiknya.
"Selamat ulang tahun Kim Taehyung."
Ditengah rasa terharunya,Taehyung tersenyum manis. Mulai meniup lilin yang sedari tadi sudah Irene nantikan.
"Terimakasih Noona"
Irene mengangguk,bersamaan dengan senyuman nya yang terbit. Mungkin dengan melihat adiknya yang bahagia,membuat Irene merasakan kehangatan.
"Aku tidak ada hadiah untukmu."
Mendengar itu,sepertinya Taehyung perlu mengoreksi"Tidak Noona,aku tidak membutuhkan hadiah apapun. Dengan Noona mengingat ulang tahun ku saja itu lebih dari cukup."
Dan sepasang saudara yang tidak sedarah itupun saling melemparkan senyuman manis andalan mereka.
"Noona,boleh aku melakukan sesuatu?"
"Apa?" Irene mengenyitkan dahinya.
"Dengan satu syarat,Noona harus menutup mata terlebih dahulu."
Sebelum Irene menutup mata ia meletakkan kuenya terlebih dahulu. Walaupun Irene tidak mengerti hal apa yang akan dilakukan oleh Taehyung. Tapi ia tetap mematuhinya,menutup matanya dengan perlahan.
Cup..
Hangat dan basah. Itulah yang dirasakan Irene ketika ia masih memejamkan matanya. Tatkala saat kelopak matanya terbuka,matanya terbelalak melihat Taehyung yang sedang memejamkan matanya dengan bibir yang menempel di bibirnya.
Irene mencoba mendorong Taehyung. Tetapi usahanya sia-sia,Taehyung malah merapatkan dirinya. Melihat sikap Taehyung yang kurang ajar Irene menampar pipi pria itu yang membuat Taehyung melepaskan pagutannya. Memandangi penuh terkejut pada sang kakak yang telah menamparnya.
"Apa yang barusan kau lakukan Tae! Barusan kau mencium Noona mu sendiri!" Irene mengeraskan suaranya,lebih tepatnya membentak. Memandang sang adik yang telah berubah,tidak ada lagi wajah manis. Menatap Irene dengan pandangan sayu dan juga nafsunya,berbanding terbalik dengan Irene yang menatap nyalang-merasakan emosi yang sangat mendominasi.
Perasaan marah yang memenuhinya. Menggeleng tak percaya pada Taehyung,adik laki-lakinya telah berbuat lewat batas. Seharusnya First Kiss nya untuk kekasihnya-Kim Seokjin.
"Aku mencintaimu."
Kalimat yang mampu membuat Irene merapatkan bibirnya. Mencerna pembicaraan Taehyung barusan,menganggap bahwa omongan Taehyung hanyalah bahan bercandaan.
"Kau gila Tae."
"Noona benar,aku gila karena Noona. Gila menginginkan Noona menjadi kekasihku bukan menjadi kakak,membayangkan kita yang akan hidup bersama-sama dan memiliki jagoan kecil yang akan melengkapi kita."
Mengetahui fakta yang bahkan tidak pernah terbayangkan oleh Irene. Melihat tidak ada tatapan bercanda-perkataan itu terdengar serius. Irene hanya mampu terdiam cukup lama. Sebelum akhirnya ia berbicara.
"Ini salah Tae."
"Kenapa aku tidak bisa melakukannya Noona!" Taehyung maju,mencengkram bahu Irene yang membuat sang kakak mengerang kesakitan. Taehyung benar-benar brutal.
"Karena kita saudara Taehyung,saudara!" ditengah kesakitannya akibat cengkraman Taehyung,Irene masih bisa membalas omongan Taehyung lebih keras.
"Tapi kita tidak sedarah,Noona harus ingat itu." Taehyung menyunggingkan senyuman miringnya,kemudian melepas cengkramannya yang membuat Irene bernafas lega.
"Tidak Tae,ini salah."
"Persetan dengan semuanya Noona! Ayo kita menjalin hubungan"
Tatkala mendengar itu,Irene tidak bisa memungkiri bahwa ia benar-benar tidak menyangka jika Taehyung akan bicara seperti ini.
"Kenapa Noona diam? Ah,aku tahu. Memikirkan kekasihmu itu,benar kan? Putuskan dia Noona!"
"Apa kau gila?!"
"Aku sudah bilang bahwa aku gila karenamu. Putuskan pria mu itu atau aku yang akan mengambil alih wanita mu dan menghancurkan mu sekarang juga?"
Bibir Irene terbuka mendengarkan ucapan sialan dari sang adik. Dimana sifat manisnya Taehyung? Itu semua telah lenyap begitu saja. Kenapa Taehyung berubah kasar.
"Berhenti mengancamku" Irene sedikit menekankan kalimatnya.
"Itu bukan ancaman Noona. Apa perlu bukti nya? Aku bisa saja menghancurkan Noona sekarang juga."
Irene tidak kuat mendengar omongan Taehyung yang semakin melenceng. Ia ingin membalikkan tubuh,meninggalkan Taehyung menuju kamarnya tapi Taehyung segera mencekal pergelangan tangannya,memojokkan tubuh itu ke dinding.
Wajah keduanya teramat dekat. Hingga Irene bisa merasakan embusan nafas memburu Taehyung yang menerpa wajahnya. Mata mereka menatap satu sama lain,hingga Taehyung lah yang mulai membuka suara.
"Aku serius Noona,putuskan kekasihmu."
Bisikan penuh penekanan itu mampu membuat Irene merasakan ketakutan. Wajah sang adik kini terlihat lebih seram.
"Kau adikku Taehyung,tidak sepantasnya kau berbicara seperti itu."
"Noona lah yang harus berhenti bicara seolah-olah kita sedarah,Noona!"
Nafasnya semakin memburu,giginya bergemelatuk. Matanya menyiratkan kemarahan. Taehyung benci-ketika Irene mengingat kan dirinya bahwa mereka berdua saudara. Dan selamanya Taehyung tetap mengatakan bahwa dirinya bukan adik Irene,selamanya bukan!
[]
Cerita yang sedikit bangsad ini cocok sekali diperanin oleh Taehyungಥ_ಥ
Kalian suka gak? Next ngga nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fault[TAMAT]
Fanfiction"Noona lah yang harus berhenti bicara seolah-olah kita sedarah,Noona!"-Kim Taehyung - Diadopsi oleh keluarga Kim yang kaya raya menjadikan Irene pelabuhan untuk sang adik. Siapa yang akan menyangka jika Irene akan tertipu dengan wajah gemas Taehyun...