𝒑𝒂𝒓𝒕 8: Lust.

2.4K 272 36
                                    


𝗁𝖺𝗉𝗉𝗒 𝗋𝖾𝖺𝖽𝗂𝗇𝗀!

"Taehyung bekerja?"

"Ya."

Areum mengangguk. Kemudian menyalakan televisi yang berada di kamarnya. Mencari film apa yang akan mereka nonton untuk sekarang.

Melangkahkan tungkainya ke arah kasur. Disana-ada Irene yang sedang menumpu badannya dengan kedua tangan yang diatas kasur,sesekali kakinya diayunkan.

"Kenapa?" Tanya Areum,ketika perempuan itu sudah duduk di samping Irene.

Pandangan yang awalnya tertunduk kini mulai mendongak dan menghadap kesamping. "Apanya?"

Mendengus sebentar,sebelum akhirnya Areum menanggapi."tidak biasanya kau main terlalu sering ke rumahku."

"Apa aku merepotkanmu?" Itu pertanyaan spontan saja yang keluar dari bibir Irene.

"Aniyo,jangan salah paham dulu Irene."

Menggantung kalimatnya sejenak, Areum kembali bicara,"biar kutebak. Mau bercerita tentang Taehyung kan?"

Irene mengangguk singkat sebagai jawaban. Sengaja Areum diam,hanya untuk membiarkan Irene bicara.

"Ada solusi yang mau kau berikan padaku Reum-ie?"

Tidak usah bingung dengan maksud Irene tersebut. Dia hanya ingin meminta solusi apa mengenai hubungan dia dan adiknya-itu saja. Karna Areum lah yang mengetahui tentang hubungan terlarang mereka. Dan Irene sendiri yang memberitahu semua itu,berpikir jika ia akan sangat membutuhkan teman untuk bercerita. Setidaknya Areum orang yang Irene percayakan,bagaimana perempuan itu bisa menjaga rahasia dengan baik.

"Adikmu masih melecehkanmu?"Untuk pertama kalinya Areum bertanya seperti itu.

Irene mengangguk lemah. Mengetahui fakta bahwa adiknya yang semakin kurang ajar kepadanya. Mungkin Taehyung tidak segan untuk menelanjangi Irene begitu saja ketika pria itu sedang di ambang jiwa yang gila.

"Dan kau tidak memberontak?"

Areum benar. Selama ini Irene tidak pernah memberontak sekalipun,selalu pasrah dengan tindakan Taehyung. Melihat Irene yang hanya terdiam,Areum mendecih sesaat.

"Dasar lemah. Aku anggap kau tidak membutuhkan solusi ku. Nikmati saja perlakuan Taehyung itu sampai kau benar-benar hancur." Kesal Areum. Ia tidak marah,melainkan jenuh dengan tingkah Irene yang sama sekali tidak punya kekuatan untuk melawan. Jadi,percuma saja jika dia akan memberi solusi. Irene pasti bisa kembali ke pelukan Taehyung lagi.

"T-tidak,aku membutuhkan solusi mu Reum-ie. Memikirkan ini semua terlalu membuat ku pusing."

Areum menatap iba sahabatnya. Terlihat Irene memang benar-benar putus asa. Ia menghembuskan nafasnya pelan."Bohongi dia dengan mengatakan kau mencintai Taehyung. Dengan begitu dia akan melepaskanmu."

╚»★«╝ 𝓞𝓾𝓻 𝓕𝓪𝓾𝓵𝓽 ╚»★«╝

Irene memasukki pekarangan rumah dengan langkah gontai. Mengetuk pintu utama dahulu,sebelum Taehyung yang keluar dari rumah itu. Irene menelan ludahnya samar kala melihat penampilan Taehyung yang sangat tampan,memakai kaos hitam dan juga celana pendek hitam. Kadar ketampananannya semakin terlihat.

"Noona mau masuk atau masih ingin memandangiku?" Taehyung berkata sembari menatap polos sang kakak.

Irene tergagap. Dirinya telah tertangkap basah oleh Taehyung,menyembunyikan helai poninya ke belakang telinga. Kemudian masuk mendahului Taehyung, tanpa menatap sang adik. Sementara Taehyung hanya terkekeh melihat perubahan wajah Irene yang memerah karna malu.

Our Fault[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang