15. PENASARAN

7.5K 1.1K 3.4K
                                    

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

Lebih menyakitkan ketika serius namun dianggap bercanda.

* * *

RASI tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat mengingat hal yang tidak bisa ia lupakan sama sekali. Kemarin dirinya memang pergi bersama Laluna ke sebuah taman kota. Rasi bisa pastikan kalau Laluna menyukainya namun ia juga merasa sedih ketika Laluna berwajah pucat sekali.

"Na, kita sampai."

Laluna tercenung memperhatikan sekitarnya. "Kenapa kita harus ke sini?"

"Jadi lo udah tau tempat ini?" Rasi jadi merasa bersalah. Laluna terlihat tidak suka datang ke tempat ini. "Mau pindah tempat?"

Dia terlihat tersenyum tipis. "Nggak. Kita di sini aja."

Rasi mengangguk. "Mau duduk di mana?"

"Gue mau cerita sambil jalan-jalan. Bisa kan?" Laluna belum mendapat jawaban tapi cewek itu sudah berjalan meninggalkan Rasi.

Benar saja, Rasi tidak mungkin menolak permintaan Laluna. "Boleh. Tapi masa gue ditinggal? Terus lo sebenarnya mau cerita ke siapa?"

Laluna berhenti, ia menoleh ke belakang. Benar juga kata Rasi. Jadinya cewek itu menghampiri Rasi di belakang. "Iya. Gue mau tau kenapa lo bisa tau gimana diri gue?"

"Yang mana?" tanya Rasi jadi bingung. "Lo yang suka hujan?"

Laluna mengangguk. "Lo bisa tau gue suka hujan, dari mana?"

Rasi tertawa. "Gue bahkan lihat lo sendiri hujan-hujanan. Siapa yang gak tau? Gue bahkan tau kalau lo malam kemarin main hujan."

"Lo ikutin gue?" tanya Laluna langsung. Jelas saja terkejut karena penuturan Rasi yang benar. "Mau lo sebenarnya apa dari gue?"

"Laluna. Dari awal gue gak berniat jahat sama lo. Ibarat cowok lagi jatuh cinta dia pasti bisa tau apa aja cewek yang dia suka."

Laluna mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Tapi kan lo gak lagi jatuh cinta. Terus hubungannya sama gue apa?"

"Na, memangnya lo memperbolehkan kalau gue jatuh cinta sama lo?"

Laluna tertegun mendengar itu. Antariksa tidak meminta apa pun kepadanya selain tidak boleh menerima cinta dari cowok lain saat SMA. Tapi masalah itu seharusnya sudah selesai dan Laluna sekarang sudah kuliah, ia jadi bingung sendiri harus berbuat apa.

Jika Bulan Tidak Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang