2. PERTANYAANNYA

16.9K 2.1K 1.5K
                                    

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

RASI menyelesaikan kelasnya hari ini, ia melirik ke arah jam di tangannya. Masih siang untuk segera pulang, lebih baik dirinya berdiam di kampus terlebih dahulu. Kakinya bergerak ke arah kantin lagi, beruntungnya sekarang tidak ramai karena masih banyak yang belajar di kelas.

Ingatan Rasi kembali saat beberapa jam yang lalu. Ketika pecahan piring jatuh ke lantai. Saat ia melihat punggung yang sama sekali tak bersemangat.

Sebelumnya, Rasi tidak pernah melihat keberadaan cewek itu atau dirinya memang tak pernah memperhatikan orang lain. Tapi karena bunyi pecahan itu mampu membuat Rasi jadi memikirkannya seperti ini.

Namun ketika Rasi tak sengaja melihat tubuh rapuh yang sedang berdiri di salah satu kios makanan membuat cowok itu berdiri tegap. Rasi melihat dia sedang membenarkan tas gitar di punggungnya. Membuat cewek itu seakan semakin tenggelam karenanya.

Mata Rasi masih terfokus ke arah sana. Tanpa sadar langkah kakinya terus mendekat ke arah kios itu. Tidak beralih sedikit pun dan sekarang Rasi bisa mendengar jelas bagaimana suara cewek itu.

"Bapak. Saya minta maaf karena perbuatan saya tadi." Terlihat alisnya terangkat penuh rasa salah. "Berapa kerugiannya ya, Pak, biar saya ganti?"

"Gak apa-apa, Neng. Gak usah ganti rugi," jawab Pak Jaja, penjual di kantin FIB. "Saya ikhlas, Neng. Maaf lancang, lagi ada masalah ya?"

Cewek itu terdiam, menunduk sesaat namun terkekeh pelan. "Gak ada masalah, Pak. Saya orangnya ceroboh, suka gak sengaja pecahin piring."

"Duh, kalau gitu perabot saya bakal pecah terus dong, Neng?" tanya Pak Jaja dengan candaan.

Mendengar itu malah membuat cewek itu semakin terlihat bersalah. "Tetap saya ganti rugi, Pak. Ini ya, Pak, semoga bisa ganti rugi piringnya."

Sementara Pak Jaja terkejut melihat dua lembar seratus ribu diberikan kepadanya. "Neng, ini mah terlalu banyak."

"Permisi, Pak. Terima kasih." Tidak ingin merespons lagi, cewek itu berbalik pergi. Namun tatapannya terhenti saat bersirobok dengan mata Rasi yang sejak tadi memperhatikan. Cewek itu menunduk dan lekas pergi.

Yang dilakukan Rasi sebenarnya bukan menguping, tapi terang-terangan untuk mendengarkan siapa cewek itu. Segera Rasi mengikuti langkahnya, entah mengapa walaupun Rasi sudah mendengar jelas suaranya, ia sama sekali tidak menemukan jawaban dari pertanyaan yang ia pikirkan.

"Hei, tunggu!" Rasi memanggilnya namun tidak ada respons sama sekali. "HEI, GUE PANGGIL LO!"

Cewek itu berbalik sebentar dan melihat Rasi dengan dahi berkerut. Dengan tatapan yang tidak mengenal, cewek itu kembali berjalan meninggalkan Rasi. Sialnya, Rasi harus berusaha melangkah lebih cepat untuk mengejarnya.

"HEI!" Satu tarikan kuat Rasi membalikan tubuh rapuh itu.

Tatapan mereka kembali bersirobok untuk kedua kalinya. Cewek itu berusaha melepaskan tangannya yang dipegang kuat oleh Rasi. "Mau ngapain lo?!"

"Gue gak berniat jahat. Sumpah."

"Terus ada urusan apa lo sama gue?" Nadanya masih sama, penuh sarkasme.

Rasi membisu, ketika ia berhasil meraih tangannya namun cowok itu bingung harus bertanya apa. Yang dilakukan Rasi malah memperhatikan setiap detail wajah cewek itu. Terlihat sangat rapuh pada tatapannya namun sejujurnya cewek itu sangat cantik, cantik yang membuat Rasi yakin melebihi Airin-cewek yang menyukainya itu-yang selalu dibanggakan oleh teman-temannya.

Pandangan Rasi beralih pada kepalan tangan cewek itu, ia merasakan tangannya mengenai sesuatu. Di sana ada sedikit bagian gambar dari sebuah foto, seperti gitar. Tapi ketika Rasi sedang melihat gambar di tangannya, cewek itu ternyata berhasil melepaskan dirinya dari Rasi.

"HEI!" Rasi, cowok itu kembali memanggil. Sejujurnya Rasi ingin bertanya kenapa dengan cewek itu, namun sepertinya terlalu lancang pada pertemuan pertama mereka. "Gue mau tau nama lo?"

Cewek itu berhenti dan kini menatap Rasi lagi dengan kesal. "Cewek gak waras. Puas lo?!"

Tidak.

Tidak puas.

Rasi belum menemukan jawaban dari pertanyaannya.

* * *

Terus vote komen dan share yaa

Semoga sukaa😊

FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO

FOLLOW TIKTOK
@ERLITASCORPIO

TERIMA KASIH💙

TERIMA KASIH💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika Bulan Tidak Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang