Aku sepertinya bakal Hiatus deh,terakhir juga upadte nih cerita. Karna dah mau puasa,jadi aku bener-bener sibuk. Ngga ada waktu buat update. Tapi tenang bakalan balik nanti.
Doain aja aku ada waktu🤣•
•
•
Ingatkan jika ada typo ya.
Btw,happy reading.BLAM!
Pintu itu secara tiba-tiba langsung di tutup, tidak ada nada tenang saat menutupnya. Seseorang yang menutup pintu kamar dengan perasaan marah itu adalah Taehyung.
"Kim Taehyung! Dengarkan aku dulu!"
Terdengar,dari dalam kamar ada sahutan samar.
"Kau tidak mau membuka pintu nya?" Irene menarik nafas panjang. Membujuk pria ini sangatlah sulit. Pertengkaran ini dimulai saat dimana Irene berkata yang menyakiti hati Taehyung. Ia tahu,tindakan nya bahkan terlihat bodoh. Sangat bodoh.
"Eomma,appa. Jika itu yang kalian inginkan,aku akan meminta Taehyung untuk membicarakan semuanya." Dan bisa saja tindakan nya itu memperlancar aksi Min Ha dan Dong Wook mencarikan pengganti Irene. Entah,memikirkan itu membuat kepalanya pusing. Dan rasa sesak kembali menghampiri nya.
Taehyung benar-benar marah. Dimobil tadi pun dia tidak membuka suaranya sama sekali. Biasanya pria itu akan cerewet jika sedang mengemudi,terkadang cerewet pada hal sepele. Misalnya saja,Irene yang meletakkan kepalanya di kaca jendela mobil langsung ditegur oleh Taehyung'takut jika nanti kepalanya akan terbentur'. Dan satu hal lagi pernah menegur Irene yang lupa memakai sabuk pengaman.
Tapi Irene menerima perlakuan itu,ia tahu yang dilakukan Taehyung semata-mata hanya untuk melindungi nya. Lebih dari Taehyung melindungi dirinya sendiri. Acap kali setiap Taehyung menunjukkan rasa peduli nya.
Senyuman-nya merekah kala Irene melihat ada pergerakan di daun pintu yang menandakan pintu itu akan segera dibuka. Tapi,hanya sesaat. Sebelum akhirnya lengkungan di bibirnya perlahan meluntur. Ketika melihat Taehyung yang berdiri di hadapannya dengan tangan yang memegang selimut dan juga bantal. Tentu,Irene bisa menebak dengan tujuan Taehyung membawa peralatan tidur itu.
"Kau mau tidur dimana?"
"Ruang tengah."balas nya cuek. Tanpa memandang Irene sekalipun. Yang justru membuat Irene terhenyak saat melihat Taehyung mengabaikannya.
"Tidur dikamar saja,bersamaku."
"Tidur saja sama bantal guling." Kata Taehyung lagi yang sengaja mengikuti nada bicara Irene. Lagi,ia tidak menatap manik sang istri.
"Sudah aku mau ke ruang tengah," Taehyung ingin melangkah tapi tubuh nya segera di halangi Irene. Dengan wanita itu yang sedang memegang lengannya.
"Apasih!" Jika saja Irene bisa menjerit sekencang nya akan ia lakukan. Mendengar nada ketus yang terucap dari birai Taehyung.
"Tidak ada penolakan,tidur dengan ku."
Irene memegang kedua lengan Taehyung,dan berjalan maju yang membuat Taehyung terdorong ke belakang.
"Ya! Noona! Aku masih marah denganmu,menyingkirlah." Taehyung memang polos sekali dalam mengutarakan isi hati nya.
Pria itu dibuat terkejut dengan Irene yang mendorong nya ke atas kasur. Mata nya terbelalak saat Irene mulai merangkak ke atas tubuhnya. Dan itu,hanya sebagai candaan saja. Lihat,bagaimana menjengkelkan kala Irene tertawa mengejek. "Dasar lemah,baru seperti ini. Bagaimana kalau aku benar-benar yang memimpin."
Taehyung menyingkirkan Irene dari atas tubuhnya,"jangan membuatku ingin menerkam-mu sekarang juga." sungguh,ia tidak berniat sekali untuk melakukan hal'itu' malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fault[TAMAT]
Fanfic"Noona lah yang harus berhenti bicara seolah-olah kita sedarah,Noona!"-Kim Taehyung - Diadopsi oleh keluarga Kim yang kaya raya menjadikan Irene pelabuhan untuk sang adik. Siapa yang akan menyangka jika Irene akan tertipu dengan wajah gemas Taehyun...