PROLOG

45.8K 2.6K 768
                                    

Jika Bulan Tidak Pernah Ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika Bulan Tidak Pernah Ada

Jika Bulan Tidak Pernah Ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

LALUNA memetik senar gitarnya. Mencoba untuk mengatur intro lagu yang akan ia nyanyikan. Namun, tanpa sadar tangannya gemetar. Walaupun merasa takut tapi ia mencoba santai dengan memejamkan matanya.

Lebih baik lagi bermain gitar sembari mengingat seseorang yang penting dihidupnya, orang itu adalah Antariksa. Entah apa yang sedang dilakukan cowok itu sekarang di atas sana tapi Laluna yakin, di hatinya masih ada cinta untuk cowok itu.

Sejak awal mengenal Antariksa, hujan menjadi satu-satunya yang Laluna sukai setelah cowok itu. Walaupun Antariksa terlihat bad boy namun ternyata cowok itu adalah seseorang yang tanpa dia sadari suka menangis. Tapi Laluna tetap menerima kekurangan yang ada di diri Antariksa. Tidak peduli bagaimana laki-laki yang seharusnya tidak boleh menangis.

Laluna tahu bahwa sebenarnya Antariksa menangis seorang diri. Kuat menghadapi masalahnya sendiri.

Kalau saja bukan karena dirinya, Laluna tidak akan mengalami kehilangan Antariksa. Jika bukan karena perasaannya mungkin saja sampai sekarang mereka masih dalam keadaan baik.

Kalau bukan karena orang lain yang mencintainya, seharusnya Antariksa tidak pernah pergi.

"Anta mencintai Laluna."

Ucapan cowok itu terus berputar di pikirannya.

Laluna selalu sadar, apa yang dilakukannya setiap mengingat Antariksa pasti akan mengeluarkan air mata. Tapi ia tidak mengerti mengapa Tuhan meminta Antariksa untuk pergi. Bisa saja ia tidak pernah mengerti bahwasanya seseorang tak selalu bisa dimiliki, tapi hanya bisa disayangi.

Antariksa mungkin akan tetap ada di dunia ini, namun kehidupannya tidak akan berjalan baik. Tuhan tahu apa yang terbaik untuk cowok itu dan untuk Laluna, sebab kehidupan mereka di dunia sangat menyedihkan.

Sudah empat tahun Antariksa pergi. Semuanya sudah berubah. Namun di hati Laluna, posisi Antariksa tidak pernah tergantikan.

"Kamu pergi, Nta. Aku kehilangan kamu. Lagi dan lagi setiap harinya."

* * *

Haiii semuanyaaa

Gimana sama prolognya? Buat kalian penasaran gak sih?

Akhirnya aku publish prolog dari cerita ini

Nanti ya chapter selanjutnya aku publish. Tapi aku butuh bantuan kalian untuk dukung cerita ini💙

Semoga suka yaa

Terima kasih💙💙💙

TERUS VOTE, KOMEN, DAN SHARE

FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO

FOLLOW TIKTOK
@ERLITASCORPIO

LUV

ERLITA SCORPIO

ERLITA SCORPIO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika Bulan Tidak Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang