dhua phuluh dhua

5.8K 631 442
                                    

hi guys, jangan lupa vote yaaa 🫵🏻💗

.

.

.

"Ji jujur sama gue, lo kenapa tiba-tiba begini? gue tau lo nyembunyiin sesuatu" kata Lino setelah maksa Jisung buat ngobrol berdua di taman samping sekolah.

Jisung yang dari awal udah males, cuma berdecak kesal.

"nyembunyiin apaan sih, gue cuma mau sendiri! gue capek sama lo" jawaban Jisung yang masih sama dengan sebelumnya.

"gak masuk akal Jisung! kalo lo begini terus gue gak akan berhenti nanya ke lo"

"sumpah ya lo lama-lama makin annoying! gak semua hal harus dibahas terus, lo yang bikin semuanya semakin buruk!" kata Jisung buang muka. di sini sejujurnya Jisung bingung harus bereaksi kaya gimana. dia bukan tipe orang yang pinter bohong. pengen banget rasanya Jisung ceritain semuanya ke Lino. tapi di sisi lain, dia gak mau hubungannya sama Yena berantakan.

"Ji gue tau lo bohong! gue udah kenal lo dari lama. ini ada hubungannya sama Yena kan?" tanya Lino yang langsung bikin raut wajah Jisung berubah seketika.

hati dan otaknya seakan berlawanan, Jisung juga takut semakin ketauan kalo dia lagi bohong.

"gak akan ada habisnya No bahas ginian, mau lo tanya beribu kali jawaban gue tetep sama. gue capek sama lo" Jisung hela nafas sambil tatap Lino capek. "lo kaya begini malah bikin makin fucked up, gak usah ajak gue ngomong lagi No gue beneran capek" sambungnya berusaha ngeles, sebelum akhirnya ia pergi dari sana.

Lino natap Jisung yang pergi semakin jauh.

"gue yakin, ini ada yang gak beres dan pasti ada hubungannya sama Yena" gumam Lino.

.

setelah kabur dari Lino, Jisung berhenti di koridor yang sepi buat nenangin pikirannya.

Jisung hela nafas panjang sambil pejamin matanya. dia duduk senderin punggungnya di tembok koridor. semakin hari, rasanya semakin ragu sama apa yang dia lakuin saat ini.

'gue takut salah ambil langkah' batinnya.

'sebenernya yang gue lakuin sekarang bener gak sih?' Jisung ngusap wajahnya kasar.

"hai Jisung" panggil seseorang.

setelah dongakin kepalanya, dia bisa liat kalau yang barusan manggil namanya itu Yena.

Jisung natap perempuan itu datar

"kok sendirian di sini?" tanya Yena nyamperin Jisung, ikut duduk di sebelahnya.

"oh gapapa, kamu ngapain kesini?" tanya Jisung.

"aku khawatir kamu gak dateng-dateng semenjak bel masuk. ternyata bolos di sini" Yena duduk di samping Jisung. "kamu lagi sedih ya Ji? aku bisa ngerasain kalo ada temenku yang lagi sedih" sambungnya sambil natap Jisung sendu.

"aku gapapa kok Yen. makasih ya udah khawatir sama aku" jawabnya sambil tersenyum. entah kenapa rasanya Jisung menjadi lebih yakin dengan jalan yang dia ambil sekarang. 'Yena emang baik banget, dia khawatir sama gue' pikirnya.

Mantul🔞 ✖MINSUNG✖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang